Obat saraf kejepit sering dipakai untuk mengatasi nyeri dan berbagai gejala lain akibat saraf kejepit, seperti kebas atau kesemutan, mati rasa, hingga lemahnya gerakan tubuh. Pemberian obat umumnya disesuaikan dengan penyebab saraf kejepit yang dialami.
Kondisi yang menyebabkan
saraf kejepit adalah HNP (hernia nucleus pulposus) atau kondisi
ketika jaringan pelindung di ruang antarsendi melemah, sehingga membuat ruas
tulang belakang menonjol dan menekan saraf. Selain itu, saraf kejepit juga bisa
terjadi karena adanya tekanan berlebih pada ruas antarsendi.
Kondisi ini bisa disebabkan
oleh berbagai macam hal, mulai dari gerakan tubuh yang dilakukan secara
berulang dalam jangka waktu lama, melakukan aktivitas olahraga yang berlebihan,
atau dampak dari berat badan berlebih.
Beberapa Pilihan
Obat Saraf Kejepit
Untuk mengatasi saraf
kejepit, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi aktivitas yang
dapat memicu rasa sakit muncul. Jika hal ini sudah dilakukan dan rasa sakit
masih menyiksa, segeralah berkonsultasi ke dokter agar saraf kejepit yang Anda
alami dapat segera teratasi.
Dokter mungkin akan
menyarankan Anda untuk menjalani serangkaian tes, serta menggali informasi
terkait gaya hidup yang Anda jalani guna mengetahui penyebab dari saraf
kejepit. Pemeriksaan dengan foto Rontgen umumnya direkomendasikan untuk
mengetahui bagian tubuh mana yang mengalami saraf kejepit.
Setelah dokter menentukan
seberapa parah saraf kejepit yang Anda alami, dokter akan memberikan beberapa
jenis obat saraf kejepit berikut ini:
Obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Beberapa jenis obat
antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, paracetamol, atau celecoxib, dapat digunakan
untuk meredakan rasa sakit atau nyeri yang dirasakan akibat saraf kejepit.
Jika penggunaan obat pereda
nyeri di atas tidak berhasil mengurangi nyeri atau jika rasa sakit akibat saraf
kejepit semakin parah, dokter dapat memberikan obat antinyeri yang lebih kuat,
seperti obat antinyeri golongan opioid.
Kortikosteroid
Pemberian obat saraf
kejepit lainnya yang juga mungkin direkomendasikan oleh dokter adalah
suntikan kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi
pembengkakan dan peradangan pada saraf dan bantalan saraf di tulang belakang,
sehingga gejala yang muncul akibat saraf kejepit bisa mereda dengan cepat.
Obat pelemas
otot
Obat pelemas otot
atau muscle relaxant,
seperti diazepam dan eperisone, juga dapat
diresepkan oleh dokter. Obat ini bekerja dengan cara meredakan kaku dan
ketegangan otot yang disebabkan oleh saraf kejepit.
Obat antikejang
Pada kasus tertentu,
khususnya untuk saraf kejepit yang tidak membaik dengan obat-obatan lain,
dokter mungkin akan meresepkan obat antikejang, seperti pregabalin dan gabapentin. Obat-obatan
ini juga biasanya dikombinasikan dengan obat saraf kejepit lain dan obat
antidepresan.
Selain dengan meresepkan
beberapa jenis obat saraf kejepit di atas, dokter juga mungkin akan
merekomendasikan fisioterapi. Metode terapi ini dapat memperkuat dan
meregangkan kembali otot dan sendi di sekitar area yang terkena dampak
dari saraf kejepit serta meringankan gejala yang timbul akibat saraf
kejepit.
Jika dengan cara-cara
tersebut belum juga terjadi perbaikan, dokter akan menyarankan Anda untuk
menjalani operasi. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada lokasi saraf
kejepit yang diderita dan penyebabnya.
Menghindari
Kebiasaan yang Memicu Saraf Kejepit
Selain dengan mengonsumsi
obat saraf kejepit, Anda juga bisa melakukan beberapa kebiasaan-kebiasaan yang
dapat mencegah terjadinya saraf kejepit.
Hal ini bisa dimulai dengan
menjaga tubuh dalam posisi yang benar ketika melakukan aktivitas, menghindari
berada di posisi yang sama dalam jangka waktu lama, serta menghindari
mengangkat benda-benda berat yang dapat memberi beban berlebih pada tubuh.
Jika melakukan aktivitas
berulang, Anda dianjurkan untuk membiarkan tubuh beristirahat sejenak dari
aktivitas yang dilakukan. Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjaga berat
badan dengan baik serta memasukkan latihan kekuatan dan fleksibilitas ke dalam
program olahraga Anda agar saraf kejepit dapat dihindari.
Selalu konsultasi
dengan dokter sebelum minum obat saraf kejepit. Selain itu, minta
informasi dari dokter mengenai aktivitas yang sebaiknya dilakukan atau
dihindari agar kondisi tidak semakin memburuk.
Post A Comment:
0 comments: