Kucing Obesitas – Obesitas alias kelebihan berat badan ternyata juga bisa terjadi pada kucing peliharaan. Kabar buruknya, kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, sama seperti pada manusia, obesitas pada kucing peliharaan ternyata juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Lantas, apa saja penyakit yang bisa muncul akibat kelebihan berat badan pada kucing ? 

Cara Menangani Kucing Peliharaan yang Terkena Obesitas

Cara Menangani Kucing Peliharaan yang Terkena Obesitas
Cara Menangani Kucing Peliharaan yang Terkena Obesitas

kutu kucing kucing muntah suara kucing cara mengobati kucing sakit

Kucing peliharaan dikatakan mengalami kegemukan saat memiliki berat badan yang jauh lebih tinggi daripada berat badan normal. Obesitas pada kucing bisa menyebabkan kucing peliharaan mengalami kesulitan bernapas, mudah merasa lelah, malas bergerak, kulit berminyak dan berketombe, hingga mengalami gangguan pada saluran kencing.

Mengenali Obesitas pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa tanda yang bisa dikenali dan menjadi gejala obesitas pada kucing. Tanda pertama yang bisa dilihat adalah ukurang tubuh yang lebih besar serta bobot yang lebih berat. Selain itu, kucing yang mengalami obesitas juga menunjukkan gejala kesulitan bernapas yang ditandai dengan suara keras saat menarik atau mengembuskan napas. 

Kucing yang mengalami kegemukan juga cenderung mudah merasa lelah dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur. Kelebihan berat badan pada kucing juga bisa menyebabkan bulu dan kulit kucing menjadi lebih kotor dan berminyak. Hal itu terjadi karena kelebihan berat badan menyebabkan kucing menjadi malas bergerak, bahkan melakukan grooming atau membersihkan tubuhnya sendiri.

Kucing obesitas juga rentan mengalami gangguan saluran perkencingan. Pasalnya, kucing yang mengalami kelebihan berat badan cenderung sulit untuk jongkok atau membersihkan anusnya sendiri. Semakin lama, bertambahnya berat badan bisa menyebabkan kucing mengalami kesulitan BAB dan berkembang menjadi infeksi saluran kencing. 

Lantas, bagaimana cara menangani kucing peliharaan yang terkena obesitas? Sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan. Apalagi jika obesitas pada kucing peliharaan sudah tergolong parah dan memicu gangguan kesehatan. Dokter hewan akan membantu memberi saran dan tips terbaik untuk mengatasi masalah obesitas pada kucing. 

Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengontrol berat badan kucing peliharaan bahkan mengatasi obesitas, di antaranya: 

1.Makanan Rendah Kalori 

kegemukan pada kucing bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya porsi makan yang berlebih. Maka dari itu, cobalah untuk memberikan makanan yang rendah kalori untuk membantu mengontrol berat badan kucing. Namun, pastikan untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi pada kucing. Biar tetap sehat, pastikan memberi makan kucing dengan makanan yang kaya nutrisi tapi rendah kalori. 

2.Aktif Bergerak 

Selain mengontrol makanan, menjaga berat badan kucing peliharaan juga bisa dilakukan dengan mengajaknya aktif bergerak. Kamu bisa mencoba untuk mengajak peliharaan berjalan mengelilingi rumah atau sekadar bermain bersama agar tubuhnya lebih banyak bergerak. 

3.Rutin Menimbang 

Rutin menimbang berat badan kucing bisa membantu mengatasi masalah obesitas. Sebab, hal ini bisa membantu menentukan metode diet, asupan makanan, serta aktivitas fisik yang perlu diterapkan untuk mengontrol berat badan kucing peliharaan. 

Menurunkan berat badan kucing peliharaan yang mengalami obesitas memang perlu dilakukan. Namun, sebaiknya hal ini dilakukan secara perlahan. Jangan memaksakan penurunan berat badan kucing secara drastis, sebab hal itu bisa memicu efek samping, salah satunya bisa menyebabkan kucing peliharaan mengalami penyakit hepatic lipidosis (fatty liver).

Bahaya yang Bisa Terjadi pada Kucing Obesitas

Bahaya yang Bisa Terjadi pada Kucing Obesitas

Jika kamu melihat video atau kucing gemuk di sosial media, mungkin kamu menganggap kucing tersebut lucu dan menggemaskan. Namun, sebenarnya kucing tersebut mengalami kegemukan . Terkadang kucing gemuk tidak terlihat seperti masalah besar karena dianggap menggemaskan. Padahal, kondisi ini tidak sehat. 

Kucing yang obesitas rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan. Sebenarnya, hal ini dapat dicegah dengan pemberian makan dengan porsi yang sesuai dan teratur sejak awal. Nah, apabila kamu memelihara kucing, perlu memahami bahaya-bahaya yang terjadi apabila kucing mengalami obesitas.

Risiko Kesehatan Kucing Obesitas

kegemukan dapat memperpendek umur kucing dan membuat mereka rentan terserang penyakit. Dengan kelebihan berat badan, artinya sedang terjadi pengurangan harapan hidup kucing. Pada kucing, peningkatan mortalitas 2,8 kali lipat terjadi pada kucing gemuk (berusia 8-12 tahun) dibandingkan dengan kucing kurus. 

Lemak pada kucing sering dianggap sebagai jaringan yang relatif tidak aktif, yang hanya menyimpan energi berlebihan dan menambah massa tubuh. Padahal, jaringan lemak tersebut aktif secara biologis. Lemak mengeluarkan hormon inflamasi dan menciptakan stres oksidatif pada jaringan tubuh, yang berkontribusi pada banyak penyakit. 

Kucing yang obesitas meningkatkan risiko untuk mengalami beberapa kondisi, seperti:

  • Berbagai jenis kanker, diabetes melitus, penyakit jantung, dan hipertensi.
  • Osteoartritis dan degenerasi sendi yang terjadi lebih awal.
  • Batu kandung kemih.
  • Komplikasi anestesi karena kucing kurang tahan panas.

Kucing kegemukan yang berhenti makan berisiko besar untuk mengalami kondisi yang mengancam nyawa, yaitu lipidosis hati (penyakit hati). Komplikasi potensial lainnya yang bisa dialami kucing obesitas yaitu masalah kulit dan kesulitan melawan penyakit menular. 

Obesitas Kucing Bisa Dicegah Sejak Awal

Cara terbaik untuk mengatasi obesitas pada hewan peliharaan yaitu mencegahnya dari awal. Mungkin menyenangkan saat memberi makan kucing dan camilan setiap ia memintanya. Namun, tindakan terbaik yaitu membatasi makanan dan camilan kucing . Makanan dan camilan harus diberikan dalam porsi yang disarankan oleh dokter hewan atau pada kemasan makanan kucing. 

Saat memberi makan dan camilan, jangan diberikan secara cuma-cuma dan membiarkan kucing yang menentukan berapa banyak yang harus dimakan. Hewan peliharaan dalam ruangan biasanya cepat bosan, dan mengemil adalah kegiatan untuk mengatasi bosan. Jadi, penting sekali menentukan porsi makan kucing yang tepat. 

Kamu juga perlu melihat dengan cermat apa saja kandungan makanan kucing. Kucing adalah karnivora, artinya daging sebagai asupan yang penting untuk makanannya. Kucing rumahan mungkin masih bisa menikmati roti, sayuran, atau makanan ringan lainnya. Makanan kucing yang berkualitas tinggi akan menjadikan daging sebagai bahan utamanya.

Kesimpulannya, selalu perhatikan porsi dan kualitas makanan yang diberikan pada kucing kesayangan kamu. Hindari terlalu sering memberikan makanan atau camilan, karena kebiasaan tersebut meningkatkan risiko kucing mengalami obesitas. 

Kucing Mulai Obesitas, Coba Lakukan Hal Ini

Bukan hanya anjing, nyatanya memelihara kucing juga membuat banyak orang merasakan kebahagiaan. Selain memberikan perhatian penuh pada kucing kesayangan, pemilik juga perlu memperhatikan kesehatan kucing agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.

Salah satu kondisi yang kerap dialami oleh kucing adalah kegemukan . Bukan hanya dapat mengurangi kualitas hidup kucing, melainkan obesitas juga bisa memicu gangguan kesehatan yang lebih buruk lagi pada kucing. Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui beberapa cara yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi kucing yang mulai mengalami obesitas, di sini!

Kenali Tanda Kucing Obesitas

Kenali Tanda Kucing Obesitas

Obesitas merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Bukan hanya pada anjing, kucing pun memiliki risiko yang sama untuk mengalami kondisi ini. Cara yang paling mudah untuk mengenali kucing mengalami obesitas dengan mengetahui berat badan kucing. 

Saat kucing mengalami kelebihan berat badan sebesar 10–20 persen dari berat badan ideal, kondisi ini dinilai sebagai kelebihan berat badan pada kucing. Sedangkan, saat berat badan kucing mengalami kelebihan lebih dari 20 persen dibandingkan berat badan ideal, maka kondisi ini dinilai sebagai obesitas.

Selain dari berat badan, kamu juga bisa melihat kondisi tulang rusuk kucing. Saat kamu masih bisa merasakan tulang rusuk kucing saat mengelus kucing, kondisi ini menandakan kucing tidak mengalami kegemukan . Namun, jika perut kucing terlihat bulat dari atas, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kucing mengalami obesitas.

Obesitas yang tidak diatasi dengan baik nyatanya dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan pada kucing. Mulai dari penyakit kanker, diabetes, gangguan jantung, gangguan tulang, gangguan kulit, hingga lebih mudah mengalami infeksi.

Lakukan Hal ini Untuk Mengatasi Kucing Obesitas

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemilik kucing untuk membantu kucing mendapatkan berat badan yang ideal. Dengan begitu, kucing akan terhindar dari kondisi dehidrasi. Berikut ini cara yang bisa dilakukan:

1.Tidak Membiarkan Makanan Kucing Terlalu Lama dalam Tempat Makan

Salah satu hal yang bisa dilakukan pemilik kucing adalah tidak membiarkan makanan kucing tersisa dalam tempat makan. Hindari meletakkan makanan kucing terlalu lama di tempat makan karena dapat memicu paparan bakteri pada makanan yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada pencernaan.

2.Pastikan Porsi dan Frekuensi Pemberian Makan Tepat

Menurut Dr. Elizabeth Arguelles, seorang dokter hewan di Just Cats Clinic, Virginia, memberikan porsi makan yang tepat bagi kucing obesitas menjadi cara tepat untuk membantu penurunan berat badan. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter hewan mengenai kondisi kesehatan hewan kesayangan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengerti kebutuhan porsi serta kalori yang dibutuhkan oleh kucing dengan tepat.

3.Pilih Jenis Makanan yang Tepat

Kamu juga bisa mengubah jenis makanan kucing agar lebih cocok dengan kondisi kesehatan kucing. Jika kamu ingin menjaga atau menurunkan berat badan kucing, sebaiknya pilihlah makanan yang memiliki kandungan protein serta serat yang tinggi. Kedua nutrisi tersebut dapat membuat kucing merasa kenyang lebih lama.

4.Ajak Kucing untuk Melakukan Aktivitas Fisik

Kamu juga bisa mengajak kucing kesayangan kamu secara rutin untuk lebih sering melakukan aktivitas fisik. Ada banyak permainan yang bisa kamu lakukan bersama kucing kesayangan. Mulai dari menangkap cahaya, bola, berlari, hingga menggunakan mainan kesayangan kucingmu. Bukan hanya menurunkan berat badan, mengajak kucing bermain secara rutin juga bisa membuat ikatan emosional antara pemilik dan kucing semakin kuat.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kondisi kegemukan pada kucing. Jika kucing berhasil mendapatkan berat badan yang ideal, jangan lupa untuk menjaga kondisi kesehatan kucing. Tetaplah jalani beberapa aturan yang membuat kucing kamu terhindar dari kondisi obesitas.

Jenis Olahraga untuk Cegah Obesitas pada Kucing

Jenis Olahraga untuk Cegah Obesitas pada Kucing

Olahraga juga penting untuk kucing peliharaan agar hewan tersebut bisa tetap sehat dan terhindar dari obesitas. Berbeda dengan olahraga manusia, olahraga untuk kucing berbentuk permainan yang mendorong hewan tersebut untuk lebih banyak bergerak. Oleh karena mengajak kucing berolahraga tidak semudah anjing, diperlukan kreativitas untuk membuat permainan yang menarik bagi kucing.

Bukan hanya kamu saja yang perlu berolahraga, kucing peliharaan kamu juga perlu berolahraga, apalagi bagi kucing rumahan. Pasalnya, kucing yang tidak pernah keluar rumah berisiko tinggi untuk mengalami kegemukan karena lebih jarang bergerak.

Nah, olahraga, terutama jenis yang melatih keterampilan berburu mereka, bisa membantu kucing menurunkan berat badan dan mengeluarkan energi ekstra. Berbeda dengan olahraga manusia, jenis olahraga untuk kucing lebih berbentuk seperti permainan. Jadi, kamu bisa mengajak kucing untuk melakukan berbagai permainan yang mendorongnya untuk lebih banyak bergerak. Dengan begitu, kucing kesayangan kamu bisa tetap aktif, sehat, dan juga sedikit bersenang-senang.  

Jenis Olahraga untuk Kucing

Mengajak kucing untuk berolahraga mungkin tidak akan semudah mengajak anjing berolahraga. Namun, berikut ini beberapa strategi dan jenis olahraga yang akan membuat kucing kamu tertarik untuk melakukannya:

  • Berikan Teman untuk Berolahraga

Oleh karena kucing biasanya malas untuk menanggapi ajakan olahraga dari tuannya, Jean Hofve, DVM, penulis dan manajer Little Big Cat di Denver, memberikan solusi sederhana agar kucing tetap aktif bergerak. Berikan kucing peliharaan kamu, pasangan untuk berolahraga! Bila ada temannya, kucing cenderung lebih banyak bergerak melalui permainan gulat atau kejar-kejaran.

  • Coba Menara Kucing

Menara kucing bertingkat yang sudah banyak dijual baik di toko online maupun di toko hewan peliharaan adalah ide lain yang baik untuk mendorong kucing kamu untuk berolahraga. Mainan ini bisa memberi kucing peliharaan kamu banyak tempat untuk bermain dan memanjat, yang bisa membantu untuk menjaga berat badannya tetap ideal. Taruhlah camilan kecil di berbagai bagian menara untuk mendorong kucing memanjat dan bermain.

  • Taruh Banyak Mainan di Sekitar

Strategi lain untuk mendorong kucing berolahraga adalah beri mereka banyak pilihan mainan. Tidak harus selalu mainan yang mahal yang dibeli di toko hewan peliharaan, kamu bisa menggunakan benda-benda rumah tangga sehari-hari sebagai mainan. Misalnya, bola ping pong atau gulungan benang wol. Bermain adalah salah satu jenis olahraga untuk kucing yang paling baik dan menyenangkan.

  • Buat Arena Hoki

Kamu juga bisa membuat arena hoki instan untuk kucing dengan memasukkan bola ke dalam kotak kardus yang sangat besar atau bak mandi. Ketika kucing kamu mengejar bola dan bolanya memantul dan keluar dari kardus, lalu hewan tersebut “terbang” keluar untuk mendapatkannya, hal itu bisa menjadi jenis olahraga untuk kucing yang pasti akan membuat kamu tertawa.

  • Bersenang-Senang dengan Laser

Berbicara mengenai jenis olahraga untuk kucing yang bisa membuat tertawa, permainan tembak laser melalui alat seperti pen juga bisa menghibur kamu sekaligus membuat kucing bergerak lebih cepat. Meski begitu, Hofve menyarankan agar kamu melanjutkan dengan mainan nyata yang bisa ditangkap kucing untuk mencegah hewan tersebut menjadi frustasi karena tidak pernah bisa menangkap sinar. Selain itu, pastikan juga untuk tidak pernah menyorotkan laser langsung ke mata kucing.

  • Tongkat Pancingan

Menurut Hofve, tongkat pancingan adalah mainan yang baik untuk lanjutan permainan laser dan juga jenis olahraga untuk kucing yang baik. Belilah atau kamu juga bisa membuat sendiri tongkat pancingan dengan bulu atau tikus mainan atau pengalihan lain yang dipasang di ujung tongkat. Permainan interaktif dengan tongkat atau mainan jenis pancing adalah jenis olahraga untuk kucing yang biasanya cukup lucu dan sangat memuaskan bagi sisi pemburu besar pada kucing peliharaan kamu. Kamu juga bisa membuat permainan ini lebih menantang dengan mengajak kucing naik turun tangga dengan menggunakan tongkat pancingan.

  • Berikan Catnip dengan Bijak

Kucing dikenal sangat menyukai catnip, tanaman yang memiliki aroma yang khas. Tanaman ini juga bisa menjadi mainan yang berguna untuk membuat kucing kamu berolahraga. Namun, Hofve menyarankan agar memberikan catnip dengan bijak dan hanya dalam situasi yang tepat. Ingat, tidak semua kucing menyukai tanaman ini dan mereka yang tidak menyukainya bisa menjadi agresif karena catnip. Selain itu, hindari juga memberikan catnip sebelum acara yang membuat kucing stres, seperti pergi ke dokter hewan.

Ciri-Ciri Kucing Kesayangan yang Obesitas

“Terkadang agak sulit untuk mengetahui apakah kucing peliharaan obesitas. Terlebih lagi, kita banyak disuguhkan dengan gambar kucing gembul dan gemuk di media sosial. Sehingga sulit mengetahui seperti apa tampilan kucing ideal. Namun, jika berat badan kucing 20 persen lebih dari berat badan ideal, maka bisa dibilang kucing obesitas.”

Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Berat badan berlebih dan lemak tubuh meningkat bisa terjadi secara bersamaan, sehingga sebagian besar kucing yang kelebihan berat badan akan memiliki kelebihan lemak tubuh juga. Itulah yang menyebabkan kucing kegemukan .

Menggunakan berat badan sebagai panduan, bisa memberikan informasi jika berat badan kucing 10-20 persen di atas berat badan ideal. Kucing dikatakan obesitas ketika berat badannya 20 persen atau lebih di atas berat badan ideal. 

Bagaimana Mengetahui Kucing Obesitas?

Langkah pertama dalam mengetahui apakah kucing obesitas adalah mengenali adanya masalah. Sayangnya, banyaknya foto atau gambar kucing gembul dan besar di media sosial, menyebabkan sulit memahami seperti apa sebenarnya penampilan kucing yang normal dan sehat.

Dokter hewan biasanya menggunakan salah satu dari dua cara penilaian tubuh, untuk menentukan apakah kucing obesitas, normal, atau kurus. Pemilik kucing bisa mengetahui apakah kucing memiliki kondisi tubuh yang sesuai atau obesitas dengan pendekatan berikut:

  • Apakah Tulang Rusuk Kucing Mudah Dirasakan?

Rabalah tubuh kucing dengan tangan, seolah-olah sedang mengelusnya. Jika kamu bisa merasakan tulang rusuknya hanya dengan sedikit tekanan, kemungkinan kucing memiliki berat badan ideal. Namun, jika kamu sulit untuk merasakan tulang rusuk, maka kemungkinan kucing obesitas. 

  • Apakah Pinggang Kucing Mudah Dikenali?

Jika perut kucing lebih lebar dari bahu atau pinggulnya, kemungkinan kucing obesitas atau kelebihan berat badan. Karena kucing yang memiliki berat badan ideal, memiliki postur tubuh seperti jam pasir saat ia duduk tegak. 

  • Apakah Punggung Kucing Terlihat Rata?

Apakah kamu merasa bulu kusut, berminyak, atau berketombe di tengah punggung bawah kucing? Perlu diketahui, kucing obesitas atau kelebihan berat badan mungkin terlihat memiliki perut buncit, atau bahkan terlihat seperti telur saat duduk. 

Jika kucing tidak merawat bagian punggung bawah atau pinggulnya, kemungkinan besar kucing kegemukan atau kelebihan berat badan. Ketidakmampuan kucing menjangkau area ini disebabkan oleh obesitasnya. 

Sementara itu ciri-ciri lain yang menunjukkan kucing obesitas yaitu:

  • Anus kucing terlihat kotor, karena kucing obesitas kesulitan merawat area ini.
  • Kucing mendengkur atau mengi saat tidur dan diam.

Andaikan masalah obesitas pada kucing terus terjadi, cobalah temui dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan Kucing Obesitas

Dokter hewan akan merencanakan program pengelolaan berat badan yang tepat, untuk membantu kucing peliharaanmu mencapai berat badan dan kondisi tubuh ideal. Dokter hewan akan memberikan perkiraan berat badan ideal untuk digunakan sebagai target. Namun, penting juga untuk melakukan penilaian kondisi tubuh secara teratur untuk memastikan perubahan yang positif. 

Ada beberapa strategi diet untuk menurunkan berat badan kucing . Beberapa hal yang direkomendasikan yaitu:

  • Memberi makan kucing dengan jumlah makanan yang sama dengan porsi lebih kecil lebih sering. 
  • Memberi makan kucing lebih sedikit dari makan biasa per hari.
  • Tingkatkan aktivitas kucing untuk membakar kalori.
  • Berikan pilihan makanan rendah kalori secara bertahap. Perubahan harus bertahap, jika mendadak makan akan mengganggu perut kucing. 
  • Hindari memberikan makanan sisa, kecuali secara khusus dianjurkan dokter hewan. 

SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE

Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: