Patah kaki dan tungkai adalah kondisi ketika tulang kaki dan tungkai mengalami patah atau retak sehingga posisinya bergeser. Kondisi ini memerlukan tindakan medis yang benar agar fungsi kaki dapat kembali normal.
Secara fisik, kaki dan
tungkai yang mengalami patah akan terlihat berbeda. Jika patah kaki dan tungkai
terjadi akibat benturan yang kuat, tulang dapat keluar dari kulit, atau disebut
juga patah tulang terbuka.
Patah kaki dan tungkai
harus ditangani sesegera mungkin agar penyembuhannya maksimal. Penanganan yang
terlambat dapat menyebabkan kaki dan tungkai cacat sehingga memengaruhi
aktivitas.
Penyebab Patah Kaki
dan Tungkai
Patah kaki dan tungkai
disebabkan oleh benturan atau tekanan yang kuat, melebihi kemampuan tulang
untuk meredamnya. Tekanan kuat tersebut dapat berupa:
- Aktivitas berat yang dilakukan
berulang-ulang
- Cedera akibat berolahraga,
terjatuh, atau kecelakaan lalu lintas
Selain itu, ada beberapa
penyakit yang dapat membuat tulang lebih lemah dan rentan patah, yaitu:
- Osteoporosis
- Rheumatoid arthritis
- Diabetes
- Tumor
- Kanker yang menyebar
- Osteomalacia
Gejala Patah Kaki
dan Tungkai
Patah tulang kaki dan
tungkai akan menimbulkan pembengkakan dan nyeri yang makin terasa ketika
digerakkan. Selain itu, dapat juga muncul tanda dan gejala berupa:
- Perubahan bentuk kaki dan tungkai
- Tungkai yang patah menjadi lebih
pendek
- Memar
- Mati rasa atau kesemutan
- Perubahan warna pada kulit di
area yang patah
Anak-anak atau balita
terkadang tidak dapat menjelaskan apa yang mereka rasakan. Orang tua dapat
mencurigai patah kaki dan tungkai jika anak tidak bisa berjalan atau sering
menangis tanpa sebab yang jelas. Jika hal itu terjadi, sebaiknya segera temui
dokter.
Pertolongan Pertama
Patah Kaki dan Tungkai
Lakukan pertolongan
pertama jika menemukan orang yang mengalami patah kaki dan tungkai, yaitu:
- Hindari menggerakkan kaki dan
tungkai yang patah.
- Kompres bagian yang sakit dengan
es yang dibalut handuk, untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
- Jangan mencoba untuk meluruskan
tulang yang bergeser.
- Jika ada luka terbuka, tutupi
dengan baju atau kain yang bersih.
- Jika terjadi perdarahan, tekan
luka tersebut dengan kain bersih.
- Jangan memijat serta mengoleskan
balsam atau obat herbal pada tulang yang patah, karena dapat memperparah
kondisi
- Jika korban terlihat pucat dan
muncul keringat dingin, segera baringkan dengan posisi tungkai lebih
tinggi dan bantulah dia untuk tetap tenang hingga bantuan medis datang.
Kapan harus ke
dokter
Segera periksakan ke dokter jika
Anda mengalami patah kaki dan tungkai. Penanganan yang terlambat akan
memperburuk kondisi dan memperlambat proses penyembuhan.
Selain itu, segera periksa
ke dokter jika Anda merasakan:
- Nyeri ketika berjalan
- Nyeri ketika bagian kaki ditekan
- Mati rasa atau kesemutan pada
kaki yang cedera
Diagnosis Patah
Kaki dan Tungkai
Setelah pasien tiba di rumah
sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan dan menanyakan kejadian yang
menyebabkan patah kaki dan tungkai. Dokter juga akan bertanya mengenai penyakit
yang sedang atau pernah diderita pasien.
Setelah mendapat gambaran,
dokter akan melakukan pemindaian untuk melihat kondisi tulang pasien.
Pemindaian yang bisa dilakukan antara lain foto Rontgen, CT scan, atau
MRI.
Pengobatan Patah
Kaki dan Tungkai
Pengobatan patah kaki dan
tungkai disesuaikan dengan lokasi cedera dan derajat keparahannya. Tujuan utama
pengobatan patah kaki dan tungkai adalah memastikan tulang kembali sejajar dan
menghindari pergeseran tulang.
Beberapa tindakan yang
dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani patah kaki dan tungkai adalah:
- Menyejajarkan kembali tulang
Tindakan utama untuk mengatasi patah kaki dan tungkai adalah menyejajarkan kembali tulang yang bergeser (reduction). Tindakan ini didahului pemberian bius lokal atau obat pereda nyeri. - Memasang gips
Setelah tulang kembali ke posisinya, dokter akan memasangkan gips untuk membatasi pergerakan tulang sehingga tulang tidak bergeser kembali. Pasien juga dianjurkan menggunakan tongkat atau kruk sebagai alat bantu berjalan. - Memberikan obat pereda nyeri
Patah kaki dan tungkai dapat menimbulkan nyeri selama proses pengobatan sampai penyembuhan. Untuk meredakan nyeri, dokter akan memberikan obat paracetamol atau ibuprofen. - Menjalankan fisioterapi
Pemakaian gips dalam waktu yang lama dapat membuat kaki menjadi kaku dan otot kaki melemah karena tidak pernah digerakkan. Oleh sebab itu, pasien perlu menjalani fisioterapi setelah gips dilepas. Jika cederanya parah, rehabilitasi akan membutuhkan waktu yang lama. - Memasang pen
Jika patah kaki dan tungkai tergolong parah, dokter akan melakukan operasi dan pemasangan pen pada tulang. Pen tersebut berfungsi untuk menahan tulang dari dalam agar tetap stabil.
Komplikasi Patah
Kaki dan Tungkai
Patah kaki dan tungkai yang
tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut:
- Nyeri yang berkepanjangan
- Sindrom kompartemen
- Infeksi tulang (osteomielitis)
- Kerusakan saraf, otot, atau
pembuluh darah
- Radang sendi
- Perbedaan panjang tungkai kanan
dan kiri
- Cacat permanen
Pencegahan Patah
Kaki dan Tungkai
Patah kaki dan tungkai
tidak selalu dapat dicegah. Namun, risiko terjadinya kondisi ini dapat
dihindari dengan melakukan beberapa upaya berikut:
- Menjaga kesehatan dan kekuatan
tulang dengan mengonsumsi minuman atau makanan tinggi kalsium,
seperti susu, yogurt, atau keju
- Memperbanyak konsumsi makanan sumber
vitamin D
- Melakukan olahraga berbeda secara
bergantian, karena melakukan olahraga yang sama terus menerus akan
memberikan tekanan pada bagian tulang yang sama
- Menggunakan sepatu yang sesuai
dengan jenis aktivitas, terutama saat berolahraga
- Menggunakan perlengkapan pelindung
diri yang tepat saat melakukan olahraga ekstrim, atau ketika bekerja
di lapangan
- Memastikan rumah tertata rapi,
lantai tidak licin, dan memiliki penerangan yang cukup untuk mencegah
tergelincir
- Memeriksa kondisi kesehatan
tulang secara rutin
- Berhati-hati saat berkendara
untuk menghindari kecelakaan yang dapat mengakibatkan patah tulang


Post A Comment:
0 comments: