Sindrom Pfeiffer adalah kondisi cacat lahir yang menyebabkan bentuk kepala dan wajah bayi tampak tidak normal. Kondisi ini juga bisa memengaruhi bentuk jari tangan dan kaki bayi. Sindrom Pfeiffer merupakan kondisi langka yang hanya terjadi pada 1 diantara 100.000 bayi.
Sindrom Pfeiffer terjadi ketika tulang-tulang tengkorak menyatu sebelum
waktunya, yakni sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Akibatnya, otak
bayi tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.
Pada kondisi normal, seharusnya tulang-tulang tengkorak bayi bersifat
lunak agar otak memiliki kesempatan untuk berkembang. Setelah otak dan kepala
terbentuk sempurna, tulang-tulang tengkorak akan menyatu, yaitu di sekitar usia
2 tahun.
Penyebab Terjadinya Sindrom Pfeiffer
Sindrom Pfeiffer disebabkan oleh mutasi pada 1 dari 2 gen yang berperan
dalam pembentukan tulang janin dalam kandungan. Kondisi ini bisa terjadi karena
faktor keturunan dari orangtua atau karena adanya mutasi baru pada gen
tersebut.
Di samping itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sperma dari usia
ayah yang sudah terlalu tua juga bisa meningkatkan risiko terjadinya mutasi gen
dan sindrom Pfeiffer pada anaknya.
Tanda-tanda bayi yang mengalami sindrom Pfeiffer berbeda-beda,
tergantung tingkat keparahan dan tipe sindrom Pfeiffer yang diderita. Namun
secara umum, tanda-tanda itu bisa dilihat dari anggota tubuhnya, terutama dari
struktur wajah dan kepala.
Biasanya dokter bisa sudah mendeteksi kemungkinan sindrom ini ketika
bayi masih berada di dalam kandungan melalui pemeriksaan USG, atau
bisa juga melalui pemeriksaan genetik.
Tipe-Tipe Sindrom Pfeiffer
Secara umum, sindrom Pfeiffer dibagi menjadi tiga tipe, mulai dari tipe
pertama yang paling ringan, hingga tipe ketiga yang paling berat. Untuk lebih
detailnya, berikut penjelasan ketiga tipe sindrom Pfeiffer:
Tipe 1
Sindrom Pfeiffer tipe 1 tergolong tipe paling ringan yang hanya
berpengaruh pada kondisi fisik bayi dan tidak sampai mengganggu fungsi otak.
Beberapa tanda dari sindrom Pfeiffer tipe 1 meliputi:
- Letak mata kanan dan kiri
tampak berjauhan (ocular hypertelorism)
- Dahi tampak meninggi atau
menonjol keluar
- Bagian belakang kepala rata
(brachycephaly)
- Rahang atas tidak berkembang
sempurna (hypoplastic maxilla)
- Rahang bawah menonjol
- Gangguan gigi atau gusi
- Jari kaki dan tangan lebih besar
atau lebar
- Pendengaran terganggu
Tipe 2
Bayi didiagnosis mengalami sindrom Pfeiffer tipe 2 jika mengalami gejala
yang lebih parah dan membahayakan daripada gejala-gejala sindrom Pfeiffer tipe
1. Beberapa tanda yang jelas dari sindrom Pfeiffer tipe 2 meliputi:
- Wajah berbentuk seperti daun
semanggi dengan bagian atas kecil dan membesar di bagian rahang. Hal ini
karena tulang-tulang kepala dan wajah telah menyatu lebih cepat dari yang
seharusnya
- Mata menonjol seperti akan
keluar dari kelopak (eksoftalmus)
- Otak berhenti tumbuh atau
tidak tumbuh sebagaimana mestinya
- Sulit bernapas dengan baik
karena adanya gangguan tenggorokan, mulut, atau hidung
- Terjadinya penumpukan cairan
di rongga otak (hidrosefalus)
- Mengalami kelainan tulang
yang berpengaruh pada sendi siku dan lutut (ankylosis)
Tipe 3
Sindrom Pfeiffer tipe 3 merupakan kondisi yang paling parah dan
membahayakan nyawa. Kelainan tidak tampak pada tulang tengkorak, namun terjadi
pada organ tubuh. Beberapa tanda yang mungkin terjadi pada sindrom Pfeiffer
tipe 3 meliputi:
- Gangguan pada organ tubuh,
seperti paru-paru, jantung, dan ginjal
- Gangguan kemampuan kognitif
(berpikir) dan belajar
Jika mengalami sindrom Pfeiffer tipe 3, kemungkinan bayi harus menjalani
banyak operasi di sepanjang hidupnya untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul
akibat kelainan ini, sekaligus untuk dapat bertahan hidup hingga dewasa.
Meski mungkin harus melalui banyak operasi dan menghabiskan sebagian
besar masa kecilnya untuk fisioterapi, ayi-bayi yang mengalami sindrom
Pfeiffer, tipe berapa pun itu, tetap memiliki peluang untuk hidup layaknya anak
seusianya.
Jadi jika anak Anda didiagnosis
mengalami sindrom Pfeiffer, sabar dan optimislah. Segera konsultasikan kondisi
anak kepada dokter untuk segera mendapat rekomendasi
penanganan yang tepat. Semakin cepat penanganan, semakin baik pula hasil yang
bisa diperoleh anak.
Post A Comment:
0 comments: