Alasan Seafood Baik untuk Kesehatan - atau makanan laut, menjadi salah satu makanan utama bagi masyarakat Tanah Air. Bagaimana tidak, Indonesia sendiri pada dasarnya merupakan negara maritim. Belasan ribu kepulauannya dikelilingi oleh lautan, sehingga wajar bila seafood menjadi makanan pokok.
Sumber makanan laut ini teramat kaya, mulai dari segala jenis ikan, kerang, dan binatang laut lainnya yang aman dan lezat untuk dikonsumsi.
Tak hanya nikmat, seafood juga mengandung zat gizi yang tinggi, salah satunya kalsium dan fosfor. Keduanya sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi Anda. Namun, menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito Damay, SpJP, jika jenis makanan ini diolah dan dikonsumsi secara tidak tepat, maka manfaatnya akan berubah menjadi malapetaka.
“Ambil contoh, seafood yang diolah dengan cara digoreng akan meningkatkan kandungan lemak jahat di dalamnya. Jika menu ini dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebihan, kadar kolesterol di dalam tubuh akan melonjak begitu saja. Karena itulah, seafood sebaiknya diolah dengan cara direbus atau dipanggang dan dikonsumsi secukupnya saja,” jelasnya.
Meski mengundang kontroversi karena kadar kolesterolnya, atau kandungan merkuri di dalamnya, segala bahan makanan yang berasal dari laut sampai saat ini terus digemari banyak orang. Memangnya, apa saja alasan penting seafood baik untuk kesehatan? Dilansir berbagai sumber, berikut fakta-fakta yang tak boleh Anda lewatkan:
Ikan merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 terbaik, yang sangat penting untuk tubuh dan otak. Makan setidaknya satu porsi ikan per minggu telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan strok, dua dari pembunuh terbesar di dunia.
Selain itu, sebuah penelitian menyebut bahwa makan ikan dua kali seminggu bisa memenuhi sumber protein tanpa lemak. Berarti, makan ikan mampu mengganti daging sapi atau protein hewani lain yang lebih tinggi dalam lemak jenuh. Seperti yang Anda tahu, lemak jenuh adalah salah satu penyebab utama dalam perkembangan penyakit jantung.
Asupan DHA yang ditemukan hampir secara eksklusif pada ikan, berhubungan dengan perkembangan otak dan mata yang tepat pada bayi. Sebuah studi 2016 di American Journal of Epidemiology menyebut bahwa ibu dengan asupan ikan yang tinggi (sekitar 2 hingga 3 porsi per minggu) lebih mungkin memiliki anak dengan skor kognitif yang lebih tinggi.
Di samping itu, sang anak juga memiliki risiko lebih rendah didiagnosis autisme. Kekurangan DHA selama kehamilan dan beberapa bulan pertama kehidupan, konon terkait dengan kecerdasan yang lebih rendah dan penglihatan yang buruk.
Asupan asam lemak omega-3 yang lebih rendah, telah ditemukan pada mereka yang mengalami depresi dan kecemasan. Korelasi ini menarik, namun tidak memiliki alasan ilmiah yang terlalu kuat. Pada sisi lain, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menambahkan omega-3, terutama bentuk EPA yang ditemukan hampir secara eksklusif pada ikan, dapat memperbaiki gejala yang terkait dengan depresi, termasuk depresi pasca melahirkan.
Satu penelitian bahkan menyebutkan bahwa suplemen EPA memiliki efek yang setara dengan obat antidepresan. Mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, seperti ikan, bisa menjadi solusi alternatif sementara untuk memberikan peregangan pikiran akibat depresi.
Mengonsumsi seafood dalam takaran yang pas, tentu akan memberi manfaat bagi tubuh Anda. American Heart Association menyebutkan bahwa asupan kolesterol dalam sehari sebaiknya hanya 200–300 mg. Ini berarti, seafood tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol di dalam tubuh orang yang mengonsumsinya, kecuali dalam porsi yang kelewat batas.
Sudah paham, kan, tiga alasan seafood baik untuk kesehatan? Silakan menikmati hidangan makanan laut, asal jangan terlalu berlebihan.
[RS/ RVS]
Sumber Google
Sumber makanan laut ini teramat kaya, mulai dari segala jenis ikan, kerang, dan binatang laut lainnya yang aman dan lezat untuk dikonsumsi.
Tak hanya nikmat, seafood juga mengandung zat gizi yang tinggi, salah satunya kalsium dan fosfor. Keduanya sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi Anda. Namun, menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito Damay, SpJP, jika jenis makanan ini diolah dan dikonsumsi secara tidak tepat, maka manfaatnya akan berubah menjadi malapetaka.
“Ambil contoh, seafood yang diolah dengan cara digoreng akan meningkatkan kandungan lemak jahat di dalamnya. Jika menu ini dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebihan, kadar kolesterol di dalam tubuh akan melonjak begitu saja. Karena itulah, seafood sebaiknya diolah dengan cara direbus atau dipanggang dan dikonsumsi secukupnya saja,” jelasnya.
Meski mengundang kontroversi karena kadar kolesterolnya, atau kandungan merkuri di dalamnya, segala bahan makanan yang berasal dari laut sampai saat ini terus digemari banyak orang. Memangnya, apa saja alasan penting seafood baik untuk kesehatan? Dilansir berbagai sumber, berikut fakta-fakta yang tak boleh Anda lewatkan:
1. Pelindung jantung
Ikan merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 terbaik, yang sangat penting untuk tubuh dan otak. Makan setidaknya satu porsi ikan per minggu telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan strok, dua dari pembunuh terbesar di dunia.
Selain itu, sebuah penelitian menyebut bahwa makan ikan dua kali seminggu bisa memenuhi sumber protein tanpa lemak. Berarti, makan ikan mampu mengganti daging sapi atau protein hewani lain yang lebih tinggi dalam lemak jenuh. Seperti yang Anda tahu, lemak jenuh adalah salah satu penyebab utama dalam perkembangan penyakit jantung.
2. Mengembangkan kinerja otak
Asupan DHA yang ditemukan hampir secara eksklusif pada ikan, berhubungan dengan perkembangan otak dan mata yang tepat pada bayi. Sebuah studi 2016 di American Journal of Epidemiology menyebut bahwa ibu dengan asupan ikan yang tinggi (sekitar 2 hingga 3 porsi per minggu) lebih mungkin memiliki anak dengan skor kognitif yang lebih tinggi.
Di samping itu, sang anak juga memiliki risiko lebih rendah didiagnosis autisme. Kekurangan DHA selama kehamilan dan beberapa bulan pertama kehidupan, konon terkait dengan kecerdasan yang lebih rendah dan penglihatan yang buruk.
3. Mood booster alami
Asupan asam lemak omega-3 yang lebih rendah, telah ditemukan pada mereka yang mengalami depresi dan kecemasan. Korelasi ini menarik, namun tidak memiliki alasan ilmiah yang terlalu kuat. Pada sisi lain, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menambahkan omega-3, terutama bentuk EPA yang ditemukan hampir secara eksklusif pada ikan, dapat memperbaiki gejala yang terkait dengan depresi, termasuk depresi pasca melahirkan.
Satu penelitian bahkan menyebutkan bahwa suplemen EPA memiliki efek yang setara dengan obat antidepresan. Mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, seperti ikan, bisa menjadi solusi alternatif sementara untuk memberikan peregangan pikiran akibat depresi.
Mengonsumsi seafood dalam takaran yang pas, tentu akan memberi manfaat bagi tubuh Anda. American Heart Association menyebutkan bahwa asupan kolesterol dalam sehari sebaiknya hanya 200–300 mg. Ini berarti, seafood tidak serta-merta menyebabkan lonjakan kolesterol di dalam tubuh orang yang mengonsumsinya, kecuali dalam porsi yang kelewat batas.
Sudah paham, kan, tiga alasan seafood baik untuk kesehatan? Silakan menikmati hidangan makanan laut, asal jangan terlalu berlebihan.
[RS/ RVS]
Sumber Google
Post A Comment:
0 comments: