Sakit pinggang adalah sakit pada punggung bagian bawah atau samping. Penderita sakit pinggang bisa mengalami rasa sakit yang hilang timbul maupun terus-menerus, pada salah satu sisi pinggang atau keduanya.
Sakit pinggang paling sering disebabkan oleh cedera otot atau sendi di
area pinggang, bisa akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat,
atau melakukan gerakan secara berulang. Sakit punggung bawah ini juga dapat
disebabkan oleh gangguan organ ginjal, infeksi, atau masalah tulang belakang.
Gejala Sakit Pinggang
Gejala sakit pinggang dapat berbeda-beda pada setiap penderita,
tergantung pada penyebabnya. Penderita sakit pinggang dapat mengalami gejala
berupa:
- Pinggang pegal, kaku, atau
seperti ditusuk.
- Nyeri menjalar dari pinggang
ke bokong sampai kaki.
- Nyeri menjalar dari pinggang
ke selangkangan dan alat kelamin.
- Sulit untuk bergerak dan
berdiri tegak karena nyeri di pinggang.
- Sakit kadang memburuk di
malam hari atau saat duduk terlalu lama.
- Sakit terasa memburuk saat
membungkuk, mengangkat benda berat, atau berjalan.
- Tungkai terasa lemah
atau mati rasa, tergantung pada letak saraf yang terjepit.
Sakit pinggang biasanya berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu, terutama bila disebabkan oleh cedera otot. Pada beberapa kasus, sakit
pinggang bisa berlangsung sampai lebih dari tiga bulan.
Kapan harus ke dokter
Sakit pinggang sering kali sembuh dengan sendirinya. Waspadalah bila
sakit pinggang terus berulang selama 1 bulan dan makin lama makin
memburuk, misalnya terasa meski sedang beristirahat.
Segera ke dokter bila sakit pinggang disertai beberapa
gejala di bawah ini, karena bisa menjadi pertanda kondisi yang serius:
- Demam.
- Paha mati rasa.
- Tungkai terasa lemah.
- Pinggang sakit saat batuk atau
buang air kecil.
- Gangguan buang air kecil dan
buang air besar.
- Berat badan naik atau malah
turun drastis.
Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter bila sakit pinggang yang
Anda alami disertai dengan kondisi berikut:
- Pernah atau sedang
menderita kanker
- Menderita osteoporosis
- Pernah menggunakan NAPZA
- Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam
jangka panjang
- Rasa sakit muncul setelah
jatuh atau kecelakaan
Sakit pinggang yang berkepanjangan, apalagi disertai dengan sejumlah
gejala di atas, bisa menjadi pertanda suatu penyakit serius.
Penyebab Sakit Pinggang
Dalam banyak kasus, sakit pinggang terjadi akibat cedera pada otot
pinggang. Cedera sering kali disebabkan oleh gerak pinggang yang tiba-tiba dan
berulang, misalnya saat bermain golf, atau karena mengangkat benda yang terlalu
berat.
Sakit pinggang juga bisa terjadi akibat duduk terlalu lama, terutama
bila salah posisi duduk dan kursi yang diduduki tidak nyaman. Pada anak-anak,
sakit pinggang bisa terjadi akibat sering membawa tas punggung yang terlalu
berat.
Faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit
pinggang, terutama pada orang dewasa, di antaranya:
- Berusia 30 tahun ke atas
- Memiliki berat badan
berlebih
- Kurang berolahraga
Selain cedera, sakit pinggang juga dapat terjadi akibat gangguan pada
organ di tulang belakang, atau gangguan pada organ di bagian tubuh lain.
Gangguan pada saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan sakit pinggang
meliputi:
- Peradangan pada sendi di
tulang belakang.
- Saraf kejepit akibat
penonjolan bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus).
- Pengikisan bantalan tulang
belakang akibat proses penuaan.
- Penyempitan ruas tulang
belakang atau stenosis spinal.
- Cedera tulang belakang
akibat terbentur atau kecelakaan.
- Kelainan pada lengkung
tulang belakang, seperti kifosis, lordosis, atau skoliosis.
- Spondylolisthesis.
Gangguan pada organ di bagian tubuh lain juga dapat menyebabkan sakit
pinggang. Pada kondisi ini, sakit bisa dirasakan hanya di salah satu sisi
pinggang, bisa kanan atau kiri, namun bisa juga di kedua sisi pinggang.
Beberapa gangguan pada organ tubuh lain tersebut adalah:
- Infeksi ginjal
- Batu ginjal
- Usus buntu
- Pankreatitis
- Endometriosis
- Kista ovarium
- Miom
Sakit pinggang pada masa kehamilan juga merupakan masalah yang sering
terjadi. Sejumlah penyebabnya adalah:
- Pertambahan berat badan yang
membuat tulang belakang harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh.
Berat badan yang bertambah juga bisa menekan pembuluh darah dan saraf di
panggul dan tulang belakang.
- Pelepasan hormon
yang mengubah kestabilan otot di sekitar pinggang.
- Perubahan postur tubuh yang
membuat titik pusat keseimbangan ibu hamil berubah tanpa disadari.
- Perubahan mood yang
menyebabkan otot pinggang menegang.
Diagnosis Sakit Pinggang
Untuk menentukan penyebab sakit pinggang, dokter akan menanyakan tentang
karakteristik nyeri yang dirasakan dan apa yang membuatnya makin parah atau
membaik. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk
memeriksa refleks dan jangkauan gerak pasien. Dokter bisa langsung memberikan
pengobatan bila pasien tidak menunjukkan gejala yang serius.
Bila sakit pinggang tidak juga hilang setelah beberapa minggu atau
muncul gejala yang serius, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan,
seperti:
- Tes darah, untuk melihat
kemungkinan infeksi atau peradangan, meliputi pemeriksaan hitung
darah lengkap, laju endap darah (LED), dan protein C-reaktif.
- Pencitraan, seperti foto
Rontgen, CT scan, dan MRI, untuk memeriksa struktur tulang,
otot, dan ligamen, serta mencari tahu jika ada kondisi pemicu lainnya.
- USG ginjal atau organ
reproduksi wanita, jika sakit pinggang dicurigai berasal dari masalah di
organ tersebut.
- Elektrodiagnostik,
meliputi elektromiografi (pemeriksaan aktivitas listrik
otot), tes konduksi saraf (pemeriksaan kecepatan transmisi sinyal saraf),
dan evoked potential test (pemeriksaan kecepatan hantaran
saraf ke otak).
Pengobatan Sakit Pinggang
Pengobatan sakit pinggang tergantung pada penyebabnya. Berikut ini
adalah langkah pengobatan untuk sakit pinggang, baik yang dilakukan secara
mandiri maupun atas anjuran dokter:
Pengobatan sakit pinggang secara mandiri
Untuk sakit pinggang yang disebabkan oleh otot yang tegang,
penanganannya dapat dilakukan secara mandiri, antara lain dengan:
- Tetap beraktivitas
Saat sakit pinggang sangat berat, istirahat memang disarankan. Namun, terlalu banyak beristirahat dapat membuat otot pinggang melemah. Jadi, disarankan untuk tetap beraktivitas dan berolahraga ringan, seperti berjalan cepat, yoga atau berenang serta melakukan peregangan otot. Akan tetapi, hindari aktivitas berat selama beberapa hari sampai gejala membaik.
- Kompres dingin
Kompres area pinggang yang sakit dengan es untuk mengurangi bengkak saat sakit pinggang baru terjadi. Penting diingat, bungkus es dengan handuk atau kantong es terlebih dahulu agar kulit tidak terluka. Lakukan kompres dingin dalam 2 sampai 3 hari.
- Kompres hangat
Ganti kompres dingin dengan kompres hangat setelah 2-3 hari. Kompres hangat berguna untuk mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan melemaskan otot. Lakukan kompres selama 20-30 menit, tiap 2 atau 3 jam.
- Obat pereda nyeri
Sakit pinggang bisa diredakan dengan beberapa obat yang dijual bebas, seperti paracetamol.
Obat-obatan
Bila langkah pengobatan secara mandiri tidak bisa mengatasi gejala,
segeralah periksakan ke dokter. Dokter dapat meresepkan sejumlah obat
sakit pinggang berikut sesuai kondisi penderita dan penyebab sakit
pinggang:
- Obat pereda nyeri dalam
bentuk krim, obat minum, atau suntik.
- Pelemas otot, seperti baclofen.
- Antidepresan jenis trisiklik atau
SNRI.
- Suntik botox untuk
menghambat kinerja saraf.
- Antibiotik, bila terjadi
infeksi (misalnya infeksi ginjal).
Terapi khusus
Beberapa terapi khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit
pinggang adalah:
- Fisioterapi, bertujuan untuk
memperbaiki postur tubuh, serta menguatkan dan meningkatkan kelenturan
otot pinggang.
- Akupuntur, untuk membantu
meredakan nyeri.
- Manipulasi tulang belakang,
untuk memperbaiki posisi tulang belakang dengan memberi pijatan dan
tekanan pada punggung dan tulang belakang.
- Traksi, yaitu terapi dengan
beban untuk memperbaiki posisi tulang belakang secara bertahap.
- Transcutaneous electrical
nerve stimulation (TENS), yaitu terapi listrik yang
bertujuan memblokir sinyal rasa sakit di sistem saraf.
Operasi
Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada penyebab yang mendasari
sakit pinggang. Metode operasi yang dapat dilakukan antara lain:
- Operasi tulang belakang, seperti kyphoplasty untuk
memperbaiki tulang belakang yang patah atau laminektomi untuk saraf
kejepit.
- Tindakan untuk mengangkat
atau memecahkan batu ginjal.
- Operasi pengangkatan kista
rahim atau miom.
- Operasi usus buntu.
Mengingat biaya operasi tidaklah sedikit, maka sebagai langkah
pencegahan Anda dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang
dilengkapi dengan layanan chat gratis bersama dokter. Dengan produk ini, Anda
bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja Anda inginkan.
Komplikasi Sakit Pinggang
Sakit pinggang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, di antaranya:
Gangguan beraktivitas
Sakit pinggang dapat membuat penderitanya tidak bisa menjalankan
aktivitas, atau bahkan harus tirah baring (bedrest) untuk waktu yang
lama. Tirah baring untuk waktu yang lama ini dapat menimbulkan komplikasi baru,
berupa deep vein thrombosis atau terbentuknya gumpalan
darah pada pembuluh darah tungkai, serta otot menjadi lemah.
Sindrom cauda equina
Sindrom Cauda Equina terjadi
ketika sekumpulan akar saraf di bagian bawah tulang belakang mengalami
tekanan. Akibatnya, penderita menjadi tidak mampu menahan buang air kecil dan
buang air besar. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan
kerusakan saraf secara permanen.
Komplikasi lain dapat terjadi, tergantung pada kondisi yang menyebabkan
sakit pinggang, jika kondisi ini tidak segera ditemukan dan ditangani.
Pencegahan Sakit Pinggang
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah sakit pinggang,
yaitu:
- Rutin berolahraga untuk
menguatkan otot pinggang, misalnya renang atau yoga.
- Tekuk lutut dan jaga tubuh
tetap tegak saat akan mengangkat benda berat. Ingat, jangan mengangkat
benda berat dalam posisi membungkuk.
- Hindari mengangkat beban
yang terlalu berat. Sebaiknya gunakan alat bantu atau minta bantuan orang
lain.
- Duduklah dalam posisi tegak
dan hindari duduk terlalu lama. Disarankan untuk sesekali berdiri dan
berjalan untuk meregangkan otot.
- Pertahankan berat
badan ideal untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
- Berhenti merokok, karena kandungan di dalam
rokok buruk untuk kesehatan tulang dan dapat mengurangi suplai darah ke
pinggang.
- Penuhi asupan kalsium dan
vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
- Tidurlah dalam posisi
menyamping dan lutut terlipat ke atas guna mengurangi tekanan pada
pinggang. Gunakan alas tidur yang mampu menahan berat badan dan tidak
terlalu empuk.
- Gunakan alas kaki yang
nyaman dan hindari penggunaan sepatu hak tinggi.
Post A Comment:
0 comments: