Sindrom Wernicke-Korsakoff atau Wernicke-Korsakoff syndrome (WKS) adalah gangguan pada otak yang disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) vitamin B1. Gangguan ini adalah kombinasi penyakit Wernicke dan sindrom Korsakoff.
Penyakit Wernicke dan sindrom
Korsakoff adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, kedua kondisi tersebut saling
berkaitan dan bisa muncul bertahap. Penyakit Wernicke umumnya terjadi lebih
dulu, lalu sindrom Korsakoff akan terjadi bila penyakit Wernicke tidak segera
diatasi.
Penyebab Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Penyebab sindrom
Wernicke-Korsakoff adalah kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Tiamin
berfungsi membantu otak dan sistem saraf mengubah gula menjadi energi. Kekurangan
vitamin ini akan mengganggu kinerja otak dan sistem saraf, serta menyebabkan
kerusakan otak, termasuk talamus dan hipotalamus.
Kekurangan vitamin B1 umumnya
disebabkan oleh kecanduan alkohol dan malnutrisi. Kecanduan alkohol merupakan
penyebab utama defisiensi tiamin karena alkohol dapat menurunkan kemampuan
tubuh menyerap dan menyimpan vitamin ini.
Selain kecanduan alkohol,
beberapa kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya defisiensi
tiamin, yaitu:
- Gangguan
makan, seperti anoreksia nervosa
- Gangguan
saluran cerna, seperti kanker lambung dan kanker usus
- Gangguan
ginjal yang membutuhkan hemodialisis (cuci darah) jangka
panjang
- Gagal
jantung yang membutuhkan terapi diuretik jangka panjang
- Penyakit
tertentu, seperti HIV/AIDS
- Muntah
yang terjadi terus-menerus atau ibu hamil yang menderita hiperemesis
gravidarum
- Operasi
bariatrik
- Kemoterapi
- Tirotoksikosis
Kondisi lain yang membuat
seseorang sulit mengakses makanan sehat, seperti kemiskinan dan perang, juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom Wernicke-Korsakoff.
Sindrom Wernicke-Korsakoff
lebih sering terjadi pada pria, orang berusia 45-65 tahun, orang yang hidup
sendirian, dan penderita gangguan mental.
Gejala Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Gejala Sindrom
Wernicke-Korsakoff diawali oleh penyakit Wernicke atau Wernicke’s
encephalophathy terlebih dulu. Penyakit Wernicke memiliki 3 gejala
khas, yaitu:
- Gangguan
pada mata, seperti diplopia (melihat ganda atau berbayang), ptosis
(turunnya kelopak mata), dan nistagmus (gerakan bola mata
yang cepat dan tidak terkendali)
- Gangguan
koordinasi, seperti ataksia, kelemahan pada tungkai, kesulitan
berdiri dan berjalan, serta tremor
- Gangguan
mental dan kesadaran, seperti kebingungan, linglung, dan penurunan
kesadaran
Penyakit Wernicke juga bisa
menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini ditandai dengan
beberapa kondisi berikut:
- Pingsan
- Jantung
berdebar (palpitasi)
- Tekanan
darah rendah (hipotensi)
- Lemas
atau lelah yang tidak diketahui sebabnya
Penyakit Wernicke yang tidak
segera diatasi akan berkembang menjadi sindrom Korsakoff. Sindrom Korsakoff
dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Tidak
bisa mengingat kejadian setelah sindrom ini muncul (anterograde amnesia)
- Kesulitan
mengerti informasi
- Kesulitan
dalam merangkai kata
- Mengalami halusinasi,
seperti mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada
- Konfabulasi,
yaitu mengarang cerita yang berlebihan untuk melengkapi bagian-bagian yang
hilang dalam ingatan
Gejala-gejala sindrom
Korsakoff biasanya muncul setelah gejala-gejala penyakit Wernicke mereda.
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan ke dokter
bila muncul gejala-gejala sindrom Wernicke-Korsakoff yang telah disebutkan di
atas. Hal ini karena gangguan tersebut perlu ditangani secepatnya untuk
mencegah komplikasi dan kerusakan permanen pada otak.
Orang yang mengalami
ketergantungan alkohol atau menderita gangguan yang dapat menghambat penyerapan
nutrisi, seperti anoreksia dan kanker lambung, lebih berpotensi mengalami
sindrom Wernicke-Korsakoff.
Oleh karena itu, bila Anda
mengalami kondisi tersebut, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan
pengobatan, sehingga sindrom Wernicke-Korsakoff dapat dicegah.
Diagnosis Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Untuk mendiagnosis sindrom
Wernicke-Korsakoff, dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami
pasien, serta riwayat kesehatannya.
Selanjutnya, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan tanda-tanda
vital (suhu, detak jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah), pemeriksaan
kekuatan otot, dan pemeriksaan saraf.
Untuk memastikan sindrom
Wernicke-Korsakoff, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang
berikut:
- Tes
darah,
untuk memeriksa kadar tiamin dan alkohol dalam darah
- Elektrokardiografi (EKG), untuk mengukur
aktivitas listrik jantung sebelum dan setelah mengonsumsi suplemen tiamin
- CT
scan atau MRI,
untuk memeriksa kerusakan otak akibat sindrom Wernicke-Korsakoff
Pengobatan Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Pengobatan sindrom
Wernicke-Korsakoff bertujuan untuk meredakan gejala, menghentikan perkembangan
penyakit, dan mencegah komplikasi.
Pengobatan sindrom
Wernicke-Korsakoff meliputi pemberian suplemen vitamin B1 atau
tiamin dan pengaturan pola makan tinggi tiamin. Tahapannya adalah sebagai
berikut:
- Pemberian
suplemen vitamin B1 melalui suntikan
- Pemberian
suplemen vitamin B1 secara oral
- Pengaturan
pola makan yang kaya vitamin B1
Jika kondisinya sangat lemas
hingga kehilangan kesadaran, pasien perlu mendapatkan perawatan intensif di
rumah sakit agar kondisi dan respons tubuhnya terhadap pengobatan dapat
terpantau.
Jika kondisi pasien sudah
stabil, pengobatan bisa dilanjutkan dengan rawat jalan. Lama pengobatan bisa
bervariasi, bahkan bisa mencapai beberapa bulan.
Penderita sindrom
Wernicke-Korsakoff yang disebabkan oleh kencanduan alkohol juga perlu
mendapatkan rehabilitasi untuk menghentikan kencanduan alkohol. Bila penderita
mengalami kesulitan berjalan atau mengalami gangguan fisik lainnya, dapat
dilakukan fisioterapi.
Tingkat keberhasilan
pengobatan sindrom Wernicke-Korsakoff bervariasi. Menurut sebuah penelitian,
sekitar 25% penderita penyakit ini bisa sembuh total, 50% mengalami perbaikan,
dan 25% sisanya tidak mengalami perbaikan sama sekali.
Komplikasi Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Jika tidak mendapatkan
penanganan sindrom Wernicke-Korsakoff dapat menimbulkan beberapa komplikasi,
yaitu:
- Cedera
karena terjatuh akibat gangguan koordinasi, keseimbangan, maupun
penglihatan
- Kesulitan
berinteraksi dengan orang lain
- Gangguan
pada fungsi kognitif (fungsi berpikir) dan daya ingat yang sifatnya
permanen
- Kerusakan
saraf (neuropati) permanen akibat konsumsi alkohol
- Gagal
jantung kongestif
- Kambuhnya
sindrom Wernicke-Korsakoff di kemudian hari
Pencegahan Sindrom
Wernicke-Korsakoff
Cara terbaik untuk mencegah
terjadinya sindrom Wernicke-Korsakoff adalah dengan tidak mengonsumsi alkohol
dan memperbanyak konsumsi makanan atau minuman yang kaya akan vitamin B1,
seperti:
- Nasi
- Roti
gandum
- Daging
rendah lemak
- Kacang
polong
- Bayam
- Jeruk
- Susu
Pada orang yang memiliki
risiko untuk mengalami defisiensi tiamin, kemungkinan diperlukan pemberian
suplemen vitamin B untuk mencegah terjadinya sindrom Wernicke-Korsakoff.
Post A Comment:
0 comments: