Adopsi Kucing – Kepikiran untuk mengadopsi anak kucing? Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum melakukannya. Mengadopsi anak kucing adalah pengalaman yang penuh tantangan.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengadopsi Kucing Jalanan

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengadopsi Kucing Jalanan

suara kucing cara mengobati kucing sakit kucing obesitas kucing susah makan

“Kucing jalanan atau kucing liar hampir tidak pernah memiliki kontak langsung dengan manusia. Hal tersebut agaknya yang membuat seorang pecinta hewan kesulitan saat meng adopsi kucing jalanan. Sebelum memutuskan untuk mengadopsinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.”

Kucing jalanan sendiri terdiri dari kucing liar, kucing yang tersesat, atau ditinggal pemiliknya. Terlepas dari asal usulnya, kucing jalanan hampir tidak pernah berinteraksi dengan manusia sehingga agak sedikit sulit jika ingin mengadopsinya. Kucing jalanan cenderung lebih agresif karena cara itu yang dipakai untuk mempertahankan diri saat hidup di alam liar.

Jika kamu tidak sengaja bertemu dengan yang “sreg” di hati dan ingin mengadopsinya, bisa saja, kok. Tips yang paling mudah adalah memanfaatkan momen pertemuan dengan memberinya makan dan sedikit sentuhan halus pada bulunya. Namun, tidak semua kucing bisa diperlakukan seperti itu, karena beberapa di antaranya justru bisa saja mencakar atau menggigit.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk meng adopsi kucing jalanan? Terapkan beberapa langkah jitu berikut ini. 

Ingin Meng adopsi Kucing Jalanan, Perhatikan Hal Ini

Hal pertama yang perlu diketahui untuk meng adopsi kucing jalanan adalah mengenali karakternya. Kucing yang terlihat stres atau gelisah bisa saja menyerang tiba-tiba karena merasa terancam. Berikut ini beberapa karakter kucing jalanan yang umum ditemui di alam bebas:

  • Kucing liar yang takut pada manusia. Kucing ini biasanya akan bersembunyi dan menghindari untuk disentuh. Karakter ini menjadi calon yang buruk untuk diadopsi karena dinilai susah untuk dijinakkan.
  • Kucing yang berkeliaran bebas dan terlantar. Kucing ini kemungkinan sangat manja dan jinak ketika disentuh. Kucing jenis ini biasanya terlahir liar atau dibuang oleh induk atau manusia.
  • Kucing jalanan yang hilang atau kabur dari rumah. Kucing ini bisa saja takut oleh manusia di alam liar karena sudah hafal dengan wajah majikannya. Namun, bisa saja menjadi sangat manja karena sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia.

Berkaitan dengan karakter kucing jalanan tersebut, kira-kira hal apa yang perlu diperhatikan sebelum meng adopsi kucing jalanan? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Memeriksakan dan Mempersiapkan Hal-Hal yang Diperlukan

Jika kucing bukanlah milik orang lain, maka kamu dapat memulai proses transisi. Namun sebelum itu, penting membawanya ke dokter hewan terlebih dulu untuk melakukan pemeriksaan. Setelah itu, jangan lupa persiapkan perlengkapan kucing yang dibutuhkan. Jika kamu memiliki kucing lain di rumah, siapkan tempat sendiri agar tidak berkelahi satu sama lain.

2. Proses Transisi

Setelah diperiksa oleh dokter dan kucing dinilai baik-baik saja, maka pastikan semua persediaannya sudah lengkap. Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan, yaitu litter box, tempat makan kucing lengkap dengan tempat airnya, tempat tidur, sisir, gunting kuku, sampo, sabun, dan lain-lain. Jangan lupa untuk menyiapkan tempat atau ruangan yang nyaman guna membantu kucing bertransisi ke kehidupan yang baru.

3. Berusaha untuk Mendapatkan Kepercayaannya

Beberapa kucing liar akan langsung ramah dengan manusia. Namun, beberapa di antara mereka memerlukan waktu dan kesabaran untuk membangun kepercayaan. Jika kucing tidak nyaman dan belum percaya, mereka akan mencakar atau menggigit sebagai langka melindungi diri. Untuk mendapatkan kepercayaannya, kamu hanya perlu mendekatkan diri selama beberapa hari atau minggu. Caranya dengan memberinya makan, mengajak bermain atau hanya sekedar menemaninya.

Ketahui Segala Hal Tentang Meng adopsi Kucing

Membesarkan anak kucing memiliki tantangan yang berbeda ketika kamu memiliki kucing dewasa. Anak kucing memiliki energi dan rasa ingin tahu yang tidak terbatas, yang berarti mereka membutuhkan banyak waktu dan energi dari pemiliknya. Selain itu, anak kucing yang diadopsi tidak hanya membutuhkan banyak kasih sayang dan waktu bermain agar dapat bersosialisasi dengan baik, tetapi juga banyak pengawasan. Ikatan yang dibentuk dengan anak kucing akan bertahan sampai nanti dia tumbuh dewasa. 

Persiapan Penting Mengadopsi Anak Kucing

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur rumah agar aman dari aktivitas anak kucing. Tutup atau blokir jendela, ventilasi, dan setiap celah dan celah yang mungkin tergoda untuk dijelajahi si anak kucing. Pindahkan elektronik dan kabel lainnya jauh dari jangkauan. Singkirkan sepenuhnya benda yang dapat menimbulkan bahaya tersedak.

Lengkapi ruangan dengan kotak kotoran, piring makanan dan air, serta tempat tidur yang nyaman dan mainan. Selain itu, jauhkan makanan dan air dari kotak kotorannya, karena kucing pada umumnya tidak suka makan di dekat tempat mereka membuang kotoran. 

Jika kamu memiliki hewan peliharaan lain, tutup pintunya atau gunakan pagar hewan untuk mencegahnya masuk. Secara bertahap biarkan mereka mendekati gerbang dan biarkan mereka dan anak kucing bertemu dan mengendus satu sama lain dengan jarak yang aman. 

Biarkan mereka berinteraksi dengan pengawasan setelah tidak ada tanda-tanda agresif yang membuat mereka saling menyerang. Kamu juga akan membutuhkan sejumlah perlengkapan untuk membantu merawat anak kucing. Berikut adalah barang-barang kebutuhan yang perlu dipersiapkan sebelum membawa anak kucing pulang: 

1. Makanan kucing berkualitas.

2. Camilan kucing .

3. Tempat makanan dan air.

4. Kotak kotoran dan pasir untuk kucing.

5. Tempat tidur kucing.

6. Sikat dan/atau sisir kutu.

7. Sikat gigi dan pasta gigi yang aman untuk hewan peliharaan.

8. Mainan yang aman untuk anak kucing.

Tips Memberi Makan Anak Kucing

Jika kamu sedang merawat bayi kucing yang baru lahir atau bayi kucing tanpa induk, kamu harus menjaganya tetap hangat dan memberinya susu formula khusus kucing dari botol setiap dua jam. Jangan lupa untuk bertanya pada dokter hewan tentang jadwal makan yang tepat dan pertimbangan khusus lainnya. Biasanya, saat kamu membawa pulang anak kucing baru, ia sudah disapih dengan makanan padat. 

Tanyakan kepada penjaga sebelumnya atau tempat penampungan jenis makanan yang dikonsumsi si anak kucing sebelumnya. Jika kamu berencana mengganti makanannya, lakukan secara perlahan dengan mencampurkan sedikit makanan baru dan secara bertahap meningkatkannya selama seminggu untuk mencegah masalah pencernaan. 

Carilah makanan berkualitas yang diformulasikan khusus untuk anak kucing yang sedang tumbuh. Makanan anak kucing harus tinggi kalori, kaya protein, dan mudah dicerna. Sesuaikan jadwal makan kucing berdasarkan usia.

0-6 bulan: Beri makan anak kucing tiga hingga empat kali sehari. Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini, anak kucing membutuhkan banyak kalori. 

6 – 9 bulan: Saat anak kucing memasuki masa remaja dan pertumbuhannya melambat, anak kucing membutuhkan lebih sedikit kalori dan cukup diberi makan dua kali sehari.

9 – 12 bulan: Pada usia ini, kucing bukan lagi anak kucing karena ia sudah mendekati usia dewasa. Pada usia sembilan bulan, kamu dapat mengalihkannya ke makanan kucing dewasa. Kamu juga harus mulai mengawasi berat badannya untuk memastikan dia tidak diberi makan secara berlebihan.

SUMBER : WIKIPEDIA , GOOGLE

Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: