Tes Kesehatan Ini Perlu Dilakukan Jelang Lansia - Menjelang usia lanjut atau lansia, yakni 50 tahun ke atas, penting bagi Anda untuk rutin memeriksa kesehatan. Walau dirasa masih sehat dan bugar, tapi sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa seiring bertambahnya usia, sistem imun seseorang akan berkurang.
“Sistem imun seseorang kian terkikis sejak ia memasuki usia 20-an hingga ke atas. Itu sebabnya, para lansia lebih mudah terkena infeksi yang berdampak pada peradangan sendi, seperti reumatoid hingga potensi yang lebih tinggi untuk terkena kanker,” ujar Profesor Janet Lord, Direktur Institut Peradangan dan Penuaan di Universitas Birmingham, Inggris.
Sebelumnya, bersama sejumlah peneliti, Prof. Janet melakukan studi terhadap Norman Lazarus, profesor asal King’s College London yang berusia 82 tahun yang rutin bersepeda jarak jauh sejak masih muda. Lewat penelitian tersebut, diketahui bahwa rajin berolahraga membuat sistem imun tubuh Lazarus sangat kuat, layaknya kisaran umur 20 tahun. Penemuan ini membuat Prof. Janet takjub. Menurutnya, sangat jarang seorang lansia bisa memiliki sistem imun seperti yang dimiliki Norman.
Untuk menjaga daya tahan tubuh jelang lansia dengan berolahraga dan menjalani pola makan yang sehat, Anda juga perlu mendeteksi kesehatan lewat sejumlah tes. Beberapa di antaranya adalah:
Dari berbagai macam golongan tes darah, Anda bisa memulainya dari glukosa. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan punya riwayat diabetes turunan, pemeriksaan ini amat perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi sejak dini.
Ada juga pemeriksaan profil lipid untuk mengetes kadar lemak dalam darah dan seberapa tinggi kolesterol Anda. Menurut dr. Rhestie Rachmanta Putri, M.Epid, kedua pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit.
“Memasuki usia lanjut, risiko penyakit jantung koroner dan strok meningkat. Jadi, pemeriksaan gula darah dan kolesterol itu sebaiknya dilakukan setiap tahun,” ujarnya.
Dokter Rhestie turut menganjurkan elektrokardiogram (EKG) alias rekam jantung untuk mereka yang memasuki usia lanjut. EKG adalah pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik jantung. Tes ini bertujuan untuk menilai apakah kerja jantung Anda normal atau tidak.
Melalui tes EKG, Anda dapat mengetahui laju, ritme, dan kekuatan denyut jantung Anda. Dengan begitu, hasil dari pemeriksaan ini akan membantu menjawab sejumlah permasalahan pada jantung Anda, khususnya ketika memasuki usia lanjut.
Dikatakan lagi oleh dr. Resthie bahwa para lansia juga memiliki risiko yang signifikan terkena penyakit kanker. Pria dan wanita punya risiko mengalami jenis kanker yang berbeda.
“Kalau pada pria, salah satu kanker yang paling sering terjadi adalah kanker prostat. Untuk screening kanker prostat, pemeriksaan darahnya bernama prostate-specific antigent (PSA). Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan pada pria yang berusia di atas 55 tahun,” katanya.
Sedangkan pada wanta, dr. Resthie menyebut bahwa perempuan di Indonesia paling sering mengalami kanker payudara serta kanker serviks.
“Bagi perempuan, sebaiknya rutin melakukan pap smear setahun sekali untuk mendeteksi dini kanker serviks. Selain itu, lakukan juga pemeriksaan mamografi setiap satu sampai tiga tahun sekali untuk deteksi dini kanker payudara,” tuturnya.
Mengingat hasil studi yang menyebutkan bahwa sistem imun seseorang akan berkurang seiring bertambahnya usia, karena itu penting bagi Anda yang jelang atau lansia untuk melakukan berbagai pemeriksaan rutin seperti yang dijabarkan di atas. Jangan ragu untuk menjalani tes kesehatan karena penting sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan demi masa tua yang lebih baik.
Sumber Google
“Sistem imun seseorang kian terkikis sejak ia memasuki usia 20-an hingga ke atas. Itu sebabnya, para lansia lebih mudah terkena infeksi yang berdampak pada peradangan sendi, seperti reumatoid hingga potensi yang lebih tinggi untuk terkena kanker,” ujar Profesor Janet Lord, Direktur Institut Peradangan dan Penuaan di Universitas Birmingham, Inggris.
Sebelumnya, bersama sejumlah peneliti, Prof. Janet melakukan studi terhadap Norman Lazarus, profesor asal King’s College London yang berusia 82 tahun yang rutin bersepeda jarak jauh sejak masih muda. Lewat penelitian tersebut, diketahui bahwa rajin berolahraga membuat sistem imun tubuh Lazarus sangat kuat, layaknya kisaran umur 20 tahun. Penemuan ini membuat Prof. Janet takjub. Menurutnya, sangat jarang seorang lansia bisa memiliki sistem imun seperti yang dimiliki Norman.
Untuk menjaga daya tahan tubuh jelang lansia dengan berolahraga dan menjalani pola makan yang sehat, Anda juga perlu mendeteksi kesehatan lewat sejumlah tes. Beberapa di antaranya adalah:
1. Tes darah
Dari berbagai macam golongan tes darah, Anda bisa memulainya dari glukosa. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan punya riwayat diabetes turunan, pemeriksaan ini amat perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi sejak dini.
Ada juga pemeriksaan profil lipid untuk mengetes kadar lemak dalam darah dan seberapa tinggi kolesterol Anda. Menurut dr. Rhestie Rachmanta Putri, M.Epid, kedua pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit.
“Memasuki usia lanjut, risiko penyakit jantung koroner dan strok meningkat. Jadi, pemeriksaan gula darah dan kolesterol itu sebaiknya dilakukan setiap tahun,” ujarnya.
2. Elektrokardiogram (EKG)
Dokter Rhestie turut menganjurkan elektrokardiogram (EKG) alias rekam jantung untuk mereka yang memasuki usia lanjut. EKG adalah pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik jantung. Tes ini bertujuan untuk menilai apakah kerja jantung Anda normal atau tidak.
Melalui tes EKG, Anda dapat mengetahui laju, ritme, dan kekuatan denyut jantung Anda. Dengan begitu, hasil dari pemeriksaan ini akan membantu menjawab sejumlah permasalahan pada jantung Anda, khususnya ketika memasuki usia lanjut.
3. Deteksi kanker
Dikatakan lagi oleh dr. Resthie bahwa para lansia juga memiliki risiko yang signifikan terkena penyakit kanker. Pria dan wanita punya risiko mengalami jenis kanker yang berbeda.
“Kalau pada pria, salah satu kanker yang paling sering terjadi adalah kanker prostat. Untuk screening kanker prostat, pemeriksaan darahnya bernama prostate-specific antigent (PSA). Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan pada pria yang berusia di atas 55 tahun,” katanya.
Sedangkan pada wanta, dr. Resthie menyebut bahwa perempuan di Indonesia paling sering mengalami kanker payudara serta kanker serviks.
“Bagi perempuan, sebaiknya rutin melakukan pap smear setahun sekali untuk mendeteksi dini kanker serviks. Selain itu, lakukan juga pemeriksaan mamografi setiap satu sampai tiga tahun sekali untuk deteksi dini kanker payudara,” tuturnya.
Mengingat hasil studi yang menyebutkan bahwa sistem imun seseorang akan berkurang seiring bertambahnya usia, karena itu penting bagi Anda yang jelang atau lansia untuk melakukan berbagai pemeriksaan rutin seperti yang dijabarkan di atas. Jangan ragu untuk menjalani tes kesehatan karena penting sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan demi masa tua yang lebih baik.
Sumber Google
Post A Comment:
0 comments: