Plantar fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fascia,
yaitu jaringan di bawah kaki yang membentang dari tumit hingga jari kaki. Jaringan ini berfungsi sebagai
penyangga telapak kaki dan peredam getaran ketika berjalan.
Terlalu banyak tekanan pada kaki akan menimbulkan
cedera atau robekan pada jaringan tersebut, yang selanjutnya akan meradang dan
menyebabkan nyeri pada tumit. Meski dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini
lebih banyak dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun.
Penyebab Plantar Fasciitis
Belum diketahui secara pasti apa yang
menyebabkan plantar fasciitis. Namun, kondisi ini diduga merupakan
dampak dari adanya tekanan yang berlebihan pada plantar fascia.
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan
risiko terjadinya plantar fasciitis, yaitu:
- Usia
Plantar fasciitis umumnya terjadi pada individu berusia 40–70 tahun. - Jenis kelamin
Wanita lebih rentan mengalami plantar fasciitis, terutama di masa akhir kehamilan. - Obesitas
Kegemukan bisa menyebabkan tekanan berlebih pada plantar fascia. - Olahraga
Plantar fasciitis dapat terjadi pada jenis olahraga yang banyak memberikan tekanan berlebih pada tumit, seperti lari jarak jauh, aerobik, dan balet. - Pekerjaan
Guru, pekerja pabrik, atlet, tentara, dan profesi lain yang pekerjaannya mengharuskan mereka berdiri dalam waktu lama lebih berisiko mengalami plantar fasciitis. - Masalah pada kaki
Plantar fasciitis lebih berisiko terjadi pada seseorang yang memiliki bentuk kaki yang terlalu rata atau terlalu melengkung atau memiliki cara berjalan yang tidak normal. - Penyakit lain
Artritis reaktif dan ankylosing spondylitis dapat memicu timbulnya plantar fasciitis. - Jenis sepatu
Penggunaan sepatu dengan sol yang terlalu lunak dan tidak menopang telapak kaki dengan baik juga bisa memicu terjadinya plantar fasciitis. Penggunaan sepatu hak tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya plantar fasciitis.
Gejala Plantar Fasciitis
Penderita plantar fasciitis umumnya
merasakan nyeri di tumit, tetapi ada juga yang merasakan sakit di telapak kaki. Sakit yang
dirasakan seperti rasa tertusuk atau rasa terbakar. Rasa sakit ini juga dapat
menjalar ke bagian lain di sekitar tumit.
Plantar fasciitis biasanya
hanya terjadi pada salah satu kaki, walau tidak menutup kemungkinan kondisi ini
dapat terjadi pada kedua kaki. Penderita umumnya tidak merasa sakit saat
beraktivitas. Rasa sakit baru akan timbul dan cenderung memburuk setelah
selesai melakukan aktivitas, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup
berat.
Rasa sakit biasanya terasa paling hebat saat
penderita melangkah setelah bangun tidur di pagi hari, saat bangun dari duduk,
atau saat berdiri dalam waktu yang lama. Rasa sakit dapat muncul secara perlahan,
tetapi juga bisa muncul tiba-tiba.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika nyeri
akibat plantar fasciitis disertai dengan kesemutan atau mati
rasa pada kaki dan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan mandiri di
rumah selama 2 minggu, atau sudah menyebabkan Anda kesulitan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Segera kunjungi dokter jika Anda memiliki diabetes
disertai gejala plantar fasciitis, karena pada penderita diabetes,
gangguan pada kaki dapat menjadi kondisi yang serius.
Diagnosis Plantar Fasciitis
Dalam mendiagnosis plantar fasciitis,
dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan keluhan yang dialami
pasien, serta riwayat kesehatan pasien. Dokter lalu akan melakukan pemeriksaan
fisik, terutama pada lokasi yang terasa nyeri di kaki, untuk mendeteksi adanya
tanda-tanda plantar fasciitis, seperti:
- Bentuk kaki yang terlalu
cekung
- Area yang terasa sangat
lembut pada telapak kaki, tepatnya di depan tulang tumit
- Nyeri yang bertambah parah
saat kaki ditekuk atau ketika dokter menekan bagian plantar fascia
- Pergerakan pergelangan kaki
yang terbatas
Selain itu, dokter juga akan menilai kekuatan otot
dan kondisi saraf pasien dengan memeriksa refleks tubuh, bentuk otot, indra
peraba dan penglihatan, serta kemampuan koordinasi dan keseimbangan.
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan untuk
mendiagnosa plantar fasciitis. Namun, pemeriksaan penunjang dengan
Rontgen atau MRI bisa saja dilakukan untuk memastikan ada tidaknya masalah lain
pada tumit, seperti patah tulang atau saraf terjepit.
Pengobatan Plantar Fasciitis
Sebagian besar kasus plantar fasciitis bisa
sembuh dalam beberapa bulan dengan perawatan mandiri, seperti beristirahat yang
cukup, melakukan latihan peregangan, dan mengompres area yang sakit menggunakan
es.
Dokter juga dapat menyarankan beberapa hal di bawah
ini untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan:
- Menggunakan obat pereda rasa
sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri
dan pembengkakan yang dialami
- Menjalani fisioterapi, untuk
meregangkan plantar fascia serta menguatkan otot
pergelangan kaki dan tumit
- Menggunakan plester
penyangga (plester atletik), untuk menopang bagian telapak kaki
- Menggunakan penyangga kaki (splint)
pada malam hari, untuk meregangkan otot betis dan telapak kaki saat
penderita tidur
- Menggunakan sol sepatu
khusus (orthotic), untuk membagi beban secara merata pada kaki
Jika sakit belum hilang setelah beberapa bulan
dengan penanganan di atas, dokter dapat menyarankan prosedur penyuntikan
obat kortikosteroid. Kortikosteroid berguna untuk mengurangi rasa nyeri secara sementara,
tetapi tidak untuk digunakan dalam jangka panjang.
Bila nyeri masih juga belum hilang, beberapa
prosedur lain yang dapat dilakukan dokter untuk menanganinya adalah:
Extracorporeal shock wave therapy
Prosedur ini memanfaatkan gelombang suara yang
diarahkan ke area yang sakit untuk merangsang penyembuhan. Umumnya, prosedur
ini ditempuh jika plantar fasciitis tidak sembuh dengan
obat-obatan dan fisioterapi. Efek samping yang mungkin muncul dari pengobatan
ini adalah nyeri, bengkak, memar, dan mati rasa pada kaki.
Operasi
Beberapa kasus plantar fasciitis membutuhkan
operasi untuk melepaskan jaringan plantar fascia dari tulang
kaki. Prosedur ini biasanya dilakukan jika nyeri yang dirasa sudah sangat
parah, berlangsung lebih dari 6–12 bulan, dan prosedur pengobatan lain tidak
membuahkan hasil.
Risiko efek samping dari pembedahan dapat
bermacam-macam, salah satunya berupa melemahnya otot telapak kaki.
Komplikasi Plantar Fasciitis
Jika tidak ditangani dengan tepat, plantar
fasciitis dapat berkembang menjadi nyeri tumit kronis. Nyeri tumit
kronis bisa mengubah cara berjalan sehingga dapat menyebabkan cedera atau
gangguan pada punggung, pinggul, lutut, dan kaki.
Komplikasi lain yang bisa muncul adalah akibat
pengobatan plantar fasciitis. Komplikasi tersebut meliputi:
- Jaringan plantar
fascia melemah atau putus akibat penyuntikan kortikosteroid
- Infeksi atau perdarahan pada
kaki akibat prosedur operasi, serta efek samping dari obat bius yang
digunakan saat operasi
Pencegahan Plantar Fasciitis
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya plantar fasciitis dan mencegah kambuhnya
kondisi ini, yaitu:
- Menggunakan alas kaki dengan
bantalan yang nyaman untuk tumit dan dapat menyangga lekungan bawah kaki
dengan baik
- Menghindari berdiri dalam
waktu lama
- Melakukan peregangan secara
rutin pada bagian plantar fascia dan tendon
Achilles, yaitu urat besar di belakang pergelangan kaki, terutama
sebelum berolahraga
- Tidak berolahraga pada
permukaan yang keras
- Menurunkan berat badan jika
mengalami obesitas dan menjaga berat badan agar tetap ideal
Post A Comment:
0 comments: