Bagaimana Efek Tubuh Pada Orang Diabetes Selama Berpuasa?

ARTIKEL KESEHATAN : Kendala utama pada penderita diabetes ketika berpuasa adalah karena kekurangan gula darah, kelebihan gula darah, dan kekurangan cairan. cara mencegahnya adalah dengan melakukan pemenuhan nutrisi dan monitoring kadar gula darah secara berkala.




Puasa selama Bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi semua orang dewasa muslim. Terdapat beberapa kondisi tertentu dikecualikan seperti orang yang menderita penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menjadi pengecualian untuk tidak berpuasa adalah diabetes mellitus. Diabetes melitus mempengaruhi metabolisme tubuh. Perubahan jadwal makan selama berpuasa dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yang potensial seperti penurunan kadar glukosa melebihi normal (hipoglikemia), peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia), kekurangan cairan (dehidrasi), dan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis. 
Keputusan untuk dapat berpuasa dilakukan dengan berkonsultasi pada dokter  yang merawat. Dokter akan melakukan pertimbangan berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Puasa selama ramadhan pada penderitaa diabetes dapat membantu mengatur pola makan dan gaya hidup, menunjang penurunan berat badan dan menghentikan kebiasaan merokok. 
Apakah resiko yang terjadi pada penderita diabetes yang berpuasa?
Pada penderita diabetes, ada beberapa resiko potensial yang disebabkan karena puasa yang berkepanjangan. Oleh karena itu penderita diabetes yang berpuasa penting untuk meningkatkan kesadara tentang resiko agar dapat mencegah terjadinya resiko. Beberapa resiko yang dapat terjadi dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi. Berikut beberapa resiko yang mungkin dapat terjadi :
  • Hipoglikemia (kekurangan gula darah), terutama pada akhir periode puasa sebelum berbuka.
  • Hiperglikemia (kelebihan gula darah) setiap setelah makan
  • Dehidrasi (kekurangan cairan) dapat terjadi selama puasa pada musim panas
  • Terjadi penambahan berat badan yang signifikan akibat meningkatnya asupan kalori dan berkurangnya aktifitas fisik.
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Gagal ginjal akut pada pasien yang rawan dehidrasi berat, terutama pada pasien lanjut usia dan memiliki gangguan fungsi ginjal.
Bagaimana cara mencegah terjadinya resiko berpuasa pada penderita diabetes?
Penderita diabetes yang ingin menjalankan puasa selama bulan ramadhan dapat berkonsultasi terlebih dahulu terkait kemungkinan resiko komplikasi penyakit yang terjadi dan tingkat keparahan kondisi tubuh. Hal tersebut berguna untuk mengetahui cara untuk mencegah terjadinya resiko komplikasi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya resiko komplikasi :

  • Melakukan monitoring kadar gula dalam darah secara berkala
    Penderita diabetes wajib melakukan pemeriksaan kadar gula darah dalam beberapa kali sehari. Hal ini terutama perlu dilakukan pada pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang membutuhkan insulin.
     
  • Pemenuhan nutrisi
    Selama bulan ramadhan terjadi perubahan pola makan yang besar sehingga kemungkinan dapat menimbulkan masalah kesehatan dari pola makan yang tidak tepat, konsumsi makan berlebihan dan kurang tidur. Salah satu hal yang peru dihindari adalah konsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan lemak secara berlebihan ketika berbuka puasa. Peningkatan asupan cairan juga merupakan hal yang penting untuk menjaga agar tubuh tidak kekurangan cairan ketika puasa.
     
  • Menjaga aktifitas fisik
    Melakukan aktifitas fisik secara berlebihan ketika berpuasa terutama pada beberapa jam sebelum berpuasa dapat menyebabkan kekurangan kadar glukosa darah (hipoglikemia).
     
  • Segera mengakhiri puasa ketika kadar gula darah kurang dari normal (hipoglikemia). 
    Penderita diabetes wajib memahami bahwa ketika mengalami hipoglikemia perlu segera mengakhiri puasa dengan mengkonsumsi gula untuk menormalkan kembali kadar glukosa dalam darah.
Dengan mengikuti arahan dari Dokter maka diabetes tidak bisa menjadi halangan untuk menjalankan ibadah puasa.
Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: