Mitos Dan Fakta Tentang Penyakit Jantung

Peningkatan tekanan darah hingga melebihi normal atau hipertensi merupakan penyakit yang mendapat sebutan “silent killer” karena tidak memiliki tanda dan gejala.




ARTIKEL KESEHATAN : Terdapat banyak mitos tentang penyakit jantung yang salah satunya berbunyi “saya masih muda, tidak mungkin bisa terkena penyakit jantung”. Seberapakah Anda mengerti tentang penyakit jantung? Apakah hal tersebut benar? Asumsi yang salah dapat membahayakan jantung. penyakit jantung dapat membunuh lebih banyak orang di segala usia.
Berikut mitos dan fakta tentang penyakit jantung yang banyak beredar di masyarakat :
  1. Mitos : “Saya masih muda, tidak mungkin terkena penyakit jantung”
    Fakta : Gaya hidup yang sedang dijalani dapat mempengaruhi resiko untuk terjadinya penyakit jantung atau kardiovaskular di kemudian hari. Plak pada pembuluh darah dapat mulai terakumulasi sejak masa kanak-kanak dan remaja. Plak yang terakumulasi dapat menyebabkan penyumbatan arteri sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Orang-orang muda atau dewasa dapat memiliki resiko tinggi mengalami masalah pada jantung, terutama yang sedang menderita diabetes dan obesitas.
     
  2. Mitos : “Kok bisa tekanan darah saya tinggi? Saya tidak pernah merasakan pusing lho
    Fakta : Peningkatan tekanan darah hingga melebihi normal atau hipertensi merupakan penyakit “silent killer” karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh. Terapi pengobatan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya serangan jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.
     
  3. Mitos : Serangan jantung akan ditandai dengan terjadinya nyeri pada dada
    Fakta : Serangan jantung memang identik dengan nyeri pada dada namun, belum tentu hal tersebut dapat terjadi. Serangan jantung memiliki beberapa tanda dan gejala seperti sesak nafas, mual, merasa pusing, dan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan, rahang, leher, atau punggung.
     
  4. Mitos : Penyakit diabetes melitus tidak dapat memicu penyakit jantung selama mengkonsumsi obat secara rutin
    Fakta : Mengkonsumsi terapi pengobatan diabetes secara rutin dapat memabntu menurunkan resiko terjadinya komplikasi penyakit jantung. Namun, kadar gula yang terkontrol masih memiliki peningkatan resiko untuk penyakit jantung dan stroke. Faktor resiko diabetes dapat meningkatan resiko penyakit jantung.
     
  5. Mitos :Seseorang yang memiliki keturunan penyakit  jantung tidak dapat melakukan tindakan pencegahan.
    Fakta : Seseorang yang memiliki keturunan penyakit jantung memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung daripada orang yang tidak memiliki keturunan. Namun, terdapat bermacam-macam cara untuk dapat mencegah terjadinya penyakit jantung seperti mengontrol kolesterol, perubahan gaya hidup, mengontrol tekanan darah, mempertahankan berat badan agar tetap ideal, mengontrol kadar gula dalam darah, dan berhenti merokok.
     
  6. Mitos :“Saya akan melakukan pemeriksaan kolesterol ketika berumur 40 tahunan”
    Fakta : The American Heart Association  merekomendasikan bahwa seseorang harus rutin melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 5 tahun sekali dan dimulai pada usia 20 tahun.
  7. Mitos :Gagal jantung adalah sama dengan jantung berhenti berdetak
    Fakta : Jantung akan berhenti berdetak ketika terjadi serangan jantung. Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung terus bekerja tetapi tidak memompa darah sesuai fungsinya. Hal ini dapat menyebabkan sesak nafas, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki atau batuk secara persisten atau terus menerus dan nafas berbunyi “ngik”. Selama serangan jantung, seseorang akan kehilangan kesadaran dan berhentu bernafas normal.
     
  8. Mitos :Nyeri pada kaki merupakan tanda-tanda penuaandan bukan merupakan tanda terjadinya masalah pada jantung.
    Fakta : Nyeri atau sakit pada kaki dapat merupakan tanda terjadinya penumpukan plak pada pembuluh darah arteri. Penyumbatan pada pembuluh darah arteri dapat meningkatkan terjadi serangan jantung atau stroke.
     
  9. Mitos :“jantung saya berdetak sangat kencang. Apakah ini tanda-tanda saya mengalami serangan jantung?”
    Fakta :Kecepatan denyut jantung bergantung pada aktifitas, ketika sedang merasa senang, dan dapat juga karena pengaruh hormon. Detak jantung yang tidak normal dan tidak teratur memiliki kemungkinan kecil untuk mempengaruhi kerja jantung.
     
  10. Mitos :“olahraga dapat memperburuk kondisi jantung setelah mengalami serangan jantung”
    Fakta : Olahraga tidak memperburuk kondisi jantung setelah serangan jantung. Olahraga disarankan bagi penderita penyakit kronis. Berkonsultasi dengan dokter diperlukan untuk mengetahui batasan-batasan olahraga yang diperbolehkan.
Berkonsultasilah dengan tenaga medis untuk masalah kesehatan Anda dan mitos-mitos yang anda dengar karena pengetahuan tentang penyakit dan terapi pengobatan yang tepat dapat meningkatkan tercapainya tujuan terapi.
Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: