Makanan Kucing Yang Bagus – Ketika memilih makanan kucing, kamu bisa menemukan banyak jenis dan varian rasa, bisa berupa makanan basah, bisa juga makanan dalam bentuk kering. Kategorinya juga berbeda, bergantung pada usia, perawatan yang hendak dilakukan, hingga makanan kucing yang dikemas dalam plastik atau karung. 

Table of Contents

Perbedaan Makanan Kucing Yang Bagus Dikemas Asli dengan Dikemas Ulang

bulu kucing kucing diare penyakit kucing vaksin kucing agar tetap sehat

Namun, terkadang, kamu membutuhkan jenis makanan tertentu dengan porsi atau berat yang tidak selalu sesuai. Misalnya, kamu membutuhkan makanan kucing dengan berat hanya satu kilogram karena disesuaikan dengan bujet, sementara makanan yang tersedia sebenarnya kemasan besar. Alhasil, demi memenuhi kebutuhan inilah, tak jarang pemilik toko hewan peliharaan lantas melakukan pengemasan ulang atau repackaged. 

Perbedaan Makanan Kucing Kemasan Asli dan Kemasan Ulang

Lalu, sebenarnya, mana yang lebih Bagus di antara makanan kucing yang dikemas asli dari pabrik dengan makanan yang kemudian dikemas ulang oleh pemilik toko? Ternyata, makanan kemasan asli atau bisa disebut freshpack lebih dianjurkan karena sudah pasti menjamin tekstur dan kualitas aroma dari pakan tersebut.

Biasanya, beberapa jenis makanan yang dikemas secara asli telah dilengkapi dengan fitur flip. Artinya, ketika kemasan ini dibuka, kamu tidak akan kesulitan untuk menutup kembali dan menjaga kualitas dari aroma serta tekstur makanan tersebut. Sementara jika dilakukan pengemasan ulang atau repackaged, biasanya makanan ditimbang sesuai dengan kebutuhan, lalu dikemas dalam plastik dan disegel tanpa divakum. Nah, hal ini membuat makanan kucing yang dikemas ulang lebih rentan terkena jamur dan busuk.

Nah, proses pemindahan makanan inilah yang lantas mengurangi kualitas dari aroma serta tekstur makanan kucing. Meski begitu, ternyata makanan dengan kemasan ulang lebih diminati karena sesuai dengan kebutuhan pembeli. Pasalnya, membeli makanan kucing tidak hanya soal merek, tetapi juga soal harga. Kemasan asli dalam volume berat yang lebih tinggi biasanya lebih murah daripada kemasan dengan berat yang lebih rendah, sehingga demi meningkatkan penjualan, dibuatlah pakan dengan kemasan ulang untuk pembelian ecer.

Mengapa Kualitas pada Makanan Kucing Itu Penting?

Ketika kamu membeli makanan untuk kucing kesayanganmu, kamu tidak hanya membuat kucingmu merasa kenyang, tetapi juga mencukupi kebutuhan energi serta nutrisi hariannya. Nah, jika makanan yang kamu berikan tidak berkualitas, bagaimana bisa energi dan nutrisi tersebut terpenuhi?

Makanan yang berkualitas tentu akan meningkatkan nafsu makan kucingmu. Nah, nafsu makan sendiri ternyata dipengaruhi oleh palatabilitas, tingkat kesukaan yang ditunjukkan oleh hewan, dalam hal ini kucing, ketika makan. Beberapa hal yang memengaruhi palatabilitas hewan ini adalah tekstur makanan, aroma, dan rasa. 

Apabila terjadi pemindahan makanan dari kemasan asli atau dilakukan pengemasan ulang, bukan tidak mungkin akan terjadi pengurangan terhadap aroma dan rasanya. Ini akan berakibat dengan berkurangnya palatabilitas kucing untuk mengonsumsi makanan tersebut. 

Belum lagi, ketika dilakukan pengemasan ulang, kamu jadi tidak bisa mengetahui kapan sebenarnya makanan kucing ini mengalami kedaluwarsa. Tidak hanya itu, pada kemasan asli, tercantum dengan jelas kandungan nutrisi dari makanan tersebut yang membuatmu lebih memahami apakah makanan tadi memang sesuai dengan kebutuhan hewan kesayanganmu.

Ciri-Ciri Makanan Kucing Yang Bagus untuk Bulu Kucing Kesayangan

Ciri-Ciri Makanan yang Bagus untuk Bulu Kucing Kesayangan

Selain indah dilihat, bulu kucing yang sehat dan terawat juga menyenangkan untuk disentuh dan sangat fungsional. Bulu kucing berfungsi untuk melindungi dari panas, dingin, angin, dan hujan, memberikan data sensorik bagi kucing, serta membantu kucing memproduksi nutrisi penting, seperti vitamin D. 

Namun, terkadang bulu kucing juga bisa mengalami masalah, seperti kerontokan dan kusam. Meski kucing sangat pandai merawat dirinya sendiri dalam banyak hal, mereka masih membutuhkan bantuan untuk tetap bahagia dan sehat. Untuk merawat kesehatan dan keindahan bulu kucing, kamu bisa memulainya dengan memilih makanan yang Bagus. 

Makanan Kucing Yang Bagus untuk Bulu Kucing

Susan G. Wynn, DVM, CVA. Wynn, ahli gizi hewan di Georgia, seperti dikutip dari WebMD, mengatakan bahwa kulit dan bulu kucing mencerminkan apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Jadi, penulis Manual of Natural Veterinary Medicine itu mengungkapkan, saat bulu kucing menjadi kusam, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pola makannya.

Kucing membutuhkan lebih banyak protein daripada anjing. Mereka juga membutuhkan asupan karbohidrat kompleks, dan lemak sehat untuk membantu menjaga kesehatan tubuh dan bulu yang sehat. Jadi, penting untuk lebih memerhatikan kandungan nutrisi dari makanan kucing kamu.

Untuk mendapatkan bulu yang sehat dan terawat, kamu juga dapat mencoba melengkapi makanan kucing dengan asam lemak seperti yang terdapat pada salmon atau minyak ikan. Lalu, amati empat hingga enam minggu, apakah terdapat perubahan atau tidak. 

Sebelum memberinya suplemen, atau membuat perubahan besar dalam kehidupan kucing, penting juga untuk selalu membicarakannya dengan dokter hewan terlebih dahulu. Sebab, pada beberapa kondisi, masalah bulu bisa menjadi tanda alergi, parasit, infeksi, atau masalah kesehatan serius lainnya.

Hal-Hal yang Memengaruhi Kesehatan Bulu Kucing memilih Makanan Kucing Yang Bagus

Ada banyak hal yang dapat memengaruhi kesehatan bulu kucing, atau kulitnya menjadi kering dan bersisik. Salah satunya adalah nutrisi buruk, seperti yang sudah dijelaskan tadi. Selain nutrisi, berikut ini hal yang bisa memengaruhi kesehatan bulu kucing:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini membuat kucing tidak dapat menjangkau seluruh tubuhnya untuk dibersihkan. 
  • Usia. Ketika kucing menjadi tua, mereka bisa menjadi kurang fleksibel. Kemampuan untuk membersihkan bulunya sendiri pun jadi berkurang.
  • Terlalu sering mandi. Untuk mengendalikan kutu, banyak pemilik kucing yang rajin memandikannya. Padahal, memandikan kucing terlalu sering dapat membuat bulunya jadi kusut.

Selain berbagai penyebab umum itu, masih ada banyak kemungkinan lain yang membuat kesehatan bulu kucing terganggu. Misalnya, diabetes, parasit, infeksi kulit, alergi, penyakit autoimun, udara musim dingin yang kering, atau masalah yang lebih serius. Untuk mengetahui penyebab pastinya, penting untuk memeriksakan kucing ke dokter hewan.

Ragam Makanan Kesukaan Kucing dan Makanan Kucing Yang Bagus Perlu Diketahui

Sebagai pemilik kucing, kamu pasti ingin hewan peliharaan kesayangan kamu yang satu ini makan dengan lahap. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kamu sebagai pemilik kucing mencari tahu apa saja makanan yang menjadi kesukaan kucing.

Kamu mungkin membayangkannya seperti apa makanan yang disukai kucing. Apakah ini dipengaruhi teksturnya, atau seperti apa makanan yang tidak membuat kucing gampang bosan. Ingatlah bahwa nafsu makan kucing dipengaruhi oleh indra penciumannya, yang mana indra penciuman kucing ini lima kali lebih kuat jika dibandingkan dengan manusia. 

Lantas, makanan seperti apa yang dapat membuat kucing selalu menunggu momen makannya? Simak ulasannya berikut!

Makanan Kesukaan Kucing

Makanan Kesukaan Kucing
Makanan Kesukaan Kucing

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi makanan yang paling disukai kucing:

Makanan Kucing Yang Bagus yang Punya Aroma Kuat

Salah satu makanan kesukaan kucing adalah makanan yang memiliki aroma kuat. Coba saja periksa kebiasaan kucing sebelum makan. Mereka seringkali mengendus dahulu makanan yang ada di mangkuknya sebelum akhirnya mereka menikmati makanan tersebut. Jadi, saat aroma dari makanan yang kamu berikan tidak menarik, maka kucing mungkin tidak ingin makan dan lebih memilih duduk di bawah kursi atau tidur-tiduran. 

Kebiasaan mengendus makanan ini karena kucing memiliki 45 hingga 200 juta reseptor penciuman. Jumlah ini nyatanya jauh lebih banyak dibanding manusia yang hanya memiliki 15 juta. Faktor yang memengaruhi aroma yang kuat dan membuat kucing tertarik datang dari kandungan protein dan lemaknya. Menurut standar internasional yang dikeluarkan oleh AAFCO (Association American Feed Control Official) minimum kandungan protein didalam makanan kucing dewasa yaitu 26 persen dan lemak 9 persen. Apalagi protein dan lemak berfungsi sebagai sumber energi untuk aktivitas harian kucing. Jadi, pastikan asupan protein dan lemak untuk kucing kesayanganmu terpenuhi dalam makanannya.

Makanan Kucing Yang Bagus dengan Suhu yang Tidak Dingin

Selain aroma, salah satu yang tidak kalah penting adalah suhu dari makanan. Nyatanya, kucing akan lebih menyukai makanan yang suhunya sedikit hangat atau paling tidak berada di tingkat suhu tubuh normal mereka, yakni sekitar 38-39° Celsius.

Jadi, jika kamu sering menyimpan makanan kucing di dalam kulkas seperti makanan basah, maka sebaiknya diamkan terlebih dahulu atau kamu bisa menghangatkan makanan terlebih dahulu. Caranya dengan mencampur dengan sedikit air hangat. Namun tidak disarankan untuk menghangatkan makanan kucing dengan menggunakan microwave ataupun proses pemanasan lainnya, sebab ini bisa merusak kandungan nutrisi didalam makanan tersebut.

Makanan Kucing Yang Bagus yang Diletakkan di Posisi yang Tepat

Seberapa pengaruh sih posisi makanan yang tepat untuk kucing? Ingat, seperti manusia, kucing juga butuh kenyamanan saat makan. Dalam meletakan mangkuk yang tepat, sebaiknya dijauhkan dari keramaian, seperti di dekat pintu atau area yang sering dilewati manusia.

Selain posisi, kamu juga perlu menjaga kebersihannya. Pastikan makanan yang kamu berikan itu makanan yang bersih dan tidak mengandung aroma menyengat, karena ini bisa mengganggu nafsu makan kucing. Bentuk mangkuk juga punya pengaruh. Kebanyakan kucing lebih suka mangkuk oval untuk memudahkan mereka mengambil makanan yang ada di dalamnya.

Alasan Kucing Suka Makan Rumput

Alasan Kucing Suka Makan Rumput
Alasan Kucing Suka Makan Rumput

Mungkin kamu sering kali penasaran mengapa kucing gemar makan rumput, dan apakah sebenarnya ini diperbolehkan. Meskipun bukan makanan utama, sesekali kucing boleh mengonsumsi rumput untuk kebutuhan serat. 

Asupan serat dari rumput juga akan membantu kucing mengeluarkan hairball. Namun, mengonsumsi rumput liar di halaman dapat bisa berisiko membawa telur cacing, sehingga kucing malah terinfeksi cacing. Jadi, sebaiknya perhatikan makanan kucingmu, makanan yang cukup serat bisa memenuhi kebutuhan serat untuk kucing sehingga mencegah makan rumput yang bisa saja terinfeksi cacing. Kucing dewasa membutuhkan sekitar 3 persen serat di dalam kandungan makanannya.

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Makanan Kucing Yang Bagus

Makanan kucing adalah pengasuhan dan perawatan terpenting di samping perawatan lainnya. Perlu diingat, pola makan yang tepat dapat mencegah kucing mengalami masalah kesehatan. Sebagai pemilik kucing kamu harus tahu apa saja mengenai makanan kucing. 

Kucing termasuk hewan yang agak pilih-pilih soal makanan. Dia bisa memberitahumu mengenai perasaannya saat makan makanan yang kamu berikan. Jika kamu memiliki anak kucing, maka inilah saatnya kamu memberikan dia untuk makan berbagai jenis makanan, baik basah, kering, dan setengah matang. Apa saja yang perlu diketahui tentang makanan kucing?

Hal Penting dalam Makanan Kucing

Hal yang paling penting dalam makanan kucing yaitu memastikan hewan peliharaan kamu mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya agar selalu sehat. Mulailah dengan mempelajari kandungan makanan kucing dan apa yang dibutuhkan oleh kucing peliharaan kamu. 

  • Kebutuhan Dasar Gizi Kucing
  • Protein dari daging, ikan, atau unggas.
  • Taurin, asam amino esensial.
  • Air.
  • Vitamin, mineral, enzim, dan asam lemak tertentu lainnya.

Kucing tidak membutuhkan karbohidrat, meskipun jagung, gandum, dan nasi digunakan sebagai pengisi makanan kaleng dan kering. Bahan lainnya, seperti bahan pengikat, penyedap rasa, dan pewarna ditambahkan oleh produsen makanan kucing untuk memenuhi keinginan dan estetika kucing. Meskipun makanan kucing mengandung pengawet agar makanan tetap segar, sebaiknya makanan kaleng tidak dibiarkan ada di luar dalam waktu lama. 

2.Makanan Kaleng atau Kering?

Ahli gizi hewan menyarankan agar kucing mendapatkan makanan yang bervariasi, Bagus makanan kering ataupun kalengan, karena alasan berikut:

  • Meskipun makanan kering nyaman bagi kucing, namun makanan kaleng mengandung air. Banyak kucing tidak minum air secara teratur. 
  • Pastikan kucing mendapatkan nutrisi dalam jumlah yang tepat.
  • Kucing mungkin akan bosan dengan jenis makanan yang sama setiap hari dan dapat berhenti makan jika bosan. 
  • Kucing juga dapat mengalami alergi dalam waktu tertentu. Jadi, berikan variasi makanan untuk mencegah risiko alergi terhadap bahan tertentu. 
  • Cegah kecanduan makanan karena kurangnya pilihan. Ada banyak kasus kucing yang kecanduan terhadap rasa tertentu dan merek makanan kucing tertentu. 

3.Hal yang Harus Ada dalam Kemasan Makanan Kucing

  • Adanya pernyataan “Lengkap dan Seimbang”, sebagai kepatuhan produk terhadap syarat AAFCO (The Association of American Feed Control Officials).
  • Mengandung sumber protein bernama seperti ayam, kalkun, domba, atau sapi, atau bukan hanya tertulis “daging”. 
  • Khususnya pada makanan kaleng, sumber protein harus menjadi bahan pertama yang terdaftar.
  • Periksa tanggal kedaluwarsa untuk mengetahui kesegarannya. 

4.Hal yang Harus Dihindari dalam Kemasan Makanan Kucing

  • Kata-kata seperti “produk sampingan”, “daging dan tepung tulang”, sebagian besar deskripsi lain termasuk “mencerna” atau gula tambahan. 
  • Pengawet kimiawi, termasuk BHA, BHT, ethoxyquin, dan propyl gallate.
  • Tepung jagung sebagai pengisi.
  • Kelebihan “pengisi” karbohidrat (makanan kering bisa mengandung biji-bijian sebanyak 50 persen). 

Perlu diketahui bahwa kucing adalah karnivora wajib dan tidak dapat berkembang dengan diet vegetarian, meskipun sebagian besar sayuran dapat ditambahkan ke makanan kucing. 

Manfaat Makanan Kucing Yang Bagus Kering untuk Kucing Peliharaan

Terkadang beberapa pecinta kucing kerap merasa kebingungan untuk menentukan makanan untuk kucing kesayangannya. Ada sebagian orang yang memilih makanan basah karena dianggap memiliki kandungan gizi yang lebih Bagus.

Namun, ada pula yang memilih makanan kering karena berbagai alasan, salah satunya tahan lebih lama ketika ditinggal pergi. Lantas, sebenarnya apa saja sih manfaat makanan kering untuk kucing? Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

1.Padat Energi

Makanan kering memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi daripada makanan basah. Untuk kucing yang terbilang kurus atau memiliki nafsu makan yang kurang Bagus, pemberian atau manfaat makanan kering untuk kucing memenuhi kebutuhan asupan energi bagi tubuhnya. 

2.Bagus untuk Gigi

Sama halnya dengan manusia, kucing dapat mengalami masalah periodontal. Penyakit ini menyerang bagian gigi hewan kesayanganmu, bahkan terkadang disertai oleh peradangan. Hati-hati, kondisi ini bisa membuat gigi kucing mudah goyang dan tanggal. Lantas, apa hubungannya makanan kering dengan kondisi ini? 

Ternyata, manfaat makanan kering untuk kucing juga berkaitan dengan kesehatan giginya. Ada beberapa diet makanan kering yang memiliki efek menguntungkan pada gigi, Bagus mengurangi pembentukan karang gigi atau memperlambat akumulasi plak. Aktivitas mengunyah makanan kering mampu membersihkan plak. Nah, manfaat seperti ini tidak didapatkan saat kucing mengonsumsi makanan basah.

Namun, tidak semua makanan kering memiliki tekstur kibble (kibble texture) yang memadai untuk mengatasi plak pada gigi kucing. Kamu juga perlu berhati-hati karena beberapa produk makanan kering untuk kucing yang berkualitas rendah sering menyebabkan plak dan penyakit gigi. 

3.Praktis dan Tahan Lama

Ada pula manfaat makanan kering untuk kucing lainnya. Kebiasaan makan kucing cenderung berbeda dengan anjing. Ketika anjing diberikan makan, mereka umumnya langsung memakan dengan lahap. Sedangkan kucing, mereka sering bermasalah dengan nafsu makan.

Nah, inilah letak keunggulan makanan kering. Makanan kering cenderung dapat bertahan lebih lama daripada makanan basah. Singkat kata, kamu bisa meninggalkan makanan kering sepanjang hari, dan kucing bisa memakannya kapan pun ia inginkan. Di samping itu, makanan kering juga terbilang lebih praktis dalam hal penyajiannya dibandingkan dengan makanan basah. 

4.Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Manfaat makanan kering untuk kucing juga memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Pada makanan kucing yang berkualitas bagus, biasanya ditambahkan dengan antioksidan serta vitamin C dan E, sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi dan Bagus untuk kesehatannya.

Kamu perlu memperhatikan asupan cairan tubuh pada kucing yang sering mengonsumsi makanan kering. Tujuannya untuk mencegah masalah saluran kencing atau keluhan lainnya. Oleh sebab itu, pasokan air bersih harus tersedia ketika kucing mengonsumsi makanan kering. 

Ingin Mengganti Makanan Kucing Yang Bagus ? Perhatikan Hal Ini

Tidak semua kucing suka dengan makanan yang biasanya kamu berikan. Sangat mungkin terjadi, ada ketidakcocokan kandungan atau bahan dalam pakan kucing yang kamu berikan dengan hewan kesayanganmu ini sehingga muncul reaksi, seperti bulu rontok, diare, hingga alergi. Jika sudah demikian, saatnya kamu mengganti pakan untuk kucingmu agar masalah yang dialami tidak berlarut-larut. 

Namun, mengganti makanan kucing terlalu sering juga tidak dianjurkan, lho. Pasalnya, terlalu sering mengganti pakan kucing juga bisa mengakibatkan kucing mengalami gangguan pencernaan. Inilah mengapa, sangat penting untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kucingmu, termasuk nutrisinya, agar kamu bisa memberikan makanan yang tepat untuknya. 

Waktu yang Tepat Mengganti Makanan Kucing

Memang benar, ada waktu-waktu ketika kamu harus mengganti makanan kucingmu. lalu, apa saja sebenarnya kondisi yang mengharuskan kamu melakukannya? Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Saat Usia Kucing Bertambah

Kebutuhan nutrisi kucing akan mengalami perubahan seiring dengan pertambahan usianya. Sudah tentu, perbedaan usia ini membuat kamu harus mengganti makanannya. Ini karena kucing anakan atau kitten membutuhkan kalori dalam jumlah yang lebih besar jika dibandingkan dengan kucing dewasa, karena aktivitasnya pun lebih tinggi. Makanan untuk anak kucing diwajibkan memiliki kandungan lemak, protein, dan mineral, seperti fosfor dan kalsium. Sementara makanan untuk kucing dewasa dianjurkan memiliki kandungan kondroitin dan glukosamin.

  • Kucing Sudah Steril

Ternyata, makanan yang diberikan pada kucing yang telah disteril juga berbeda dari makanan kucing pada umumnya. Kucing yang belum steril biasanya memiliki aktivitas yang lebih tinggi dan cenderung lebih aktif, dibandingkan dengan kucing yang telah disteril. Apabila asupan makanan tidak terjaga dengan baik, kucing yang sudah disteril akan mudah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Ini artinya, ada penyesuaian terhadap pakan yang kamu berikan. Berikan pakan dengan kandungan protein yang tinggi guna menjaga massa otot, tetapi kurangi kandungan lemaknya, sekitar 25 persen dari kebutuhan normalnya. Kamu juga bisa memberikan makanan dengan kandungan serat tinggi guna membantu menjaga berat badan dan rasa kenyang lebih lama. 

  • Kucing Tidak Nafsu Makan

Tidak jauh berbeda dengan manusia, kucing pun bisa saja kehilangan nafsu makan. Biasanya, ini terjadi ketika kucing sakit, sedang birahi atau bosan dengan makanan yang kamu berikan. Tentunya, agar nafsu makannya bisa kembali, kamu disarankan untuk mengganti makanannya. Pemberian makanan basah disinyalir bisa membantu meningkatkan kembali nafsu makannya, karena tekstur makanan basah yang cenderung lembut dan aromanya yang terbilang lebih kuat.

  • Bulunya Bermasalah

Nutrisi yang terkandung pada makanan kucing memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesehatan bulunya. Tidak heran, karena protein dan lemak menjadi salah satu bahan penyusun sel kulit pada kucing. Selain itu, kandungan mineral dan vitamin pun membantu menjaga kesehatan kulit dan bulu kucing. Jadi, jika kucing mengalami kekurangan asupan nutrisi, tidak hanya tubuhnya yang menjadi kurus dan terlihat lemah, tetapi kulit dan bulunya pun akan tampak kusam.

Makanan Kucing Yang Bagus Nasi atau apa, Adakah Bahayanya?

Nasi untuk Makanan Kucing
Nasi untuk Makanan Kucing

Di Indonesia, mungkin terdengar lazim melihat kucing makan nasi. Biasanya, sering terlihat kucing-kucing liar yang lincah mencari makan di sekitar warung-warung makan. Pada beberapa orang, kebiasaan makan nasi ini terbawa saat memelihara kucing lokal. Sebenarnya, apakah aman berbagi makanan nasi pada kucing?

Jawabannya adalah aman. Kebanyakan kucing makan nasi dengan aman, meskipun ada beberapa pengecualian. Sebenarnya makan nasi bukan perilaku alami kucing, mengingat nasi tidak memberi nutrisi yang dibutuhkannya. Meskipun kucing bisa dan aman makan nasi, masih ada kemungkinan kecil bahaya dari segi kecukupan nutrisi. 

Ketika Nasi Aman Dikonsumsi Kucing

Kucing memiliki perut sensitif. Mereka bisa mengalami gangguan sistem pencernaan meskipun tubuhnya sehat, termasuk diare. Makanan kucing yang tanpa biji-bijian berpengaruh pada tekstur kotoran yang cair. Nah, di sini adalah peran nasi bagi kucing. 

Sedikit nasi yang dicampur makanan khas hewan peliharaan meningkatkan pencernaan, dalam hal membuat kotoran lebih padat dan meredakan diare. Hal ini sekaligus mencegah dehidrasi karena nasi yang empuk dan lembap mudah dicerna kucing. 

Selain itu, nasi yang matang tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping jika diberikan dalam jumlah sedang. Sebenarnya banyak makanan kucing yang mengandung biji-bijian seperti beras, gandum, dan jagung. Artinya, memberi kucing nasi utuh bukanlah hal yang baru. 

Ketika Makan Nasi Berbahaya untuk Kucing

Perlu diketahui bahwa kucing adalah karnivora sejati, artinya kebutuhan nutrisi kucing sebagian besar didapatkan dari daging. Kucing tidak memerlukan nasi sebagai makanan pokok, kecuali dalam kondisi mendesak bagi kucing. Ketika kucing merasa kenyang setelah makan nasi, ia akan kehilangan nafsu untuk makan daging. Jika kucing terlalu sering makan nasi, mereka akan kekurangan gizi. 

Berikut ini beberapa situasi ketika nasi berdampak buruk bagi kucing:

  • Beras atau nasi yang tidak dimasak. Nasi yang belum matang atau masih dalam bentuk beras sulit untuk dicerna dan menyebabkan perut kucing kembung dan sakit perut. Selain itu, beras mentah masih mengandung pestisida alami yang disebut lektin yang bisa menyebabkan diare atau muntah. 
  • Kucing tidak terbiasa dengan nasi. Beberapa kucing yang baru mengenal nasi akan sensitif terhadap makanan baru. Jika tidak terbiasa dengan nasi, kucing dapat muntah atau mengalami masalah pencernaan. 
  • Anak kucing. Kucing yang masih mudah tidak boleh makan nasi, karena berdampak negatif pada perkembangannya. 
  • Nasi yang dicampur bumbu dan rempah. Misalnya, memberi nasi goreng pada kucing berpotensi menjadi racun bagi kucing. Jika memberikan nasi pada kucing, pastikan hanya nasi polos. 

Adakah Alternatif Makanan yang Lebih Aman Dari Nasi?

Sebagian besar makanan manusia yang diberikan ke kucing harus polos dan bebas zat aditif seperti garam, gula, rempah-rempah, bawang putih, bawang bombay, dan bahan lainnya yang mungkin beracun bagi hewan peliharaan. 

Daging tanpa lemak merupakan pilihan alternatif yang Bagus. Seperti daging ayam, hati, daging sapi atau domba tanpa lemak biasanya aman untuk diberikan pada kucing. Telur dan ikan yang dimasak, seperti ikan tongkol atau lele juga bisa menjadi pilihan yang Bagus. Labu, wortel, brokoli, pisang, blueberry, dan semangka juga bisa jadi camilan yang menyehatkan untuk beberapa kucing, asalkan diberikan dalam jumlah sedang. 

Perlu diketahui, labu adalah sumber serat yang Bagus yang dapat memadatkan kotoran kucing. Labu juga Bagus bagi induk hewan peliharaan untuk mengatasi diare. Dokter hewan biasanya merekomendasikan asupan air, perubahan pola makan, menambahkan suplemen probiotik ke makanan atau obat-obatan untuk mengatasi diare pada kucing. 

Cara Menjaga Kebersihan Makanan Kucing

Semua makhluk hidup di dunia harus makan untuk bertahan hidup, termasuk juga kucing. Hewan menggemaskan ini biasanya mengonsumsi makanan kering atau basah yang dijual di supermarket dan toko hewan. Beberapa orang tidak ingin terlalu sering bolak-balik saat membeli makanan kucing, sehingga langsung membeli dalam jumlah yang banyak. Jika kamu memiliki kebiasaan ini, ada baiknya mengetahui cara menjaganya agar tetap bersih. Berikut ulasannya!

Cara Menjaga Makanan Kucing Yang Bagus agar Tetap Bersih

Cara Menjaga Makanan Kucing agar Tetap Bersih

Banyak orang yang bingung memilih tempat yang tepat untuk menyimpan makanan kucing agar tetap segar dan berkualitas. Penyimpanan yang benar juga dapat menghindar dari jamur dan sumber penyakit lainnya yang mungkin disebabkan oleh kecoa. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa cara dan tempat yang paling tepat sehingga nutrisi dari makanannya tetap terjaga. Berikut ini beberapa hal yang direkomendasikan:

1. Penyimpanan Makanan Kucing Yang Bagus Jenis Kering

Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak pemilik kucing yang tergiur untuk langsung membeli makanan hewan berbulu ini dalam ukuran besar. Padahal saat dibuka, makanan mulai mengalami kerusakan apabila dibiarkan begitu saja. Memang makanan kucing berukuran kecil mungkin lebih mahal, tetapi kecenderungan untuk menjadi basi dan hilang nutrisi kemungkinannya sedikit karena lebih mudah untuk habis.

Cara yang paling tepat adalah dengan menutup kantong makanan dengan aman setelah digunakan. Sangat disarankan untuk menyimpan makanan dalam wadah plastik yang memiliki tutup dan kedap udara sehingga tertata dengan rapih, dan tidak mudah untuk tercampur dengan sumber-sumber lainnya. Suhu lingkungan di sekitarnya juga harus sejuk dan kering di bawah 38 derajat Celsius. Ini dapat mencegah kerusakan vitamin dan oksidasi lemak yang menimbulkan bau tengik.

2. Penyimpanan Makanan Kucing Yang Bagus Jenis Basah

Jika kamu membuka kaleng makanan kucing jenis basah dan hanya memberikan separuh, pastikan untuk menyimpan sisanya di lemari es dan ditutup rapat. Tutup kalengnya hingga tersegel dengan Bagusagar aromanya tidak menyebar. Selain itu, jika ingin memberikannya beberapa jam setelahnya, ada baiknya untuk menyimpan pada suhu kamar saja karena kucing sering tidak suka makanan yang dingin. Jangan pernah membiarkan makanan ini membeku karena dapat mengubah tekstur dan rasa yang ada.

Sebenarnya, bolehkah makanan kucing diletakkan di penyimpanan plastik?

Memang tidak sedikit pemilik kucing yang memindahkan makanan kering yang telah dibuka ke wadah lainnya yang berbahan dasar plastik. Faktanya, bahan dasar plastik yang digunakan untuk penyimpanan dapat menimbulkan bau dan membuat makanan menjadi lebih kering , sehingga rasa makanannya menjadi buruk. Kantong dengan zipper dan kantong plastik tidak dapat mencegah menempelnya lemak di di permukaan bagian dalam plastik. 

Ada baiknya untuk menggunakan wadah aslinya jika ingin memindahkan ke tempat penyimpanan lainnya. Selain itu, penyimpanan yang paling Bagus adalah dengan wadah berbahan dasar besi untuk mencegah perubahan pada bau dan rasa. Dengan begitu, makanan kucing tetap dapat dikonsumsi, meskipun dalam waktu yang lama dan hewan berbulu ini tetap menyukainya. Pastikan juga untuk menjauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat dengan suhu yang lebih tinggi.

Itulah pembahasan mengenai cara menyimpan makanan kucing yang tepat. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa menjaga rasa dan nutrisi yang terkandung agar kucing tetap nyaman untuk menyantapnya. Beberapa cara ini juga menghindari makanan yang terbuang percuma karena sudah berbau tidak sedap. Kamu pasti tidak ingin ini terjadi bukan? Cobalah untuk melakukan semua langkah yang telah disarankan sebelumnya.

Jenis Makanan yang Berbahaya untuk Kucing

Setiap pemilik kucing tentu ingin memberikan yang terbaik untuk peliharaannya itu, termasuk dalam hal makanan. Memberi makanan yang tepat dan bernutrisi dapat membantu kucing tumbuh sehat, kuat, dan terhindar dari penyakit.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa makanan yang berbahaya untuk kucing dan sebaiknya jangan diberikan? Ya, makanan tertentu bisa saja mengandung bahan yang jika dikonsumsi kucing, dapat menimbulkan masalah kesehatan. Apa saja ya makanan yang dimaksud? Yuk, simak lebih lanjut!

Makanan yang Berbahaya untuk Kucing

Makanan yang Berbahaya untuk Kucing

Sesekali kamu mungkin tergoda untuk memberi sisa makanan di meja atau kulkas pada kucing. Namun, ingatlah bahwa makanan tertentu dapat berbahaya baginya. Berikut ini beberapa makanan yang berbahaya untuk kucing:

1.Bawang-bawangan

Bawang bombay, bawang putih, bawang merah, dan daun bawang dapat memicu kerusakan sel darah merah pada kucing dan menyebabkan anemia. Namun, bawang-bawangan biasanya beracun jika dimakan dalam jumlah banyak, termasuk yang pekat, seperti campuran sup bawang merah atau bubuk bawang putih.

2.Telur, Daging, dan Tulang Mentah

Sama seperti manusia, konsumsi telur atau daging mentah bisa menyebabkan keracunan bakteri salmonella atau E. coli pada kucing. Gejala penyakitnya bervariasi tetapi bisa termasuk muntah, diare, dan lesu. 

Sementara itu, telur mentah juga mengandung enzim yang dapat menyebabkan masalah kulit dan bulu. Cegah kucing agar tidak memakan tulang mentah juga, karena aia bisa tersedak, melukai saluran pencernaan, atau merusak giginya.

3.Cokelat dan Minuman Berkafein

Cokelat mengandung zat yang disebut methylantine theobromine, yang dapat menyebabkan muntah dan diare, suhu tubuh tinggi, tremor otot, irama jantung yang tidak normal, ketidaknyamanan perut, peningkatan rasa haus, dan kejang pada kucing. 

Kandungan ini juga ditemukan dalam minuman berkafein dan harus dihindari. Temui dokter hewan jika kucing mengalami salah satu dari gejala tersebut. Sebagai pedoman umum, cokelat yang lebih gelap lebih berbahaya daripada cokelat susu dan cokelat putih.

4.Alkohol dan Adonan Mentah

Minuman beralkohol dan makanan yang mengandung alkohol bisa berbahaya bagi kucing. Minuman ini bisa menyebabkan muntah, diare, tremor, disorientasi, kesulitan bernapas, koma, dan bahkan kematian. Penting juga untuk menjauhkan kucing dari adonan mentah, karena dapat menyebabkan perut kembung atau menghasilkan alkohol di perut. 

5.Susu dan Produk Susu

Meski kucing senang minum susu, minuman ini belum tentu Bagus untuknya. Kucing cenderung kesulitan mencerna laktosa dalam susu, yang bisa menyebabkan sakit perut atau diare. Sebagian besar kucing hanya terpapar laktosa dari susu induknya saat mereka masih kecil. 

Karena anak kucing hanya minum dari susu induknya selama beberapa minggu, sistem pencernaannya seringkali tidak dilengkapi untuk menangani pelepasan kembali laktosa. Jadi, meski beberapa kucing tidak mengalami kesulitan untuk mentolerir susu, mereka tidak disarankan untuk minum apapun kecuali susu ibunya saat masih kecil.

6.Anggur dan Kismis

Anggur dan kismis dalam jumlah kecil sekali pun dapat menyebabkan kucing sakit. Bahkan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan perkembangan gagal ginjal. Dalam 12 jam setelah menelan, terkadang muntah terjadi. Tanda-tanda lain yang bisa muncul dalam 24 jam termasuk lesu, diare, nafsu makan berkurang, sakit perut, buang air kecil berkurang dan sakit perut.

7.Makanan Anjing

Pelihara anjing juga di rumah? Sebaiknya jangan berpikir untuk memberikan makanan anjing pada kucing kamu, ya. Meskipun makanan anjing tidak beracun, kucing membutuhkan nutrisi yang sangat berbeda dari anjing.

Makanan kucing harus mengandung banyak vitamin A, taurin, asam arakidonat dan protein, dan makanan anjing memiliki tingkat nutrisi yang jauh lebih rendah. Anjing dapat bertahan hidup dengan tingkat vitamin A dan protein yang lebih rendah, sedangkan kucing tidak bisa. 

Selain itu, anjing juga dapat menghasilkan asam taurin dan arakidonat, tetapi kucing harus mendapatkannya dari makanan. Tanpa jumlah taurin yang cukup, kucing dapat mengembangkan penyakit jantung, penglihatan, dan masalah gigi.

Apa Saja Jenis Makanan Kucing Yang Bagus yang Cocok untuk Kucing Munchkin?

Apa Saja Jenis Makanan yang Cocok untuk Kucing Munchkin
Apa Saja Jenis Makanan yang Cocok untuk Kucing Munchkin

“Kucing Munchkin merupakan hewan karnivora, sehingga sebagian besar makanannya harus berasal dari sumber hewani. Namun, kucing ini juga perlu diberi kombinasi nutrisi yang tepat agar bisa bertumbuh dan berkembang dengan Bagus. Tidak hanya memberinya makanan bergizi, kamu perlu memastikan bahwa makanan yang kamu berikan cocok dengan selera kucing Munchkin.”

Memiliki kaki pendek yang unik membuat kucing Munchkin terlihat imut dan menggemaskan. Kucing ini juga suka dimanja dan mudah dipeluk, sehingga tidak heran bila banyak orang mengagumi dan ingin memelihara kucing Munchkin.

Agar tetap sehat, kucing Munchkin perlu diberi jenis makanan yang tepat. Kucing ini juga membutuhkan kombinasi nutrisi yang sempurna untuk memastikan tubuh mereka bertumbuh dan berkembang dengan Bagus. Karena itu, ketahui jenis makanan apa saja yang cocok untuk kucing Munchkin di sini.

Makanan yang Bagus untuk Kucing Munchkin

Kucing Munchkin adalah hewan karnivora, jadi sebagian besar nutrisinya harus berasal dari sumber hewani. Hewan yang imut dan lucu ini juga membutuhkan makanan yang kaya protein dan lemak hewani untuk mendorong tumbuh kembangnya.

Berikut ini jenis makanan yang Bagus untuk kucing Munchkin:

  • Protein Berkualitas. Sebagai karnivora, Munchkin memiliki kebutuhan protein yang tinggi dan paling Bagusberasal dari sumber hewani, seperti daging, unggas dan ikan.
  • Lemak Sehat. Lemak memberi kucing energi untuk memiliki tumbuh kembang yang Bagus. Selain itu, asam lemak omega juga bisa membantu perkembangan otak dan kulit, serta bulu yang sehat. Asupan lemak untuk Munchkin bisa berasal dari lemak ayam dan minyak ikan salmon.
  • Suplemen Bermanfaat. Anak kucing Munchkin juga membutuhkan suplemen vitamin dan mineral untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan mereka untuk tumbuh kembang yang sehat.
  • Mudah Dicerna. Selain memastikan makanan kucing penuh gizi, kamu juga perlu memastikan makanan tersebut mudah dicerna, sehingga tubuhnya bisa menyerap semua nutrisi dalam makanan tersebut.

Kucing Munchkin tidak memerlukan asupan karbohidrat dalam makanan mereka. Memberi hewan peliharaan ini banyak makanan berkarbohidrat bisa membuat ia mengalami obesitas dan juga berisiko mengidap diabetes. Karena itu, hindari memberi Munchkin karbohidrat sama sekali.

Makanan basah sering kali dianggap yang paling Bagus bagi kucing Munchkin, tapi kamu juga bisa memberikan makanan kering sebagai kudapan. Diskusikanlah pada dokter hewan mengenai kebutuhan nutrisi kucing Munchkin, terutama bila kucing mengidap diabetes, obesitas atau lebih tua. Jangan lupa sediakan air bersih dan segar untuk kucing setiap saat.

Hal yang Perlu Diperhatikan Tentang Makanan Munchkin

Tidak seperti kucing ras murni lainnya, pola makan untuk Munchkin sebenarnya tidak terlalu ketat. Namun, hal itu bukan berarti kamu boleh memberi mereka makan dengan makanan manusia atau makanan anjing.

Faktanya, memberi makanan anjing bisa membahayakan kesehatan kucing Munchkin dari waktu ke waktu. Makanan anjing tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi mereka dan sering kali mengandung tinggi karbohidrat.

Penting juga memastikan bahwa makanan yang diberikan pada Munchkin kamu mengandung bahan-bahan berkualitas tinggi dan juga menggugah selera mereka. Setelah memutuskan untuk membeli makanan kucing tertentu, kamu perlu melakukan tes rasa. 

Bila Munchkin kamu menyantap makanan tersebut tanpa masalah dan terlihat menikmatinya, itu berarti makanan tersebut cocok untuknya. Namun, bila Munchkin tampaknya tidak menikmatinya, sebaiknya coba pilih makanan yang lain.

Kucing imut ini terkadang lebih memilih untuk tidak makan sama sekali daripada menyantap makanan yang tidak mereka sukai. Dan sikap mogok makan bisa membuat kucing ini berisiko mengalami gagal hati yang bisa berakibat fatal. 

Jadi, gantilah makanan yang tidak ia sukai dengan makanan lain, dan coba perkenalkan makanan baru secara bertahap dalam jumlah kecil selama seminggu. Cara ini mencegah Munchkin menolak makanan baru secara langsung dan mengurangi risiko masalah perut pada kucing kamu.

Cara Menentukan Makanan Kucing Yang Bagus untuk Kucing dengan Sakit Ginjal

“Sakit ginjal bisa membuat kucing peliharaan mengalami berbagai masalah kesehatan. Hal itu karena organnya tersebut sudah tidak bisa berfungsi dengan maksimal untuk membuang limbah. Pemilihan makanan yang tepat bisa membantu meringankan kerja ginjal kucing, sehingga kondisinya tidak semakin parah. Kuncinya adalah makanan untuk kucing yang sakit ginjal harus rendah protein, natrium dan fosfor.”

Organ ginjal berfungsi menyaring limbah yang terbawa oleh darah untuk dikeluarkan melalui urine. Ketika ginjal mengalami kerusakan, fungsi ini tidak bisa berjalan dengan Bagus. 

Kucing yang mengalami masalah ginjal biasanya mengalami gejala berupa berat badan menurun, bulu rontok, bau mulut, menurunnya nafsu makan, dan terlihat lesu. Gejala lainnya bisa berupa sering buang air kecil, muntah, dan diare. 

Ketika didiagnosis mengidap penyakit ginjal, tentu kamu tidak boleh sembarangan memberi makan kucing. Pasalnya, pemilihan makanan sangat penting untuk mencegah kondisi ginjal supaya tidak berkembang menjadi lebih parah. 

Tips Memilih Makanan Kucing Yang Bagus untuk Kucing yang Sakit Ginjal

Biasanya, pola makan untuk kucing yang mengidap penyakit ginjal berfokus untuk mengurangi protein, natrium dan fosfor. Berikut ini tips memilih makanan untuk kucing yang mengidap penyakit ginjal yang perlu kamu ketahui:

1. Pilih Makanan yang Rendah Protein

Protein yang rusak selama pencernaan dapat berubah menjadi limbah. Ginjal yang sehat harusnya menyaring limbah ini dan mengirimkannya ke saluran urine atau kotoran. Namun, saat kucing sudah kehilangan fungsi ginjal, maka ginjalnya sudah semakin sulit mengeluarkan produk limbah ini.

Alih-alih melewati tubuh kucing, limbah bisa tetap berada di aliran darah. Oleh sebab itu, pilihlah makanan yang rendah protein atau makanan dengan protein yang sangat mudah dicerna. 

2. Pilih Makanan yang Rendah Fosfor

Saat fungsi ginjal menurun, fosfor adalah salah satu zat yang tidak dapat disaring. Ketika zat ini menumpuk di aliran darah, kucing akan mulai merasa sakit dan fungsi ginjal menurun lebih cepat. Cara terbaik untuk melawan efek ini adalah mengurangi jumlah fosfor dalam makanan kucing.

3. Pilih Makanan yang Rendah Sodium

Konsumsi sodium atau natrium yang berlebihan mampu meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kerusakan ginjal. Jadi, sebaiknya hindari memberikan makanan yang tinggi sodium untuk kucing, seperti daging olahan atau keju asin. 

4. Pilih Makanan yang Kaya Asam Lemak Omega-3

Banyak kucing yang mengalami masalah ginjal mengembangkan nefritis atau radang ginjal. Nah, pemberian suplemen asam lemak omega-3 seperti EPA dan DHA mampu mengurangi peradangan dan membantu kucing merasa lebih Bagus . Pada manusia, asam lemak omega-3 bisa diperoleh dari sumber nabati seperti minyak biji rami. Namun, pada kucing, sumber omega-3 hanya dapat diperoleh dari lemak hewani saja. 

Contoh sumber asam lemak omega-3 yang Bagus untuk kucing, yaitu minyak salmon, minyak ikan menhaden, dan minyak sarden. Tidak harus dari makanan, kini tersedia pula suplemen asam lemak omega-3 yang Bagus untuk hewan kesayangan. 

5. Pilih Makanan dengan Vitamin B Ekstra

Karena kucing dengan penyakit ginjal sering buang air kecil, otomatis tubuhnya rentan kehilangan vitamin B penting. Kekurangan vitamin B dikaitkan dengan hilangnya nafsu makan dan kesehatan yang buruk secara keseluruhan. Jadi, pilihlah makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin B kompleks tambahan. 

6. Hidrasi yang Cukup

Penyakit ginjal menyebabkan kucing buang air kecil secara berlebihan dan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini membuat kucing dapat mengalami dehidrasi. Banyak kucing mengandalkan suntikan cairan subkutan untuk tetap terhidrasi, tetapi ada cara lain yang bisa kamu coba untuk memenuhi kecukupan cairan kucing. 

Makanan basah dapat mengandung lebih dari 70 persen air. Jenis makanan ini bisa dijadikan sumber hidrasi yang kucing yang paling mudah. Bila hewan kesayangan kamu tersebut tidak mau makan makanan basah, pilih makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi dan lakukan lah segala cara agar kucing minum banyak air.

7. Hindari Makanan Asam

Bila kucing sakit ginjal, hindari memilih makanan yang bisa mengasamkan perutnya. Banyak makanan anjing dan sebagian besar makanan kucing dirancang untuk menghasilkan asam. Nah, hewan peliharaan dengan penyakit ginjal sering kali memiliki banyak asam dalam perutnya, jadi kamu dianjurkan untuk memilih makanan yang tidak akan membuat kondisi tersebut bertambah parah.

Makanan Manusia yang Sebaiknya Tidak Diberikan pada Kucing

Sudah menjadi kebiasaan kucing mengemis dan memohon agar diberikan makanan pada saat pemilik sedang makan. Sebenarnya, sah-sah saja memberikan makanan yang kamu makan pada kucing, tetapi dengan syarat. Hal tersebut dilakukan agar kucing tidak keracunan, mengingat ada beberapa jenis makanan manusia yang berbahaya bagi kucing. Kandungan di dalam makanan tersebut bisa saja meracuni kucing, dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini sejumlah makanan manusia yang tidak boleh diberikan pada kucing.

Makanan Manusia yang Berbahaya Bagi Kucing

Makanan Manusia yang Berbahaya Bagi Kucing

Alasan utama untuk tidak memberikan makanan manusia adalah, karena ada sejumlah makanan yang beracun bagi kucing. Meskipun enak dan tidak berbahaya bagi manusia, tetapi gigitan sederhana bisa mengancam nyawa kucing, lho. Jika kamu adalah pemilik kucing, penting untuk mengetahui makanan manusia yang berbahaya bagi kucing berikut ini:

1. Tomat Hijau dan Kentang

Kedua jenis makanan ini mengandung alkaloid pahit beracun yang disebut dengan Glycoalkaloid Solanine. Jika tidak sengaja tertelan oleh kucing, dapat memicu gejala gangguan pencernaan parah. Daun dan batang sayuran ini sangat beracun bagi kucing. Selain itu, pada kentang atau tomat yang masih muda dan mentah biasanya mengandung banyak solanin. Jika dikonsumsi, gejala parah bisa saja terjadi. Namun berbeda jika tidak sengaja tertelan saat matang, karena efek sampingnya muncul dalam intensitas yang rendah dan cenderung tidak membahayakan.

2. Cokelat

Meskipun sudah banyak yang mengetahui jika cokelat berbahaya bagi anjing, tetapi ternyata makanan ini juga beracun bagi kucing, lhoTheobromine adalah zat di dalam cokelat yang dapat menyebabkan keracunan cokelat pada kucing. Zat ini ditemukan di cokelat hitam tanpa pemanis dalam takaran yang tinggi.

3. Anggur dan Kismis

Tahukah kamu jika anggur dan kismis berpotensi meracuni jika diberikan pada kucing? Pusat Pengendalian Racun Hewan ASPCA menyarankan untuk tidak memberikan anggur atau kismis kepada hewan peliharaan dalam jumlah berapa pun. Tidak ada alasan untuk mengambil risiko berbahaya. Jadi, sebaiknya jauhkan kedua buah tersebut dari kucing peliharaan, ya.

4. Alpukat

Meskipun alpukat menyehatkan bagi manusia, tetapi buah ini beracun bagi kucing. Daun, biji, kulit pohon, dan buahnya sendiri mengandung persin, yang dapat menyebabkan muntah dan diare berkepanjangan pada kucing.

5. Alkohol

Semua jenis alkohol menjadi racun bagi kucing peliharaan. Jika hanya sedikit terjilat, hal tersebut tidak menimbulkan efek yang berarti. Namun jika sampai terminum terlalu banyak, maka akan membahayakan kesehatan kucing peliharaanmu.

6. Bawang-Bawangan

Bawang mengandung zat N-propil disulfida yang dapat menghancurkan sel darah merah pada kucing. Kondisi tersebut menyebabkan anemia, yang dikenal dengan sebutan Heinz body anemia atau lebih lengkapnya Heinz body hemolytic anemia. Bawang putih mengandung zat serupa, tetapi dalam takaran yang lebih sedikit. Sakit perut menjadi salah satu gejala awal jika bawang-bawangan tidak sengaja tertelan oleh kucing.

Makanan Lain yang Harus Dihindari

Ada sejumlah makanan yang tidak beracun bagi kucing, tetapi harus dihindari. Beberapa di antaranya adalah daging olahan, telur mentah, dan minuman berkafein. Meskipun susu tidak beracun bagi kucing, tetapi susu bisa saja memberikan efek buruk setelahnya. Jadi, sebaiknya susu juga dihindari. Apalagi, banyak kucing yang tidak toleran pada laktosa, sehingga memicu diare, muntah dan produksi gas berlebih setelah dikonsumsi.

Jika kucingmu menyukai susu, tidak apa jika diberikan dalam jumlah kecil sebanyak dua atau tiga kali dalam seminggu. Berkaitan dengan hal tersebut, sebaiknya berikan susu khusus kucing yang dijual di petshop, ya. Jangan berikan susu manusia, karena kandungan yang dibutuhkan oleh kucing berbeda dengan manusia. Sebaiknya baca kemasan susu sebelum membeli. Lebih Bagus produk terbuat dari susu skim dengan tambahan enzim yang dapat membantu pencernaan laktosa.

Nutrisi dan Makanan Kucing Yang Bagus yang Dibutuhkan dalam Makanan Kucing

Suatu hari kamu masuk ke pet shop dan segera menuju ke bagian makanan kucing. Kamu berdiri di lorong tersebut dan kemudian bingung bagaimana cara memilih makanan kucing di antara banyak produk yang semuanya mengklaim sebagai pilihan optimal untuk kucing peliharaanmu.

Karena begitu berartinya kucing bagi kamu, maka kamu pasti ingin memberikannya makanan terbaik dengan nutrisi terbaik di dalamnya. Sebab, dengan memilih makanan sehat, maka kesehatan mereka akan terjaga dan kesejahteraan mereka pun terjaga. Ingat, pilihan yang kamu buat untuk kucing akan berdampak jangka panjang pada kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.

Nutrisi yang Wajib Ada Dalam Makanan Kucing Yang Bagus

Sama seperti orang tua manusianya, kucing membutuhkan makanan yang sesuai secara biologis yang memenuhi semua kebutuhan nutrisinya. Ada banyak pilihan dan brand makanan kucing sehat yang benar-benar peduli dengan kesehatan kucing. Oleh karena itu, pastikan makanan kucing yang kamu berikan memiliki beberapa nutrisi penting. 

Protein Hewani

Kucing pada dasarnya adalah karnivora, itulah mengapa protein hewani adalah nomor satu di daftar nutrisi penting untuk kucing. Kucing dapat memperoleh semua asam amino esensial dari protein hewani. Protein adalah bahan penyusun organ dan jaringan, termasuk tulang rawan, tendon, rambut, kulit, darah, otot, dan jantung. Mereka adalah bagian dari enzim, hormon, dan antibodi.

Makanan kucing lengkap dan seimbang harus mencakup protein hewani dari daging seperti kalkun, ayam atau sapi, serta ikan dan telur. Memberi makan kucing makanan yang seimbang membantu dalam fungsi yang sehat dan regenerasi jaringan tubuh dan membantu menjaga cakar dan bulunya kuat dan sehat.

Lemak

Lemak hewani adalah sumber energi utama bagi kucing. “Lemak Bagus” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan lemak yang secara alami ada dalam daging dan ikan serta asam lemak esensial seperti asam lemak Omega 3 dan Omega 6. “Lemak Bagus” ini sangat penting bagi kesehatan kucing.

Lemak membantu kucing menjaga suhu tubuh, memberikan energi dan menyerap vitamin seperti A, D, E dan K. Karena kucing hanya dapat menerima “lemak Bagus” melalui apa yang mereka konsumsi, penting bahwa makanan kucing yang diberikan telah diperkaya dengan Omega 3 dan Omega 6.

Karbohidrat

Meskipun karbohidrat biasanya tidak dipandang sebagai nutrisi penting dalam makanan kucing, karbohidrat memainkan peran penting dalam tubuh kucing. Karbohidrat menyediakan sumber energi yang mudah dicerna dan tersedia serta harus ada di semua makanan kucing.

Kucing bisa mendapatkan karbohidrat yang dibutuhkannya dari biji-bijian seperti gandum dan beras. Karena biji-bijian ini biasanya ditambahkan sebagai bahan dalam banyak makanan kucing basah, sumber karbohidrat ini telah diolah sebelumnya untuk memfasilitasi pencernaan dan penyerapan ke dalam tubuh kucing. Karbohidrat dari kedelai mentah dan kacang-kacangan lainnya harus dihindari karena mengandung banyak faktor antinutrisi.

Air

Mungkin ini tampak sepele, tetapi tahukah kamu bahwa kucing cenderung mengonsumsi lebih sedikit air daripada yang mereka butuhkan? Tujuh puluh persen bagian tubuh kucing adalah air. Dulu, kucing hidup di habitat alami dengan akses terbatas ke air minum bersih. Melalui evolusi, kucing telah beradaptasi dengan situasi ini dengan memperoleh sebagian besar air yang mereka butuhkan melalui makanan yang mereka makan.

Air sangat penting untuk kucing dan membantu tubuh mereka untuk:

  • Distribusikan nutrisi dengan benar.
  • Menjaga suhu tubuh.
  • Menghilangkan racun.
  • Metabolisme nutrisi.

Makanan basah untuk kucing biasanya mengandung 78 hingga 82 persen air dan merupakan sumber hidrasi yang sangat Bagus. Makanan basah dapat digunakan sebagai makanan lengkap atau makanan penutup, membantu kucing tetap terhidrasi dengan cukup

Vitamin

Vitamin sangat penting untuk semua mamalia. Hal terpenting yang harus diingat dengan vitamin adalah memberi mereka dalam proporsi yang tepat. Sebagian besar vitamin disintesis dari bahan mentah yang terdapat dalam makanan kucing, itulah mengapa memilih makanan kucing yang seimbang dan bergizi sangat penting untuk kesehatan mereka. 

Kamu harus memastikan kucing mendapatkan beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin D, vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2 (Riboflavin), vitamin B3 (Niasin), dan vitamin B6 (Pyridoxine).

Mineral

Seperti vitamin, mineral juga penting untuk semua mamalia. Mineral berkontribusi pada pembentukan enzim, keseimbangan pH, pemanfaatan nutrisi, dan transportasi oksigen. Mineral unsur umumnya diambil dari tanah atau air, chelated mineral adalah mineral yang terikat dengan zat organik lainnya, sering kali membuatnya lebih mudah diserap tubuh. Ada beberapa mineral yang penting untuk kesehatan kucing, ini termasuk zat besi, kalsium, magnesium, kalium, natrium, dan klorida.

Apakah Makanan Manusia Aman Dikonsumsi Kucing?

Pemilik kucing mungkin sesekali tergoda untuk memberikan makanan yang sedang dikonsumsi kepada hewan peliharaan. Saat makan malam, kucing peliharaan mungkin akan mendekat dan terlihat ingin menyantap makanan yang sama. Namun, apakah makanan manusia aman untuk dikonsumsi kucing peliharan? 

Kabar baiknya, beberapa jenis makanan manusia mungkin aman dan boleh dikonsumsi oleh kucing peliharaan. Meski begitu, beberapa jenis makanan ini mungkin belum cukup memenuhi kebutuhan nutrisi kucing. Nyatanya, kucing peliharaan membutuhkan beberapa jenis asupan nutrisi tertentu untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Selain itu, tidak semua jenis makanan manusia aman untuk diberikan pada kucing.

Memilih Makanan Manusia untuk Kucing 

Tidak semua makanan manusia aman untuk dikonsumsi kucing peliharaan. Selain bisa berdampak pada sistem pencernaan, salah memberi makanan juga bisa menyebabkan kucing kurang asupan nutrisi yang dibutuhkan. Maka dari itu, kebanyakan pemilik kucing seringnya lebih memilih makanan khusus hewan peliharaan yang sudah memiliki beragam kandungan nutrisi. 

Namun jangan khawatir, sesekali pemilik tetap bisa memberikan makanan manusia untuk kucing. Ada beberapa jenis makanan manusia yang aman dikonsumsi hewan peliharaan, di antaranya: 

  • Ikan Salmon

Bukan lagi rahasia bahwa ikan adalah makanan favorit kucing. Nah, salah satu jenis ikan yang aman dan Bagus untuk diberikan pada kucing peliharaan adalah ikan salmon. Jenis ikan ini banyak mengandung protein dan omega 3 yang Bagus untuk menjaga kesehatan kucing peliharaan, di samping rasanya yang lezat. Biar aman, pastikan untuk memberi makan kucing dengan ikan salmon yang sudah dimasak atau direbus. 

  • Bayam 

Makanan manusia yang juga aman untuk diberikan pada kucing peliharaan adalah bayam. Jenis sayuran yang satu ini kaya akan kandungan vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, C, dan K, iron, serta kalsium. Sejumlah kandungan nutrisi tersebut membuat bayam bisa menjadi jenis makanan manusia yang Bagus untuk diberikan pada kucing peliharaan. 

  • Telur 

Telur kaya akan kandungan protein dan vitamin B dan cukup aman untuk diberikan pada kucing peliharaan. Beberapa jenis makanan khusus kucing yang dijual di pasaran juga seringkali memiliki kandungan telur. Biar lebih aman, pastikan untuk memasak telur terlebih dahulu sebelum diberikan pada kucing peliharaan. 

  • Daging Ayam 

Menambahkan daging ayam pada menu makanan manusia untuk kucing juga bisa menjadi pilihan. Pada dasarnya, kucing merupakan karnivora sejati, sehingga daging-dagingan adalah makanan utamanya. Nah, daging ayam yang kaya akan kandungan protein bisa menjadi salah satu pilihan makanan manusia terbaik yang bisa diberikan pada kucing peliharaan. 

  • Roti Tawar

Beberapa kucing juga menikmati roti tawar. Tidak hanya lezat, jenis makanan manusia yang satu ini juga kaya akan kandungan serat dan protein yang aman untuk pencernaan kucing peliharaan. 

  • Buah-buahan 

Ada beberapa jenis buah-buahan yang aman dan boleh diberikan pada kucing peliharaan. Kandungan nutrisi yang dimiliki buah nyatanya bisa memberi sederet manfaat dan bisa menjaga kesehatan tubuh kucing peliharaan. Ada beberapa jenis buah-buahan yang aman untuk diberikan pada kucing, di antaranya pisang, apel, dan blueberry. 

Memberikan makanan manusia untuk kucing mungkin sesekali bisa menjadi pilihan. Namun, cobalah untuk memberi variasi agar kucing tidak merasa bosan dan tidak kekurangan asupan nutrisi. 

Bisakah Alergi Makanan Kucing Yang Bagus Buat Kucing Jadi Agresif ?

Bisakah Alergi Makanan Buat Kucing Jadi Agresif

Alergi yang disebabkan oleh makanan kucing terkadang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup parah pada kucing. Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan kucing menjadi lebih pemarah dan agresif.

Meski alergi makanan kucing tidak akan membuat kucing agresif, kondisi ini dapat menyebabkan kucing merasa sakit dan tidak nyaman. Kamu bisa mengenalinya dengan berada di dekatnya. Jika kucing tidak nyaman atau berperilaku tidak menyenangkan, mungkin ada yang salah dengannya.

Alergi makanan kucing biasanya bisa terlihat melalui masalah kulit, seperti ruam, gatal, kucing akan menjilati bulunya secara berlebihan, dan cenderung menggigit. Alergi juga dapat berkembang sebagai masalah pencernaan, seperti diare, muntah, atau kehilangan nafsu makan.

Bahan Makanan Penyebab Alergi pada Kucing

Bahan utama yang dapat menyebabkan alergi makanan kucing adalah jagung, gandum, dan kedelai.  Sayangnya, ini bahan makanan ini justru banyak ditemukan pada merek makanan kucing komersial yang dijual saat ini. 

Jadi, sebagai pemiliknya, sudah menjadi kewajiban kamu untuk melakukan pengecekan lebih cermat terhadap kandungan makanan kucing yang kamu beli. Bahan utama yang dapat menyebabkan alergi meliputi:

  • Jagung.  Ini bisa berupa jagung utuh atau giling, tepung jagung, atau tepung gluten jagung. Jagung sering digunakan sebagai bahan pengisi untuk membantu membuat kucing merasa lebih kenyang, tetapi jagung tidak menambah banyak nilai gizi dalam makanannya.
  • Gandum. Gandum dan produk sampingannya adalah alergen yang sangat umum bagi kucing. Beberapa sumber bahkan mengklaim gandum telah dikaitkan dengan serangan epilepsi dan penyakit celiac. Meski dilihat sebagai sumber karbohidrat berkualitas tinggi dalam pakan kucing yang menyediakan energi untuk aktivitas sehari-hari, risiko alergi tetap sangat mungkin terjadi.
  • Kedelai. Meski tidak menyebabkan alergi separah jagung dan gandum, beberapa kucing masih alergi terhadap produk ini. Industri makanan hewan peliharaan mengatakan bahwa produk kedelai adalah sumber protein yang Bagus, minyak sayur yang menutrisi bulu, dan serat yang menyehatkan untuk kucing. Kamu pun  akan menemukannya dalam formula yang membantu mengurangi munculnya bola rambut. Selama kucing tidak alergi terhadap bahan berbasis kedelai, seharusnya tidak menimbulkan masalah, tetapi tetap berikan pengawasan.

Kamu harus segera memeriksakan kesehatan kucing kesayangan apabila muncul reaksi alergi setelah ia mengonsumsi makanan kucing yang kamu berikan

Tidak semua kucing alergi terhadap bahan-bahan tersebut dan banyak yang dapat mentolerir bahan ini tanpa adanya masalah. Namun, karena kucing adalah pemakan daging, mungkin akan ada risiko terjadinya gangguan pencernaan karena kucing tidak memproses karbohidrat dan protein nabati seperti yang dapat dilakukan hewan lain.

Jika kamu menduga kucing bereaksi terhadap bahan pengisi ini, cobalah berikan makanan kucing bebas biji-bijian dan lihat apakah ada bedanya. Memang benar, memberikan makanan pada kucing tentu tidak boleh sembarangan. Kamu tetap perlu memperhatikan usia kucing, kebutuhan nutrisinya, dan apakah ada risiko masalah kesehatan tertentu pada kucing. 

Sebenarnya, kucing agresif tak selalu terjadi karena alergi makanan. Banyak hal lain yang bisa membuat hewan lucu ini menjadi pemarah dan bersikap tak seperti biasanya. Pindah rumah, adanya anggota keluarga baru, memelihara hewan lain, menata kembali perabot ruangan, hingga suara berisik juga bisa membuat mereka agresif. Kamu hanya perlu mengenalinya.

Bahaya Memberikan Makanan Basi pada Kucing

“Memberikan makanan basi atau kedaluwarsa pada kucing bukan sebuah ide yang Bagus. Hal ini bisa memicu masalah pada tubuhnya, terutama pada sistem pencernaannya. Jangan heran bila kucing mengalami muntah atau diare ketika diberikan makanan basi.”

Pada dasarnya, terdapat cara menjaga kesehatan kucing peliharaan di rumah. Contohnya dengan menyediakan minuman dan makanan bergizi, memberikan tempat tinggal yang nyaman, menyediakan mainan untuk dirinya, hingga rutin mengajarkan bermain. 

Nah, menyoal makanan bergizi ini semestinya tidak boleh ditawar-tawar lagi. Kucing bisa mengalami berbagai masalah kesehatan bila dirinya kekurangan asupan gizi. Di samping itu, kamu juga mesti cermat dalam memilih makanan kucing. Pastikan makanan tersebut belum kedaluwarsa atau bahkan tidak basi.

Memangnya, apa sih bahaya memberikan makanan basi pada kucing?

Kenali Bahaya Memberikan Makanan Basi pada Kucing

Mulai dari masalah pencernaan hingga terkontaminasi bakteri dan jamur, kenali bahaya memberikan makanan basi pada kucing, yaitu: 

1. Masalah Pencernaan

Memberikan makanan basi pada kucing bisa menimbulkan masalah pada tubuhnya, salah satunya gangguan pada sistem pencernaan kucing. Makanan basi seperti daging atau makanan lainnya bisa menyebabkan diare, bahkan muntah yang parah pada kucing kesayanganmu.

2. Kekurangan Asupan Gizi

Meskipun kamu mungkin berpikir kucing dapat mengonsumsi makanan basi atau kedaluwarsa, seperti nenek moyang mereka yang hidup di alam liar, tapi hal dapat memicu masalah kesehatan bagi dirinya. Makanan kucing yang kedaluwarsa dapat memiliki banyak risiko, seperti kontaminasi, pembusukan, dan kehilangan nutrisi.

Makanan kucing yang telah kedaluwarsa atau basi tidak lagi memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Imbasnya, asupan gizi harian kucing bisa saja tidak terpenuhi, sehingga menimbulkan masalah kesehatan dan pertumbuhannya.

3. Kontaminasi Bakteri dan Jamur

Memberikan makanan basi pada kucing juga bisa membuat dirinya mengalami infeksi bakteri atau jamur. Ingat, makanan basi, kedaluwarsa, atau yang tidak disimpan dengan benar dapat meningkatkan pertumbuhan jamur dan bakteri.

Nah, kontaminasi bakteri dan jamur pada makanan basi ini bisa membuat kucing mengalami berbagai keluhan. Mulai dari mencet, muntah, hingga kelesuan pada kucing.

4. Ancaman Serangga dan Cacing

Belatung atau lalat pada makanan kucing yang sudah basi juga dapat membawa beberapa penyakit pada kucing kesayanganmu, dirimu, dan anggota keluarga lainnya yang ada di rumah.

Nah, agar makanan kucing tetap segar cobalah simpan makanan tersebut dengan benar. Pastikan makanan tersebut jauh dari ‘tamu-tamu’ yang tidak diinginkan, seperti hama, jamur, semut atau kecoak.

Sebaiknya simpan makanan kucing dalam keadaan tertutup dan simpan di tempat kering yang sejuk sampai siap digunakan. Contohnya seperti  lemari dapur, pantry, atau lemari utilitas yang berfungsi dengan Bagus.

Ingat, jangan sekali-kali memberikan makanan basi atau kedaluwarsa pada kucing kesayanganmu. Jenis makanan ini berpotensi terkontaminasi jamur, bakteri, belatung, atau serangga yang bisa menimbulkan penyakit pada kucing. 

Nah, andaikan kucing kesayanganmu mengalami berbagai masalah kesehatan akibat makanan kedaluwarsa atau basi, segeralah temui dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Cara Memilih Makanan Kucing Yang Bagus dan Terbaik untuk Kucing Peliharaan

Cara Memilih Makanan Terbaik untuk Kucing Peliharaan
Cara Memilih Makanan Terbaik untuk Kucing Peliharaan

“Kamu adalah apa yang kamu makan. Anggapan tersebut bukan hanya berlaku pada manusia saja, tetapi juga untuk kucing kesayangan. Makanan kucing menjadi salah satu pengeluaran paling diperhatikan pemilik hewan peliharaan. Memilihnya pun tidak bisa sembarangan, karena dapat memengaruhi kesehatan kucing. Lantas, bagaimana cara memilih makanan terbaik untuk kucing peliharaan?”

Sebagai pemilik kucing, kamu tentu ingin menjaga hewan peliharaan tetap sehat, agar dapat hidup berdampingan selama mungkin. Sebagian besar pemilik menyadari bahwa memberi makanan berkualitas tinggi menjadi salah satu cara terbaik melakukannya. Namun, menemukan makanan terbaik untuk kucing terkadang menjadi hal yang membingungkan.

Selain banyaknya jenis makanan kucing, perdebatan juga muncul tentang bagaimana cara terbaik dalam memberi makan. Jangan bingung, karena kamu dapat mengikuti beberapa panduan berikut ini dalam memilih makanan terbaik untuk anabul kesayangan.

1. Mengandung 95 Persen Bahan Utama pada Label

Dilansir dari The Association of American Feed Control Officers (AAFCO), mereka menetapkan beberapa pedoman bagi regulator. Salah satunya adalah mengatur bahan apa yang harus dimasukkan dalam label makanan hewan. Hal tersebut termasuk bahan dasar yang dapat diklaim secara sah oleh perusahaan makanan hewan. 

Contohnya, jika makanan tersebut bernama  “Tuna Cat Food” (italic) atau “Chicken Cat Food”, maka 95 persen harus mengandung bahan utama tersebut, tidak termasuk tambahan air. Jika produk mengklaim memiliki bahan tambahan lain seperti keju, maka hanya perlu mengandung 3 persen saja. Intinya, produk yang mengiklankan rasa tertentu, perlu mengandung bahan tersebut dalam jumlah yang dapat terdeteksi.

2. Memiliki Sumber Protein dan Lemak Hewani

Selanjutnya, lihat daftar bahan bakunya. Bahan yang digunakan harus dicantumkan pada label berdasarkan beratnya. Biasanya, bahan yang mengandung banyak air seperti daging sapi, unggas, ayam, atau ikan cenderung berada di urutan teratas daftar, karena mengandung tinggi kandungan air.

Sedangkan bahan-bahan yang berada di bawah urutan daftar, biasanya memiliki kandungan nutrisi penting, seperti protein. Biasanya protein memiliki kandungan yang lebih rendah, karena kandungan airnya sudah dihilangkan. Hal tersebut berlaku pada jenis makanan kering.

Selanjutnya, semua jenis makanan kucing harus memiliki beberapa sumber protein dan lemak hewani. Kucing sendiri adalah jenis hewan karnivora, sehingga membutuhkan nutrisi seperti taurin dan asam arakidonat dalam makanannya. Kedua kandungan tersebut hanya terdapat dalam sumber protein hewani. 

Beberapa sumber protein hewani untuk kucing, meliputi daging sapi, unggas, ayam, kalkun, ikan atau daging lainnya. Kamu juga bisa memberinya dalam bentuk makanan basah sebagai makanan pendamping atau selingan.

3. Berikan Makanan yang Mengandung Karbohidrat

Biji-bijian menjadi sumber karbohidrat yang sangat Bagus. Kucing dapat dengan mudah memproses karbohidrat dan menggunakannya sebagai sumber energi. Jika kucing kurang suka dengan rasanya, biji-bijian dapat diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti kentang. 

6. Analisis Nutrisi

Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan menganalisis nutrisi. Dalam label kemasan makanan kucing biasanya mencantumkan jumlah minimum protein dan lemak berdasarkan persentase. Selain itu, perhatikan juga jumlah maksimum serat dan kelembaban. Keduanya juga dilihat berdasarkan persentase. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan 2 merek makanan hewan.

Tips dalam Membeli Makanan Kucing Yang Bagus bagi Pemula

Tips dalam Membeli Makanan Kucing bagi Pemula
Tips dalam Membeli Makanan Kucing bagi Pemula

Agar kucing peliharaan bisa bertumbuh dengan sehat dan bahagia, penting untuk memberinya makanan dengan nutrisi yang tepat. Beberapa tips yang bisa membantu pemula ketika membeli makanan kucing, antara lain pilihlah produk yang bisa memenuhi nutrisi dasar yang dibutuhkan kucing, berkualitas, dan sesuai dengan berat dan usia kucing.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan bila ingin memelihara kucing adalah jenis makanan yang akan diberikan. Sama seperti manusia, kucing peliharaan juga perlu mengonsumsi makanan yang bernutrisi Bagus agar tetap sehat dan bahagia.

Namun, bagi pemula atau orang yang baru memelihara kucing, memilih makanan kucing mungkin bisa menjadi hal yang menantang. Pasalnya, hewan berbulu yang satu ini tidak bisa berbicara, sehingga sulit untuk memahami kebutuhannya. Jangan khawatir, berikut ini beberapa tips yang bisa membantu kamu untuk membeli makanan kucing:

  • Ketahui Kebutuhan Nutrisi Dasar Kucing

Sebelum membeli makanan kucing, kamu perlu mengetahui dulu nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh hewan kesayangan kamu tersebut. Dengan begitu, kamu bisa memberikan nutrisi yang tepat dan memenuhi semua kebutuhannya.

Beberapa nutrisi yang dibutuhkan kucing, antara lain:

  • Protein, yang bisa didapatkan dari daging, ikan, atau unggas.
  • Taurin, yaitu asam amino esensial.
  • Vitamin, mineral, enzim, dan asam lemak tertentu lainnya.
  • Air.

Perlu diingat, meskipun kemampuan kucing untuk mencerna karbohidrat sudah berkembang, tetapi hewan peliharaan tersebut hanya membutuhkan karbohidrat dalam jumlah yang terbatas. Beberapa produk makanan kucing kering dan kaleng menggunakan jagung, gandum, dan nasi sebagai bahan pengisi. Jadi, pastikan kamu membeli pakan kucing yang rendah karbohidrat.

Selain itu, bahan-bahan lain seperti pengikat, penyedap, dan pewarna juga sering ditambahkan oleh produsen makanan kucing untuk meningkatkan tampilan dan rasa dari makanan tersebut. Meskipun bahan pengawet diperlukan untuk menjaga makanan tetap sehat, tetapi makanan kucing kaleng tidak boleh dibiarkan di luar untuk waktu yang lama.

Kucing juga adalah hewan karnivora, sehingga tidak bisa berkembang dengan pola makan vegetarian, meskipun banyak produsen atau pemilik kucing yang sering menambahkan sayur-sayuran ke dalam makanan kucing.

  • Pilih Produk Makanan yang Berkualitas

Banyak orang yang baru memelihara kucing membeli makanan termurah yang bisa mereka temukan untuk kucingnya, guna menekan pengeluaran. Padahal membeli makanan kucing murah justru akan mengakibatkan kamu mengeluarkan lebih banyak pengeluaran nantinya. 

Alasan yang pertama, penelitian sudah menunjukkan bahwa kucing makan sebanyak yang mereka butuhkan untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, memberi kucing makanan murah yang penuh karbohidrat mungkin akan membuatnya makan dua kali lebih banyak untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya, daripada memberikan makanan premium yang berkualitas Bagus. 

Alasan kedua, memberikan makanan di bawah standar secara terus-menerus selama beberapa tahun akan menyebabkan kondisi medis serius yang memerlukan perawatan dokter hewan yang mahal.

  • Pertimbangkan Berat Badan dan Usia Kucing

Kebutuhan nutrisi setiap kucing berbeda, tergantung pada berat badan dan faktor usia mereka. Makanan untuk anak kucing dan kucing dewasa juga tidak bisa disamakan, jadi kamu perlu memahaminya.

Anak kucing sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Kamu perlu memberikan nutrisi, seperti DHA, asam folat, dan lain-lain untuk perkembangan mata, otak dan pertumbuhan sel yang sehat pada anak kucing. Sedangkan kucing dewasa, perlu diberi makan sesuai dengan berat dan usianya.

  • Cek Bila Kucing Memiliki Alergi

Sebelum membeli produk makanan kucing apapun, kamu harus memeriksa terlebih dahulu apakah hewan peliharaan kamu tersebut memiliki alergi atau tidak. Sebab, banyak kucing alergi terhadap protein dan daging kelinci. Untuk hal ini, dokter hewan bisa membantu kamu. Kamu juga bisa mengamati perubahan yang mungkin dialami kucing setelah mengonsumsi sesuatu.

Bila kucing kamu ternyata memiliki alergi, kamu harus sangat berhati-hati saat memilih jenis makanan yang tepat. Kamu harus memeriksa bahan-bahannya secara menyeluruh untuk mencegah alergi kucing kambuh.

  • Perhatikan Hal-hal yang Perlu Dihindari

Saat membeli makanan kucing, sebaiknya hindari produk berikut ini:

  • Memiliki keterangan, seperti “produk sampingan” dan keterangan lainnya termasuk gula tambahan.
  • Memiliki pengawet kimia, seperti BHA, BHT, etoksikuin, dan propil galat.
  • Mengandung tepung jagung sebagai bahan pengisi.
  • Kandungan karbohidrat yang banyak. Makanan kering bisa mengandung gandum sebanyak 50 persen.

Berbagai Varian Makanan Kucing Yang Bagus Agar Tidak Bosan

Makanan Kucing Agar Tidak Bosan
Makanan Kucing Agar Tidak Bosan

“Setiap pemilik kucing pasti menginginkan agar kucing mereka tetap terpenuhi nutrisinya. Nah, kamu juga bisa memberikan varian makanan kucing agar tidak bosan. Varian ini bisa kamu buat sendiri di rumah sehingga kamu bisa menjamin kebersihannya dan menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi kucing.”

Sebagai karnivora, kucing sebenarnya membutuhkan makanan yang kaya akan protein dari daging atau ikan. Mereka juga membutuhkan nutrisi lain seperti asam amino, misalnya taurin dan arginin dari daging atau ikan, asam lemak, vitamin, dan mineral. 

Selain itu, ada juga beberapa varian makanan kucing agar tidak bosan yang bisa dicoba, seperti makanan dari daging mentah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa saat kucing diberi variasi makanan daging mentah, mereka bisa mengalami peningkatan secara drastis. Meski dokter hewan tetap mengatakan bahwa varian makanan kucing agar tidak bosan seperti daging mentah diperbolehkan, mereka tetap mengingatkan makanan yang kurang steril bisa menyebabkan penyakit,

Nah, jika kamu ingin tahu varian makanan kucing agar tidak bosan yang bisa kamu coba dan sudah terbukti cukup aman, berikut ini beberapa jenisnya: 

Varian Makanan Kucing Agar Tidak Bosan

Berikut ini adalah beberapa varian makanan kucing agar tidak bosan yang bisa kamu berikan:

  • Resep Makanan Kucing Berbahan Dasar Ayam 

Ini adalah varian makanan kucing yang mudah dibuat dan bisa dicoba. Resep ini menyediakan 471 kilo kalori, protein 53,1 gram, lemak 27,4 gram, dan ditujukan untuk kucing sehat atau anak kucing yang sedang tumbuh.

Bahan-Bahan

  • 227 gram dada ayam (tanpa tulang dan segera direbus hingga matang)
  • 1/2 butir telur besar (rebus dan belah memanjang)
  • 15 gram kerang yang dicincang dalam ju)
  • 4 sendok teh minyak canola
  • 1/8 sendok teh pengganti garam (kalium klorida)
  • 3 tablet tepung tulang
  • 1 tablet multivitamin dan mineral.

Cara Membuat

  • Potong dada ayam dan telur.
  • Hancurkan tepung tulang dan tablet vitamin hingga halus, lalu campurkan semua bahan.
  • Dinginkan, lalu hangatkan sebentar sebelum disajikan kepada kucing.

2. Resep Makanan Kucing Berbahan Tuna

Ini adalah varian makanan kucing yang pastinya akan sangat disukai kucing karena berbahan dasar tuna.

Bahan-bahan

  • 113 gram tuna (kalengan dalam air tanpa tambahan garam)
  • 1 butir telur (rebus dan cincang)
  • 1 sendok makan minyak canola
  • 2 tablet bonemeal (dihancurkan, 10 butir atau setara)
  • 1 tablet multivitamin-mineral

Cara Membuat:

  • Campur semua bahan dengan Bagus, dan sajikan segera, atau dinginkan dan hangatkan sedikit sebelum disajikan untuk menghilangkan rasa dingin yang kurang disukai kucing.

3. Resep Makanan Daging Mentah 

Resep berikut dikembangkan dan bisa menghasilkan makanan yang cukup untuk 10-14 hari untuk rata-rata kucing. Berikut resepnya:

Bahan-Bahan:

  • 1,3 kg unggas atau kelinci utuh, termasuk tulang, organ, dan kulit.
  • 1 gelas air
  • 2 butir telur (gunakan kuning telur mentah, dan masak putihnya sebentar)
  • 2000 mg minyak salmon liar
  • 400 IU vitamin E (bubuk E dalam bentuk kapsul)
  • 100 mg vitamin B-kompleks (mulai dengan jumlah yang lebih kecil saat memulai diet daging mentah; vitamin ini memiliki bau yang kuat)
  • 2000 mg taurin bubuk
  • 1 sdt garam lite dengan yodium (bila menggunakan bagian ayam)
  • Hati (tambahkan 113 gram jika daging yang digunakan tidak termasuk organ)
  • Psyllium (tambahkan saat pertama kali memperkenalkan diet daging mentah ke kucing) 

Cara Membuat:

  • Setelah memastikan semua bahan bersih, maka campurkan semuanya dan dinginkan. Jika hendak memberikannya ke kucing, kamu bisa menghangatkannya dahulu sebentar.

Makanan Basah Vs Kering, Mana yang Makanan Kucing Yang Bagus ?

Makanan Basah Vs Kering, Mana yang Lebih Bagus untuk Kucing

“Jika masih bingung antara makanan basah atau kering untuk kucing kesayangan, keduanya dapat diberikan bergantian atau dicampur. Jika sudah terbiasa dengan salah satunya, pemberian harus dilakukan secara bertahap selama seminggu. Tujuannya untuk menghindari masalah pencernaan. Pertanyaan yang sering membingungkan pet lovers adalah, antara keduanya manakah yang terbaik?”

Memberikan makanan kering atau basah untuk kucing menjadi pertanyaan yang paling sering diajukan pada dokter hewan. Pada kenyataannya, keduanya sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang Bagus untuk kucing kesayangan. Penggunaannya sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan kucing peliharaan. 

Menentukan jenis makanan terbaik untuk kucing memang seharusnya disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti berat badan, kondisi kesehatan yang menyertai, serta budget pemilik hewan peliharaan. Bagus makanan basah atau kering, pemilik hewan peliharaan tentu akan memberikan yang terbaik guna menunjang kesehatan kucing kesayangan.

Perbedaan Utama Makanan Kucing Basah dan Kering

Jika masih bingung, berikut ini beberapa perbedaan besar antara makanan kucing basah dan kering dari kandungan serta proses pembuatannya:

1. Tingkat Kelembapan

Perbedaan utama antara makanan kucing basah dan kering adalah jumlah air yang terkandung di dalamnya. Makanan kucing kering hanya mengandung sekitar 10 persen air, yang ditambah dengan bahan kering lainnya, seperti karbohidrat, lemak, dan vitamin. Sedangkan makanan basah mengandung 90 persen air, juga karbohidrat, lemak, dan vitamin, 70 persen lebih banyak ketimbang makanan kering.

2. Proses Manufaktur

Kadar air dalam makanan basah lebih tinggi, karena makanan jenis ini dibuat dari daging segar atau beku. Bahan tersebut dikombinasikan dengan sumber protein yang berasal dari biji-bijian. Daging giling yang dicampur dengan air, lemak, dan vitamin kemudian ditempatkan dalam kaleng. Prosesnya berakhir di pemanas, yang bertujuan untuk memastikan bahwa patogen bawaan sudah dihancurkan.

Sedangkan makanan kering, diolah dengan menggabungkan daging, vitamin, mineral, dan lemak pada suhu dan tekanan tinggi. Proses tersebut membuat makanan jenis ini lebih mudah dicerna. Proses berakhir dengan penyemprotan lemak. Tujuannya untuk memastikan makanan memiliki cita rasa rasa yang disukai kucing.

3. Kandungan Nutrisi

Makanan kering memiliki kandungan karbohidrat lebih banyak ketimbang makanan basah. Protein dan lemak dalam makanan basah atau kering juga dapat bervariasi, tergantung pada merek makanan yang dipilih. Pada beberapa merek makanan, makanan diisi dengan kandungan probiotik, yang mampu menunjang kerja sistem pencernaan kucing kesayangan.

Sebaiknya Memberi Makan Basah, Kering, atau Mencampurnya? 

Memberi makanan basah, kering, atau mencampur keduanya tergantung pada beberapa faktor. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari keduanya:

1. Kelebihan dan Kekurangan Makanan Basah

Manfaat terbesar dari makanan basah adalah kandungan air yang sangat tinggi. Makanan jenis ini bermanfaat bagi kucing dengan kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan asupan air lebih banyak. Contohnya kucing dengan penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit saluran kemih bagian bawah. Makanan ini juga terasa lebih enak bagi kucing, dan memiliki aroma tajam yang menggugah selera makan.

Kekurangannya adalah, makanan basah lebih mahal ketimbang makanan kering. Selain itu, setelah dibuka, makanan basah harus disimpan dalam kulkas agar dapat bertahan lebih lama. Jika disimpan dalam suhu ruangan, makanan basah hanya memiliki umur simpan selama 24 jam saja. Makanan ini juga memiliki risiko tinggi terhadap kontaminasi bakteri pemicu masalah pencernaan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Makanan Kering

Makanan kucing kering lebih murah daripada makanan basah. Selain itu, makanan kering juga tidak harus disimpan dalam kulkas, dan memiliki umur penyimpanan lebih lama di suhu ruangan. Kekurangannya adalah, makanan ini dinilai terlalu keras bagi kucing yang berusia tua serta kucing dengan masalah gigi atau mulut.

Untuk menyeimbangkan manfaat dan kekurangan dari keduanya. Kamu bisa mengkombinasikan keduanya. Selain agar kucing tidak bosan dengan rasa makanan yang itu-itu saja. Mengkombinasikan keduanya memungkinkan kucing mendapatkan manfaat dari kedua jenis makanan tersebut. 

Makanan Kucing Yang Bagus untuk Pantangan buat Kucing Peliharaan

Makanan Pantangan untuk Kucing Peliharaan

“Kucing membutuhkan asupan nutrisi yang tepat bagi tubuhnya agar dapat hidup panjang umur dan sehat. Sebagai pemilik hewan, kamu perlu mengetahui bahwa ada beberapa pantangan makanan hewan peliharaan yang tidak boleh diberikan.”

Kucing memang selalu menginginkan seluruh makanan yang dimakan oleh manusia. Namun, ada beberapa jenis makanan manusia yang bersifat racun bagi kucing, sehingga tidak boleh diberikan. Berikut ini beberapa jenis pantangan makanan hewan peliharaan yang tidak boleh kamu berikan:

1. Susu, Keju, dan Produk Olahannya

Kebanyakan kucing tidak toleransi terhadap laktosa. Itu berarti, susu sapi dan produk olahannya, seperti keju atau krim dapat memicu gangguan kesehatan pada kucing peliharaan. Kandungan susu sapi dapat memicu gangguan pencernaan dan menimbulkan sejumlah masalah umum, seperti muntah dan diare.

Lantas, bagaimana dengan anak kucing yang tidak memiliki induk? Aturan yang sama berlaku pada anak kucing. Jika ingin diberikan susu, sebaiknya berikan susu formula khusus anak kucing. Susu khusus ini dapat memberikan nutrisi penting untuk pertumbuhannya dan tidak memicu gangguan pencernaan.

2. Cokelat

Cokelat menjadi pantangan makanan hewan peliharaan, terutama kucing. Camilan berbahan dasar kakao ini mengandung 2 bahan beracun bagi kucing, yaitu teobromin dan kafein. Jika tidak sengaja tertelan, maka akan muncul sejumlah gangguan kesehatan, seperti:

  • Muntah;
  • Diare;
  • Peningkatan suhu tubuh;
  • Peningkatan detak jantung;
  • Kejang-kejang.

Dalam kasus yang parah, paparan teobromin dan kafein yang tinggi pada kucing dapat memicu gagal jantung, kelemahan, atau koma.

3. Telur, Daging atau Ikan Mentah

Pantangan makanan hewan peliharaan selanjutnya adalah telur, daging, atau ikan mentah. Bahan-bahan mentah ini beresiko tercemar bakteri E. coli dan Salmonella yang dapat menyebabkan diare, muntah, dan lemas pada kucing. Dalam kasus yang parah, paparan patogen tersebut dapat berakibat fatal bagi kucing.

Putih telur mentah mengandung protein yang disebut avidin. Jika dikonsumsi oleh kucing, avidin dapat mengganggu penyerapan biotin vitamin B. Hal tersebut berpotensi menyebabkan warna kulit dan bulu menjadi kusam. Jadi, pastikan untuk memberi makan kucing dengan makanan matang saja.

4. Makanan Anjing

Makanan anjing menjadi pantangan makanan hewan peliharaan selanjutnya. Jika dirawat berbarengan, kucing bisa saja mencicipi makanan anjing. Bukan hal yang membahayakan jika hanya sesekali dicicipi. Namun, jika kucing terus-menerus memakan makanan anjing, ia bisa saja mengalami kekurangan gizi.

Kucing membutuhkan vitamin A, taurin, dan asam arakidonat, yang tidak tersedia dalam makanan anjing. Berikut ini beberapa hal yang bisa saja terjadi:

  • Masalah kulit, bulu kusam, degenerasi otot atau rabun senja akibat kekurangan vitamin A.
  • Penurunan penglihatan, penyakit jantung, bulu atau kulit yang tidak sehat, dan kelesuan akibat kekurangan taurin.
  • Masalah hati dan ginjal akibat kekurangan asam arakidonat.

5. Roti dan Ragi

Bukan masalah jika hanya sesekali diberikan. Hal yang perlu diketahui oleh pemilik peliharaan adalah, roti tidak mengandung nilai gizi yang dibutuhkan oleh kucing. Jadi, roti tidak boleh menggantikan makanan utama. Jika adonan tidak sengaja dikonsumsi saat mentah, maka kucing bisa saja mengalami masalah pencernaan.

6. Tuna

Jangan memberikan tuna terlalu sering, karena ikan jenis ini tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi harian kucing. Terlalu banyak mengonsumsi tuna meningkatkan risiko keracunan merkuri. Jika ingin memberinya tuna, berilah sesekali dalam keadaan yang sudah matang.

7. Bawang Merah dan Bawang Putih

Pantangan makanan hewan peliharaan yang terakhir adalah bawah merah dan bawang putih. Keduanya mengandung allium yang dapat memicu anemia pada kucing. Bagus mentah, dimasak, atau bubuk, bawang-bawangan memicu kerusakan sel darah merah pada kucing. Selain itu, keduanya dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang ditandai dengan mual, sakit perut, muntah, dan diare.

SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE

Apakah Kucing Aman Mengonsumsi Cokelat?

Cokelat dikenal sebagai makanan yang sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh anjing. Namun, tahukah kamu bahwa makanan manis satu ini juga sama berbahayanya jika dikonsumsi kucing. Jadi, jangan sesekali kamu memberikan cokelat kepada kucing, baik kucing peliharaan atau kucing liar di jalanan. 

Cokelat adalah makanan kurang umum untuk diberikan pada kucing, mungkin karena mereka tidak bisa merasakan hal-hal yang manis. Selain itu, jika kucing makan cokelat, maka toksisitas yang terjadi bisa sama parahnya dengan yang dialami anjing.

Apa yang Membuat Cokelat Beracun bagi Kucing?

Senyawa yang membuat cokelat menjadi suguhan yang memuaskan bagi manusia ternyata sangat berbahaya bagi anjing dan kucing. Cokelat mengandung sedikit kafein dan sejumlah besar senyawa terkait teobromin. Senyawa ini dikenal sebagai methylxanthines, dan keduanya berkontribusi pada gejala keracunan.

Secara umum, konsentrasi kafein dan teobromin dalam cokelat sebanding dengan jumlah kakao yang ada. Cokelat yang lebih gelap dan cokelat panggang adalah yang paling berbahaya, bahkan dalam jumlah kecil. Bahkan cokelat putih juga tetap berpotensi menyebabkan gejala keracunan pada kucing. Jadi, apapun bentuknya, konsumsi cokelat pada kucing harus ditanggapi dengan serius.

Gejala Kucing Keracunan Cokelat

Tanda-tanda klinis biasanya muncul dalam 6-12 jam setelah menelan dan dapat bertahan hingga tiga hari pada kasus yang parah. Salah satu dari tanda klinis berikut ini harus segera diatasi jika terjadi pada kucing: 

  • Muntah.
  • Diare.
  • Nafsu makan menurun.
  • Meningkatnya rasa haus
  • Peningkatan buang air kecil.
  • Denyut jantung meningkat.
  • Kegelisahan.
  • Napas terengah-engah atau cepat.
  • Tremor otot.
  • Kejang.
  • Koma.

Gejala-gejala ini bisa berkembang dengan sangat cepat. Perubahan detak jantung dan ritme dapat menyebabkan tekanan darah rendah, sementara tremor dan kejang otot dapat menyebabkan suhu tubuh yang sangat tinggi. Jika tidak ditangani, perubahan ini bisa berakibat fatal. 

Hal yang harus Dilakukan Jika Kucing Keracunan Cokelat

Kecuali jika diarahkan oleh dokter hewan, harap serahkan pada ahlinya dan jangan pernah gunakan hidrogen peroksida untuk membuat kucing muntah. Hal ini dapat menyebabkan sakit gastritis atau peradangan dinding lambung yang parah pada kucing.

Siapkan informasi berikut saat hendak membawa kucing ke dokter hewan, jika memungkinkan:

  • Waktu kucing konsumsi cokelat. 
  • Nama produk tertentu yang tertelan, bawa saja bungkus cokelatnya. 
  • Jumlah cokelat yang menurut kamu telah dimakan kucing.
  • Daftar gejala klinis yang kamu perhatikan.

Meskipun kunjungan dokter hewan kemungkinan besar akan direkomendasikan, memiliki informasi ini akan membantu tim dokter hewan menilai risiko kucing dan mengembangkan perawatan selagi dalam perjalanan.

Apa Yang Akan Dilakukan Dokter Hewan Jika Kucing Makan Cokelat?

Perawatan menelan coklat akan bervariasi dari kasus ke kasus, tetapi biasanya termasuk beberapa perawatan berikut:

Dekontaminasi

Langkah pertama adalah mengeluarkan sebanyak mungkin cokelat dari perut kucing. Kucing sangat sulit untuk membuat muntah, bahkan dengan obat-obatan yang tersedia di kantor dokter hewan. Jika memancing muntah tidak berhasil, dan potensi toksisitasnya parah, beberapa kucing akan diberi arang aktif untuk mengikat racun atau dibius dan perutnya dipompa. Semakin sedikit racun yang diserap, semakin kecil kemungkinan timbulnya efek samping yang parah.

Perawatan Suportif

Untuk kucing yang menunjukkan gejala keracunan, kemungkinan mereka harus dirawat di klinik atau rumah sakit hewan. Dokter hewan akan memilih kombinasi obat yang menargetkan gejala tertentu. Dokter juga akan menggunakan terapi cairan untuk mendukung jantung dan tekanan darah, serta membantu tubuh kucing mengeluarkan racun lebih cepat.

Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: