Moebius Syndrome adalah - Beberapa saat lalu, Moebius syndrome sempat ramai dibicarakan di media sosial. Sindrom ini umumnya jarang terjadi dan ditandai dengan ketidakmampuan bayi untuk menunjukkan ekspresi wajah. Sebenarnya, apakah sindrom Moebius itu?
Moebius syndrome atau sindrom Moebius adalah kelainan langka
pada saraf yang menyerang beberapa bagian otak, khususnya bagian saraf otak
yang berfungsi untuk mengendalikan otot-otot pada wajah, rahang, mulut, lidah,
dan kelopak mata.
Kondisi ini membuat penderitanya sulit menunjukkan ekspresi wajah dan
bahkan tidak mampu tersenyum, mengangkat alis, atau mengerutkan kening. Sindrom
Moebius bisa terjadi pada bayi sejak lahir dan sering kali membuat bayi sulit
makan, minum, dan berbicara.
Kemungkinan Penyebab Moebius Syndrome
Penyebab utama terjadinya sindrom Moebius masih belum diketahui secara
pasti. Namun, beberapa penelitian menemukan ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko janin terlahir dengan kondisi ini, yaitu kelainan
genetik, paparan polusi dan zat beracun, serta efek samping obat-obatan
tertentu saat hamil.
Selain itu, ada juga teori yang mengemukakan bahwa sindrom Moebius
terjadi akibat terganggunya aliran darah dari ibu menuju janin, sehingga janin
kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Hal ini membuat janin yang mengalami kekurangan darah lebih berisiko
mengalami gangguan pada proses perkembangan saraf otak, sehingga menderita
sindrom Moebius.
Berbagai Gejala Moebius Syndrome
Tanda dan gejala yang dialami penderita sindrom Moebius tergantung pada
saraf dan bagian otak yang mengalami kelainan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala dan tanda sindrom
Moebius kebanyakan terjadi pada area wajah. Akan tetapi, selain gangguan
pada wajah, penderita sindrom ini juga bisa mengalami kelainan di bagian tubuh
lainnya.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat dialami oleh
penderita sindrom Moebius:
- Kelemahan atau kelumpuhan
total pada otot-otot wajah
- Kesulitan menelan, menyusui,
dan berbicara
- Banyak mengeluarkan air liur
- Kesulitan untuk menunjukkan
ekspresi wajah
- Bentuk dan ukuran rahang
serta dagu yang kecil (mikrognatia)
- Ukuran mulut kecil
(mikrostomia)
- Bibir sumbing
- Kelainan pada lidah dan gigi
- Mata juling
- Jari yang saling menempel
atau sindaktili
- Gangguan penglihatan dan
pendengaran
- Gangguan tumbuh kembang
- Otot-otot tubuh yang lemah
- Kelainan bentuk kaki dan
tangan, misalnya kaki bengkok ke dalam (clubfoot)
Penanganan Moebius Syndrome
Karena bisa menimbulkan gangguan dan kelainan di berbagai bagian tubuh,
bayi yang terlahir dengan sindrom Moebius biasanya perlu ditangani oleh
berbagai dokter spesialis, seperti dokter anak, dokter bedah saraf, dokter
bedah plastik, dokter THT, dokter gigi anak, dokter mata, dan dokter spesialis
lainnya.
Untuk menangani sindrom Moebius, dokter dapat melakukan beberapa
penanganan berikut ini:
Operasi
Tindakan operasi ditujukan untuk memperbaiki kerusakan pada otot wajah,
mata, atau bagian tubuh lain yang mengalami kecacatan akibat sindrom Moebius.
Langkah-langkah operasi yang bisa dilakukan meliputi operasi bibir
sumbing, operasi mata juling, operasi perbaikan bentuk kaki,
serta operasi plastik untuk memperbaiki bentuk wajah dan tubuh penderita yang
mengalami kelainan.
Salah satu teknik operasi yang kini juga banyak dilakukan pada penderita
sindrom Moebius adalah teknik operasi senyum atau smile procedure.
Teknik operasi ini dilakukan untuk memperbaiki otot-otot wajah agar penderita
dapat tersenyum, berbicara, serta makan dan minum dengan lebih baik.
Pemasangan selang nasogastrik (NGT)
Penderita sindrom Moebius sering kali sulit makan dan minum karena tidak
mampu menelan atau menggerakkan otot rahang, wajah, lidah, dan mulutnya.
Oleh karena itu, dokter mungkin akan memasang selang makan dan minum
melalui hidung menuju lambung untuk menyalurkan makanan dan minuman. Selang ini
umumnya dipasang hingga penderita bisa menelan dengan baik.
Fisioterapi
Fisioterapi atau rehabilitasi fisik bertujuan untuk memperbaiki dan
menguatkan otot-otot tubuh penderita sindrom Moebius yang mengalami kelemahan.
Dengan fisioterapi, penderita sindrom Moebius dapat dilatih untuk berjalan dan
menggerakkan tangan dengan lebih baik.
Selain itu, untuk membantu memperbaiki kemampuan bicara, dokter juga
akan menyarankan penderita untuk menjalani terapi wicara (speech
therapy). Terapi ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki otot-otot wajah
dan membantu penderita agar bisa makan dan minum atau menelan dengan lebih
baik.
Karena berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh kembang,
bayi atau anak-anak yang terlahir dengan sindrom Moebius juga perlu mendapatkan
pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang dari dokter anak.
Pada dasarnya, Moebius syndrome belum bisa disembuhkan.
Namun, dengan berbagai langkah penanganan di atas, para dokter dapat membantu
penderita dengan sindrom Moebius untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik
serta lebih mandiri dalam menjalani hidup.
Jika anak Anda mengalami gejala yang mengarah pada sindrom Moebius,
bawalah ia ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan
diberikan penanganan yang tepat.
Post A Comment:
0 comments: