Terapi stroke berperan penting dalam menjaga kondisi penderita stroke agar tetap baik dan membantu mencegah disabilitas lebih lanjut. Kerusakan otak akibat stroke bisa menyebar dan menjadi masalah jangka panjang. Agar kualitas hidup penderita stroke dapat meningkat, maka diperlukan terapi stroke.
Stroke bisa menyebabkan penderitanya mengalami
kelumpuhan atau berkurangnya kemampuan fungsi tubuh. Meski ada yang bisa pulih
sepenuhnya dalam waktu singkat, tapi umumnya penderita stroke membutuhkan
dukungan medis dan psikologis dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk
mengembalikan fungsi tubuhnya agar bisa lebih mandiri.
Terapi Medis
Terapi stroke dapat mengembalikan kualitas hidup para penderita stroke.
Berikut beberapa terapi yang bisa diberikan, di antaranya:
- Terapi fisik
Serangan stroke bisa memperlemah otot-otot pada tubuh penderitanya. Hal
ini membuat tubuh dan sendi susah bergerak. Efeknya koordinasi dan gerakan
tubuh jadi berkurang sekaligus susah melakukan aktivitas fisik seperti berjalan
dan berdiri.
Terapi fisik membantu memperkuat otot tubuh dan melatih penderita stroke
untuk bisa kembali beraktivitas setelah mengalami kerusakan otak. Terapi fisik
atau fisioterapi adalah terapi yang dilakukan oleh dokter
spesialis fisioterapi dan terapis, yang terlebih dahulu akan mengevaluasi
masalah fisik pasien. Jika masalah fisik yang diderita terlalu parah, maka bisa
dibantu dengan alat untuk mendukung pemulihan dari gangguan pergerakan tubuh
pasien.
- Terapi bicara dan bahasa
Salah satu akibat dari stroke adalah hilang atau turunnya kemampuan
berbicara. Gangguan bicara akibat stroke bisa meliputi menurunnya kemampuan
bicara secara keseluruhan, tidak bisa memakai kata yang tepat, atau tidak mampu
menyelesaikan kalimat.
Stroke juga bisa merusak otot yang mengontrol kemampuan berbicara
penderitanya. Terapi stroke untuk gangguan ini bisa dilakukan oleh terapis
bicara dan bahasa, yang akan melatih pasien berbicara dengan jelas dan runtut.
Jika gangguan terlalu parah, maka terapi stroke yang dilakukan adalah mencari
cara berkomunikasi selain berbicara.
- Terapi okupasi
Terapi okupasi adalah rehabilitasi yang membantu seseorang
mendapatkan kembali, mengembangkan, dan membangun keterampilan yang penting,
terkait kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. Pasien akan dilatih sesuai
keperluannya, misalnya cara mengancingkan baju dan menggosok gigi.
Terapi okupasi bisa dilakukan bersama dengan terapi bicara dan bahasa,
untuk melatih kemampuan kognitif seseorang yang terkena stroke. Kemampuan
kognitif yang bisa terganggu akibat stroke antara lain menurunnya kemampuan
berpikir, penalaran, ketidakmampuan melakukan penilaian, dan masalah ingatan.
- Terapi rekreasi dan terapi
psikologi
Terapi rekreasi bisa diberikan untuk pasien pascastroke agar mencintai
kembali apa yang dahulu ia sering lakukan, misalnya memelihara hewan
peliharaan, atau membuat kerajinan tangan dan barang seni, tergantung pada
minat penderita.
Terapi psikologi atau psikoterapi dibutuhkan untuk
memperbaiki kondisi mental seseorang yang terkena serangan stroke. Hanya saja,
kondisi yang tidak lagi seperti sediakala rentan menumbuhkan rasa depresi dan
gangguan emosi pada penderitanya. Salah satu bentuk paling umum adalah menarik
diri dari aktivitas sosial dan putus harapan akan kesembuhan.
Terapi Alternatif
Selain terapi stroke di atas, beberapa terapi berikut bisa dijadikan
alternatif untuk pasien pascastroke. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu karena langkah-langkah berikut belum terbukti sepenuhnya dapat
membantu pemulihan pasca stroke secara signifikan.
- Akupunktur
Terapi menggunakan jarum khusus yang ditusukkan ke permukaan kulit ini
sudah populer di Asia sejak berabad-abad lamanya. Terapi akupunktur diklaim
bisa membantu mengurangi rasa sakit, kelumpuhan, dan masalah otot akibat
stroke.
- Pijat
Pijat adalah terapi yang sangat umum untuk penderita stroke. Pijat dapat
membantu memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, mengurangi
kecemasan, dan membuat tubuh serta pikiran lebih santai. Selain itu, juga dapat
membantu masalah otot dengan meningkatkan aliran darah ke daerah yang terkena
gangguan.
- Yoga
Yoga dapat membantu memperbaiki kualitas hidup
pasien pasca stroke melalui olah napas dan gerakan lambatnya. Yoga juga
membantu pasien meningkatkan fokus mental yang hilang akibat stroke. Olahraga
ini adalah pilihan bijak untuk penderita stroke, mengingat olahraga ini minim
benturan dan risiko cedera.
- Aromaterapi
Aromaterapi yaitu memanfaatkan aroma tertentu untuk
membantu orang menjadi lebih rileks dan mengurangi rasa sakit. Rosemary,
lavender, dan peppermint adalah aroma yang umum dipakai oleh mereka yang
kesehatannya bermasalah akibat stroke.
- Pengobatan herba
Beberapa obat herba mengklaim mampu memperbaiki sirkulasi darah ke otak
sekaligus meningkatkan fungsinya. Ada juga yang mengklaim sanggup menghindarkan
seseorang dari serangan stroke lanjutan. Tapi, sebaiknya konsultasikan dahulu
dengan dokter jika ingin menggunakan herba apapun sebagai pengobatan alternatif
stroke.
Jika dilakukan secara teratur dan konsisten, terapi stroke akan
meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Tidak hanya menjalani pengobatan,
dukungan emosional dan sosial dari orang terdekat juga memegang peranan penting
dalam rangkaian terapi stroke. Gunakanlah terapis profesional dan konsultasikan
dengan dokter untuk hasil optimal.
Post A Comment:
0 comments: