Lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian bawah melengkung ke dalam secara berlebihan. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk kelainan pada tulang belakang yang bisa menyerang siapa saja.
Pada kondisi normal, tulang punggung tiap orang sedikit melengkung di
bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah. Hal ini berfungsi untuk
membantu tubuh dalam menyokong kepala, menyejajarkan kepala dengan panggul,
mempertahankan struktur tubuh, serta membantu bergerak dan membungkuk dengan
mudah.
Sementara itu, pada penderita lordosis, lengkungan pada tulang punggung
bagian bawah terlalu dalam. Hal ini membuat tulang belakang mendapatkan tekanan
berlebih, sehingga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Berbagai Penyebab Lordosis
Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan munculnya lordosis:
1. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi postur
tubuh dan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang. Hal ini dapat
meningkatkan risiko terjadinya lordosis.
2. Osteoporosis
Lordosis yang disebabkan oleh osteoporosis banyak terjadi pada orang
yang sudah berusia lanjut. Osteoporosis dapat membuat tulang
punggung bagian bawah keropos, sehingga lebih mudah melengkung ketika sedang
menahan beban tubuh.
3. Kehamilan
Sama seperti obesitas, peningkatan berat badan saat hamil juga
bisa memengaruhi postur tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang punggung
bagian bawah menjadi lebih mudah melengkung ke dalam. Meski demikian, lordosis
selama kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
4. Spondylolisthesis
Spondylolisthesis adalah kondisi di mana
tulang belakang bergeser dari posisi seharusnya, sehingga tulang menjadi tidak
sejajar. Kondisi ini dapat membuat tulang punggung bagian bawah lebih mudah
melengkung.
5. Postur tubuh yang buruk
Postur tubuh yang buruk saat duduk maupun ketika mengangkat benda berat
juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena lordosis.
Selain itu, ada kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan lordosis,
seperti discitis, kifosis, radang sendi, spina
bifida, akondroplasia, dan osteosarkoma.
Mengenali Gejala-Gejala Lordosis
Gejala lordosis yang paling umum adalah munculnya nyeri otot. Nyeri otot
muncul saat tulang punggung Anda melengkung secara tidak normal, sehingga
menarik otot ke berbagai arah dan mengakibatkan otot menjadi tegang.
Selain itu, ada gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita lordosis,
antara lain:
- Terbatasnya gerakan di
sekitar leher atau punggung bagian bawah
- Bokong terlihat lebih
menonjol
- Badan terasa lemah
- Mati rasa
- Kesemutan
- Kurang bisa mengontrol buang
air kecil dan buang air besar
Langkah-Langkah Pengobatan Lordosis
Pengobatan lordosis biasanya akan disesuaikan dengan tingkat
keparahannya. Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan melakukan serangkaian
pemeriksaan berikut untuk menentukan kondisi lordosis yang dialami pasien:
- Tanya jawab mengenai riwayat
kesehatan keseluruhan
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan pendukung,
seperti Rontgen atau MRI tulang belakang area lumbal dan
sakrum, serta pemeriksaan laboratorium
Setelah mengetahui diagnosis dan tingkat keparahan lordosis, dokter akan
memberikan beberapa pilihan pengobatan, antara lain:
- Obat-obatan, untuk
mengurangi nyeri dan pembengkakan
- Fisioterapi, untuk meningkatkan
kekuatan otot dan melatih kemampuan gerak tubuh
- Program diet, untuk
menurunkan berat badan
- Operasi, untuk kasus
lordosis yang parah dan disertai gangguan pada saraf
Walaupun sebagian besar kasus
lordosis tidak memerlukan penanganan medis darurat, Anda sebaiknya tidak
menyepelekan kondisi ini dan lakukanlah pemeriksaan ke dokter. Jika
tidak mendapatkan penanganan yang tepat, lordosis bisa menimbulkan beragam
keluhan yang dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas Anda.
Post A Comment:
0 comments: