Gunakan Antibiotik Dengan Bertanggungjawab

ARTIKEL KESEHATAN : Penemuan antibiotik merupakan suatu kemajuan dibidang medis yang dapat menyelamatkan banyak orang dari infeksi bakteri. namun kejadian resistensi atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik akibat penggunaan antibiotik yang tidak bertanggung jawab dapat membawa kita kembali ke jaman dimana sebelum ditemukannya antibiotik.

Banyak orang menganggap bahwa antibiotik merupakan obat dewa yang dapat menyembuhkan segala penyakit. Anda tentu mengenal amoxicillin, cefadroxil, ciprofloksasin, dan cefixime. Obat-obat tersebut biasa digunakan oleh orang tua ketika anak mengalami demam, batuk, pilek, atau diare. Benarkah bahwa antibiotik obat dewa? Apakah efek samping dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat terutama pada anak?
Antibiotik termasuk dalam golongan obat keras yang dimana penggunaannya harus melalui rekomendasi dan resep dokter. Antibiotik merupakan obat yang hanya dapat mengobati infeksi karena bakteri, sedangkan infeksi yang dapat terjadi pada manusia dibedakan menjadi infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit lainnya. Oleh karena itu penggunaan antibiotik memerlukan rekomendasi dokter yang memiliki kompetensi untuk mendiagnosa terjadinya infeksi.
Antibiotik harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter walaupun pada umumnya gejala infeksi yang terjadi sudah mereda. Konsumsi antibiotik harus disesuaikan dengan rentang waktu yang direkomendasikan dokter agar kadar antibiotik dalam darah dapat dipertahankan pada tingkat yang efektif. Menggunakan antibiotik sesuai rentang waktu yang direkomendasikan dokter dapat memastikan bahwa bakteri yang menginfeksi tubuh benar-benar mati. Menghentikan antibiotik lebih cepat dapat mengakibatkan bakteri masih hidup, sehingga dapat dengan mudah kembali menginfeksi.
Antibiotik tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus dan jamur. Umumnya infeksi saluran nafas seperti pilek disebabkan oleh virus. Pemberian antibiotik untuk infeksi virus tidak dapat membuat pasien lebih baik tetapi dapat menyebabkan efek samping jangka panjang dan kemungkinan reaksi alergi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau ketika tidak diperlukan dapat menyebabkan bakteri dalam tubuh kebal terhadap antibiotik. Bakteri dapat dengan mudah beradaptasi, terutama bakteri yang terkena antibiotik namun belum mati. Ketika bakteri sudah memiliki antibodi pada antibiotik tertentu maka diperlukan penggunaan antibiotik lain. Masalah retensi atau kekebalan antibiotik dapat terus berlanjut pada kondisi terburuk yaitu tidak ada antibiotik yang dapat mengobati infeksi.


Penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada anak-anak dapat menyebabkan anak mengalami resisten atau kekebalan antibiotik di kemudian hari.
Bagaimana penggunaan antibiotik yang benar dan bertanggung jawab?
  • Selalu berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan dan mendapatkan antibiotik berdasarkan rekomendasi dan resep dokter.
  • Mengkonsumsi antibiotik sesuai dengan ketepatan dosis, ketepatan waktu, dan ketepatan lama penggunaan antibiotik sesuai dengan yang direkomendasikan dokter.
  • Jangan menggunakan antibiotik milik orang lain hanya karena gejala yang dirasakan sama.
  • Jangan memberikan antibiotik kepada orang lain.
Apakah infeksi saluran nafas harus menggunakan antibiotik?
Virus merupakan penyebab infeksi saluran nafas seperti batuk, pilek, dan radang tenggorokan yang paling sering menyerang dan antibiotik tidak dapat mengobati virus. Menggunakan obat bebas untuk meredakan influenza yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Memberikan terapi tambahan seperti dengan memberikan uap air panas untuk membantu meredakan hidung tersumbat.
Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: