Ada beberapa penyakit yang banyak diderita oleh lansia (lanjut usia). Umumnya penyakit tersebut disebabkan oleh proses penuaan yang menurunkan fungsi organ-organ tubuh, sehingga tidak bekerja dengan semestinya. Penyakit ini dapat membuat lansia menjadi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Memasuki usia
senja, secara alami tubuh akan mengalami perubahan fisik akibat proses
penuaan. Penuaan dapat berpengaruh pada seluruh bagian tubuh, mulai
dari rambut, kulit, otot, tulang, gigi, serta organ-organ tubuh, seperti otak,
ginjal, dan jantung.
Perubahan
tersebut bisa berdampak pada kondisi kesehatan lansia. Agar lebih aman,
lansia juga sebaiknya tinggal di rumah yang dirancang khusus untuk lansia agar
mereka bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Penyakit
yang Sering Dialami Lansia
Penurunan
fungsi organ yang terjadi seiring pertambahan usia dapat menyebabkan beragam
gangguan kesehatan. Berikut ini adalah lima penyakit yang sering diderita oleh
kaum lansia:
1.
Inkontinensia urine
Inkontinensia
urine adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu mengontrol proses
berkemih, sehingga sering mengompol. Kaum lansia rentan mengalami penyakit ini
akibat kekuatan otot di sekitar kandung kemih dan saluran kencing yang melemah
seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini
juga bisa terjadi karena adanya gangguan saraf yang mengatur proses berkemih
atau karena ada sumbatan pada saluran kemih. Untuk mengatasi kondisi ini,
dokter dapat memberikan obat-obatan dan menyarankan latihan Kegel,
fisioterapi, atau bahkan operasi.
2.
Stroke
Orang yang
terkena stroke akan mengalami kelemahan atau kelumpuhan pada beberapa
bagian tubuh. Setelahnya, penderita stroke bisa mengalami gangguan dalam
bergerak dan bicara. Gangguan ini bisa bersifat sementara, namun bisa juga
menetap.
Itulah
sebabnya, orang yang baru sembuh dari stroke perlu menjalani fisioterapi untuk
memulihkankan fungsi tubuhnya. Penderita stroke juga mungkin akan membutuhkan
bantuan orang lain selama beberapa waktu dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
seperti makan, mandi, berpakaian, dan buang air kecil atau buang air besar.
3.
Diabetes
Diabetes adalah
penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh. Kadar
gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol ini dapat membuat penderita diabetes
kerap merasa haus. Mereka menjadi sering minum dan otomatis akan sering buang
air kecil. Beberapa gejala lain dari penyakit diabetes ini, yakni sering
kesemutan, mati rasa, luka lama sembuh, dan cepat lelah.
Selain itu,
penyakit diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat merusak
pembuluh darah dan saraf. Akibatnya, penderita diabetes bisa mengalami
kesemutan, mati rasa, atau bahkan sering mengompol akibat kerusakan pada saraf
yang mengontrol proses berkemih.
Untuk
mengatasi gangguan ini, penderita diabetes perlu mengontrol kadar gula
darah dengan mengonsumsi obat-obatan dan menerapkan gaya hidup yang sehat.
Kebersihan penderita diabetes juga perlu dijaga dengan baik, agar tidak
mengalami infeksi.
4.
Hipertensi
Tekanan darah
tinggi atau hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang mencapai
nilai 130/80 mmHg atau lebih. Penyakit ini umumnya tidak bergejala, namun
beberapa penderitanya dapat mengalami keluhan pusing, mimisan, atau napas
terasa berat.
Hipertensi
yang tidak diobati bisa menyebabkan serangan jantung, gangguan ginjal,
gangguan penglihatan, dan stroke. Untuk mengatasi hipertensi dan membantu
mengontrol tekanan darah, dokter biasanya akan meresepkan obat penurun tekanan
darah.
Salah satu
jenis obat penurun tekanan darah ini adalah obat golongan diuretik. Ketika
mengonsumsi obat ini, pasien akan menjadi lebih sering berkemih. Selain dengan
obat, hipertensi juga bisa diobati dengan gaya hidup sehat, termasuk menjalani
diet rendah garam.
5.
Penyakit jantung
Kekuatan otot
jantung lansia dapat menurun, begitu juga dengan fungsinya dalam memompa darah.
Apalagi jika lansia jarang berolahraga sejak muda, atau memiliki penyakit darah
tinggi (hipertensi) dan aterosklerosis. Penyakit jantung yang sering
menyerang lansia adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan
serangan jantung.
Bagi lansia
yang memiliki penyakit jantung, dokter akan memberikan obat-obatan untuk
memperkuat kerja jantung, mengurangi beban kerja jantung, dan mencegah
komplikasi. Bila perlu, dokter juga akan menyarankan operasi jantung.
Lansia yang
mengalami penyakit-penyakit di atas, apalagi jika kondisinya sudah parah, akan
mengalami keterbatasan dalam bergerak dan melakukan aktivitas. Bahkan sebagian
di antaranya harus berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama. Hal ini
dapat menimbulkan masalah baru, seperti infeksi paru-paru atau ulkus dekubitus.
Masalah yang
paling umum dialami oleh lansia pada kondisi ini adalah kesulitan untuk buang
air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Selain karena gerakannya terbatas,
beberapa penyakit dan obat-obatan membuat lansia menjadi sering BAK dan tidak
dapat mengontrolnya, sehingga akhirnya sering mengompol.
Oleh karena
itu, lansia membutuhkan popok dewasa. Namun, jangan sembarangan memilih
popok dewasa. Pilihlah popok yang ukurannya pas, berbahan lembut, serta
memiliki daya serap yang baik. Jangan lupa untuk mengganti popok secara teratur
agar terhindar dari iritasi kulit di sekitar bokong dan lipat paha, yang dapat
berkembang menjadi infeksi.
Sebagai
penutup, hal yang terpenting adalah menjaga kesehatan sejak dini. Konsumsilah
makanan bergizi, rajin berolahraga, hindari asap rokok, serta batasi
asupan garam dan kurangi konsumsi minuman beralkohol agar tubuh Anda tetap
sehat seiring pertambahan usia. Selain itu, jangan lupa untuk rutin
melakukan medical
check-up ke dokter, ya!
Post A Comment:
0 comments: