Penyakit Huntington adalah kelainan genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf di otak. Penyakit ini memengaruhi gerakan, pikiran, dan emosi penderitanya.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penyakit Huntington paling banyak terjadi pada orang
keturunan kulit putih, seperti orang Eropa. Meski begitu, kondisi ini lebih
berisiko terjadi pada setiap orang yang orang tuanya menderita penyakit
Huntington.
Sampai saat ini, belum ada
obat untuk menangani penyakit Huntington. Namun, ada beberapa metode pengobatan
yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala penyakit Huntington.
Penyebab Penyakit Huntington
Penyakit Huntington terjadi
akibat kelainan pada gen yang mengendalikan produksi protein
di otak. Penyakit ini diturunkan langsung dari orang tua yang memiliki riwayat
penyakit Huntington.
Umumnya, gen yang cacat baru
bisa menurun ke anak dari kedua orang tuanya. Namun, pada penyakit Huntington,
gen cacat tetap dapat diturunkan walaupun hanya dimiliki oleh salah satu orang
tuanya.
Dengan kata lain, setiap anak
yang salah satu atau kedua orang tuanya memiliki riwayat penyakit Huntington
memiliki risiko sekitar 50% untuk menderita penyakit yang sama.
Gejala Penyakit Huntington
Gejala penyakit Huntington
sering kali muncul pertama kali di usia 30–40 tahun dan akan makin parah
seiring waktu. Pada beberapa kasus, gejala penyakit Huntington juga bisa muncul
sebelum usia 20 tahun.
Berikut ini adalah beberapa
gejala yang biasanya muncul pada penderita penyakit Huntington:
Gangguan berpikir
Gangguan berpikir yang umum
dialami penderita penyakit Huntington adalah:
- Sulit
memahami percakapan atau menemukan kata yang tepat untuk diucapkan
- Susah
mengutamakan, mengatur, atau fokus pada suatu pekerjaan
- Sulit
mempelajari informasi baru
- Tidak
menyadari perilaku diri sendiri
- Tidak
bisa mengontrol pikiran sehingga sering bertindak secara impulsif
- Berlarut-larut
dalam memikirkan suatu hal
Gangguan gerak
Gangguan gerak pada penderita
penyakit Huntington dapat berupa:
- Mata
bergerak lebih lambat
- Kesulitan
berbicara atau menelan
- Gangguan
keseimbangan
- Otot
bergerak sendiri (dystonia)
- Gerakan
berulang yang singkat, cepat, dan tidak terkontrol (chorea)
Gangguan jiwa
Penyakit Huntington juga dapat
mengalami gangguan jiwa, seperti:
- Penarikan
diri dari lingkungan sosial
- Insomnia
- Keinginan
untuk bunuh diri
- Gangguan
obsesif kompulsif
- Gangguan
bipolar
Sedangkan gejala penyakit
Huntington yang muncul sebelum usia 20 tahun disebut dengan juvenile
Huntington. Gejalanya meliputi:
- Kejang
- Tremor
- Sering
terjatuh
- Kaku
otot yang memengaruhi cara berjalan
- Sulit
fokus dalam belajar sehingga mengalami penurunan prestasi
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan pemeriksaan
ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di
atas, terutama jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit Huntington.
Orang yang memiliki keluarga
dengan riwayat penyakit Huntington juga perlu melakukan pemeriksaan ke dokter
bila merencanakan kehamilan meski tidak mengalami gejala. Tujuannya adalah
untuk mengetahui seberapa besar risiko penyakit Huntington menurun pada anak.
Diagnosis Penyakit Huntington
Untuk mendiagnosis penyakit
Huntington, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, serta riwayat
kesehatan pada pasien dan keluarga. Selain itu, dokter juga akan melakukan
pemeriksaan saraf dan kejiwaan.
Selanjutnya, dokter akan
menjalankan pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosis. Pemeriksaan
tersebut dapat berupa:
- Pemindaian
Pemindaian dilakukan untuk memeriksa struktur dan fungsi otak dengan rinci. Tes yang bisa dilakukan antara lain CT scan dan MRI. - Tes
genetik
Tes genetik dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien, untuk diteliti di laboratorium. Selain bertujuan untuk menetapkan diagnosis, tes genetik juga dapat mendeteksi penyakit ini lebih awal bila pasien memiliki keluarga dengan riwayat penyakit Huntington.
Pengobatan Penyakit
Huntington
Pengobatan penyakit Huntington
bertujuan untuk meredakan gejala gangguan gerak dan gangguan jiwa pada pasien.
Metode pengobatan penyakit Huntington yang bisa dilakukan oleh dokter meliputi:
Obat-obatan
Pada pasien dengan gangguan
gerak, dokter akan memberikan obat sesuai keluhan yang dialami. Misalnya, untuk
menangani chorea, obat-obatan yang bisa diberikan di
antaranya:
- Obat antipsikotik,
seperti haloperidol dan chlorpromazine
- Levetiracetam
- Clonazepam
Sementara obat-obatan yang
dapat diberikan pada pasien dengan gejala gangguan jiwa, meliputi:
- Antidepresan,
seperti escitalopram, fluoxetine, dan sertraline.
- Antipsikotik,
seperti quetiapine, risperidone, dan olanzapine.
- Antikonvulsan,
seperti carbamazepine dan lamotrigine.
Psikoterapi
Psikoterapi juga
dapat dianjurkan kepada pasien penyakit Huntington yang sulit mengendalikan emosi.
Melalui psikoterapi, pasien akan diajarkan cara berpikir, bertindak, dan
mengelola emosi.
Terapi fisik
Pasien penyakit Huntington
akan dianjurkan untuk menjalani terapi fisik. Tujuan terapi ini
adalah untuk melatih pasien dalam meningkatkan kekuatan, kelenturan, dan
keseimbangan tubuh. Dengan demikian, pasien bisa lebih aktif bergerak dan
terhindar dari cedera akibat terjatuh.
Okupasi
Terapi okupasi bertujuan
untuk melatih pasien agar mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
menggunakan alat bantu. Sebagai contoh, pasien akan diberikan alat makan khusus
yang telah disesuaikan dengan kondisinya agar dapat digunakan sendiri.
Komplikasi Penyakit
Huntington
Jika tidak ditangani, penyakit
Huntington dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
- Depresi
- Pneumonia
- Cedera
akibat terjatuh
- Malnutrisi
karena sulit menelan
- Percobaan
bunuh diri
Pencegahan Penyakit
Huntington
Penyakit
Huntington merupakan penyakit keturunan sehingga sulit
dideteksi tanpa tes genetik. Oleh sebab itu, orang yang memiliki keluarga
dengan penyakit Huntington disarankan untuk menjalani tes genetik, terutama
sebelum menjalani program kehamilan.
Post A Comment:
0 comments: