ARTIKEL KESEHATAN : Tidak ada kata terlambat kalau anda mau menghentikan kebiasaan merokok walaupun sudah bertahu-tahun kebiasaan itu berlangsung. Risiko kematian karena masalah jantung akibat merokok menurut penelitian terbaru bisa dikurangi dalam waktu yang lebih cepat.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association yang meneliti perokok berusia di atas 65 tahun yang sudah merokok selama 32 pak / tahun. Jumlah pak tahun ditentukan dari jumlah rokok yang dihisap per hari dengan jumlah tahun seseorang merokok.
Hasilnya peneliti menemukan bahwa menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke sebanding dengan orang yang tidak pernah merokok, dengan waktu separuh lebih cepat dari penelitian sebelumnya.
"Padahal penelitian sebelumnya risiko kematian akibat penyakit jantung bisa berkurang setelah 15 tahun.," kata Dr Ali Ahmed seperti dikutip dari The News, Kamis (21/11/2013).
"Bahkan untuk perokok berat yang merokok lebih dari 32 pak tahun, mereka secara signifikan mengurangi risiko kematian total sebesar 35 persen, jadi ada pesan positif untuk setiap orang," imbuh Ahmed yang juga profesor penyakit jantung di University of Alabama di Birmingham School of Medicine.
Ahmed dan timnya mengumpulkan data dengan menganalisa informasi medis dari Cardiovascular Health Study sejak tahun 1989. Mereka membandingkan 853 orang yang berhenti merokok selama 15 tahun atau kurang dengan 2.557 orang yang tidak merokok.
"Meskipun pada penelitian ini jelas terlihat kematian akibat jantung bisa dikurangi, kerusakan paru-paru agak sulit untuk dihindari," kata Ahmed.
Sebab, mereka yang merokok kurang dari 32 pak tahun dan sudah berhenti merokok masih berisiko tinggi meninggal akibat kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit paru obstruktif kronik.
sumber: detik.com
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association yang meneliti perokok berusia di atas 65 tahun yang sudah merokok selama 32 pak / tahun. Jumlah pak tahun ditentukan dari jumlah rokok yang dihisap per hari dengan jumlah tahun seseorang merokok.
Hasilnya peneliti menemukan bahwa menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke sebanding dengan orang yang tidak pernah merokok, dengan waktu separuh lebih cepat dari penelitian sebelumnya.
"Padahal penelitian sebelumnya risiko kematian akibat penyakit jantung bisa berkurang setelah 15 tahun.," kata Dr Ali Ahmed seperti dikutip dari The News, Kamis (21/11/2013).
"Bahkan untuk perokok berat yang merokok lebih dari 32 pak tahun, mereka secara signifikan mengurangi risiko kematian total sebesar 35 persen, jadi ada pesan positif untuk setiap orang," imbuh Ahmed yang juga profesor penyakit jantung di University of Alabama di Birmingham School of Medicine.
Ahmed dan timnya mengumpulkan data dengan menganalisa informasi medis dari Cardiovascular Health Study sejak tahun 1989. Mereka membandingkan 853 orang yang berhenti merokok selama 15 tahun atau kurang dengan 2.557 orang yang tidak merokok.
"Meskipun pada penelitian ini jelas terlihat kematian akibat jantung bisa dikurangi, kerusakan paru-paru agak sulit untuk dihindari," kata Ahmed.
Sebab, mereka yang merokok kurang dari 32 pak tahun dan sudah berhenti merokok masih berisiko tinggi meninggal akibat kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit paru obstruktif kronik.
sumber: detik.com
Post A Comment:
0 comments: