Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) adalah gangguan saraf yang dapat memburuk seiring waktu, hingga menyebabkan kelumpuhan. Pada awalnya, ALS ditandai dengan kedutan otot, otot melemah, dan gangguan bicara.
ALS atau sklerosis lateral amiotrofik adalah penyakit yang menjadi
terkenal di tahun 2014 melalui ice bucket challenge, yaitu
tantangan yang dilakukan dengan menyiram seember air dingin dari atas kepala.
Tantangan ini dibuat untuk mengumpulkan dana penelitian terhadap ALS atau yang
disebut juga dengan penyakit Lou Gehrig.
Secara spesifik, ALS menyerang otak dan saraf tulang belakang yang
mengendalikan gerakan otot (saraf motorik) sehingga disebut juga sebagai penyakit
saraf motorik. Seiring waktu, saraf akan makin rusak. Akibatnya,
penderita ALS kehilangan kekuatan otot, kemampuan bicara, makan, hingga
bernapas.
Penyebab Amyotrophic Lateral Sclerosis
Penyebab penyakit ALS belum bisa dipastikan. Namun, sekitar 5-10% kasus
ALS diketahui terkait dengan faktor keturunan.
Selain faktor keturunan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ALS
diduga terkait dengan sejumlah kondisi di bawah ini:
- Kelebihan glutamat
Glutamat adalah zat kimia yang berperan sebagai pengirim pesan dari dan ke otak serta saraf. Namun, bila menumpuk di sekitar sel saraf, glutamat dapat menimbulkan kerusakan pada saraf. - Gangguan sistem imun
Pada penderita ALS, sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel saraf yang sehat. Akibatnya, terjadi kerusakan pada sel-sel tersebut. - Gangguan mitokondria
Mitokondria merupakan tempat pembentukan energi di dalam sel. Gangguan dalam pembentuan energi ini bisa merusak sel-sel saraf dan mempercepat perburukan ALS. - Stres oksidatif
Kadar radikal bebas yang berlebihan akan menyebabkan stres oksidatif dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sel tubuh.
Faktor risiko amyotrophic lateral sclerosis
Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena
ALS, yaitu:
- Berusia antara 40–70 tahun
- Memiliki orang tua yang
menderita ALS
- Terpapar zat kimia timbal dalam
jangka panjang
- Memiliki kebiasaan merokok
Gejala Amyotrophic Lateral Sclerosis
Gejala awal ALS sering kali dimulai dari tungkai, lalu menyebar ke
bagian tubuh yang lain. Seiring perkembangan penyakit, gejala akan makin
memburuk, sel-sel saraf akan rusak, dan otot akan terus melemah.
Kondisi di atas memengaruhi kemampuan penderita dalam berbicara,
mengunyah, menelan, dan bernapas.
Gejala ALS meliputi:
- Kram atau kaku otot serta
kedutan di lengan dan lidah
- Lengan terasa lemas dan
sering menjatuhkan barang
- Tungkai melemah sehingga
sering jatuh atau tersandung
- Sulit menegakkan kepala dan
menjaga posisi badan
- Sulit berjalan dan melakukan
aktivitas sehari-hari
- Gangguan bicara, seperti
bicara tidak jelas atau terlalu lambat
- Sulit menelan, mudah tersedak, dan
meneteskan air liur dari mulut
Meski mengganggu pergerakan, ALS tidak memengaruhi fungsi indra dan
kemampuan untuk mengendalikan buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).
Penderita ALS juga tetap bisa berpikir dengan baik dan berinteraksi dengan
orang lain.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter bila merasakan perubahan pada otot lengan dan tungkai,
kram otot di tungkai, dan badan terasa lemah selama beberapa hari atau minggu.
Pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan jika terdapat perubahan pada cara
bicara atau berjalan.
ALS merupakan penyakit yang akan mengalami perburukan secara bertahap.
Bila Anda terdiagnosis ALS, lakukan kontrol rutin ke dokter saraf,
agar perkembangan penyakit ini lebih terpantau.
Diagnosis Amyotrophic Lateral Sclerosis
Untuk dapat menentukan ALS, dokter akan bertanya secara rinci mengenai
gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, untuk
menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, dokter akan
menjalankan sejumlah pemeriksaan berikut:
- Elektromiografi (EMG), untuk memeriksa
aktivitas listrik otot
- Pemindaian dengan MRI,
untuk melihat sistem saraf yang bermasalah
- Uji sampel darah dan urin,
untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien secara umum dan mendeteksi
kelainan genetik atau faktor penyebab lain
- Pemeriksaan kecepatan hantar
saraf, untuk menilai fungsi saraf-saraf motorik tubuh
- Pengambilan sampel jaringan
(biopsi) otot, untuk melihat kelainan pada otot
- Pemeriksaan pungsi lumbal,
untuk memeriksa sampel cairan otak yang diambil melalui tulang belakang
Pengobatan Amyotrophic Lateral Sclerosis
Pengobatan ALS bertujuan untuk menghambat perkembangan penyakit dan
mencegah komplikasi. Metode pengobatan yang dapat diberikan antara lain:
Obat-obatan
Untuk mengatasi ALS, dokter dapat memberikan obat-obatan berikut:
- Baclofen dan diazepam, untuk
meredakan gejala kaku otot yang mengganggu aktivitas sehari-hari
- Trihexyphenidyl atau amitriptyline, untuk
membantu pasien yang mengalami kesulitan menelan
- Riluzole, untuk memperlambat
progresivitas kerusakan saraf yang terjadi pada ALS
Terapi
Terapi pada ALS dilakukan untuk membantu fungsi otot dan pernapasan.
Terapi yang dapat diberikan adalah:
- Terapi pernapasan, untuk
membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas akibat melemahnya
otot-otot pernapasan
- Terapi fisik (fisioterapi),
untuk membantu pasien bergerak, serta menjaga kebugaran tubuh, kesehatan
jantung, dan kekuatan otot pasien
- Terapi bicara, untuk
membantu pasien berkomunikasi dengan baik
- Terapi okupasi, untuk
membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Pengaturan asupan nutrisi,
dengan menyediakan makanan yang mudah ditelan tetapi tetap mencukupi
kebutuhan gizi pasien
ALS tidak bisa diobati sepenuhnya. Akan tetapi, berbagai pengobatan di
atas dapat meredakan gejala dan membantu pasien melakukan aktivitas
sehari-hari.
Komplikasi Amyotrophic Lateral Sclerosis
Seiring perkembangan ALS, penderita bisa mengalami sejumlah komplikasi
berikut:
- Kesulitan berbicara
Kata-kata yang diucapkan penderita ALS menjadi tidak jelas dan sulit dipahami. - Kesulitan bernapas
Kondisi ini bisa menyebabkan gagal napas, yang merupakan penyebab utama kematian pada penderita ALS. - Kesulitan untuk makan
komplikasi ini bisa menyebabkan penderita ALS kekurangan nutrisi dan cairan. - Demensia
Demensia adalah kondisi yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan dalam membuat keputusan.
Pencegahan Amyotrophic Lateral Sclerosis
Amyotrophic lateral sclerosis sulit dicegah, karena
penyebabnya belum diketahui. Lakukan pemeriksaan secara berkala, terutama jika
Anda memiliki anggota keluarga yang menderita ALS, atau Anda mengalami gangguan
dalam bergerak.
Post A Comment:
0 comments: