Syarat Vaksin Haji (1446 H / 2025 M) versi Kementerian Kesehatan RI

KategoriVaksin & DosisBatas Waktu PemberianKeterangan Penting
WAJIB1. Meningitis ACWY (1 dosis konjugat)
2. Poliomyelitis (IPV) 1 dosis
• Min. 10 hari sebelum tiba di Saudi (meningitis)
• 2‑4 minggu sebelum berangkat (IPV)
‑ Bukti dicetak di International Certificate of Vaccination or Prophylaxis (ICV) & otomatis masuk aplikasi SATUSEHAT Mobile. id.scribd.comkemkes.go.id
Dianjurkan KerasInfluenza musiman (1 dosis vaksin 2024‑2025)
COVID‑19: minimal sudah primary series + 1 booster; booster kedua disarankan
Pneumokokus (PCV‑13 / PPSV‑23) bagi ≥60 th atau komorbid
Paling lambat 2 minggu sebelum keberangkatanMengikuti rekomendasi Kemenkes RI & Health Requirements for Hajj 1446 H Kemenkes Saudi. moh.gov.sa
Pelengkap (opsional)DPT‑Tdap, MMR, Hepatitis B (jika belum lengkap)Sesuai jadwal imunisasi nasionalMenambah kekebalan kelompok selama perjalanan.

Rujukan Regulasi Terbaru

  • Surat Edaran Kemenkes RI No. HK.02.03/A.XI/231/2025 (12 Maret 2025) — menegaskan vaksin meningitis + polio menjadi syarat istithaah kesehatan bagi 203.320 jemaah haji reguler id.scribd.com

  • Rilis resmi Kemenkes (16 April 2025) — menjelaskan latar belakang kewajiban IPV setelah Saudi memasukkan Indonesia ke daftar negara berisiko polio kemkes.go.id

  • Detikcom (19 April 2025) — merangkum penjelasan Kepala Pusat Kesehatan Haji tentang teknis pelaksanaan dan ketersediaan vaksin gratis news.detik.com

  • SE No. HK.02.02/A/3717/2024 — masih berlaku untuk technical guideline vaksin meningitis (dosis, validitas 5 thn untuk vaksin konjugat) sehatnegeriku.kemkes.go.id


Alur & Dokumen yang Perlu Disiapkan

  1. Jadwal pemeriksaan istithaah tahap 2 (± 61 hari sebelum kloter): petugas Puskesmas / RS Haji akan menjadwalkan vaksinasi.

  2. Vaksinasi gratis untuk jemaah haji reguler & petugas di fasilitas yang ditunjuk Dinkes/KKP; jemaah haji khusus/umrah melaksanakan mandiri. news.detik.com

  3. Pencatatan elektronik

    • Petugas memasukkan data ke SISKOHATKES.

    • Sertifikat digital (ICV‑e) bisa diunduh di aplikasi SATUSEHAT Mobile, tetapi tetap bawa kartu kuning fisik sebagai cadangan. bbkksoetta.com

  4. Validasi di embarkasi: Dokumen kesehatan, ICV, dan status istithaah diverifikasi sebelum keberangkatan.


Tips Praktis Calon Jemaah

  • Booking awal: Segera daftar vaksin setelah lolos istithaah agar jeda ≥10 hari terpenuhi.

  • Boleh kombinasi: IPV dapat diberikan bersamaan dengan meningitis, influenza, dan COVID‑19 booster di lengan berbeda. kemkes.go.id

  • Pantau efek samping ringan (demam/nyeri lokal) dengan kompres & paracetamol; segera ke faskes bila reaksi berat.

  • Bawa rekam medis bagi penderita komorbid dan diskusikan vaksin tambahan (pneumokokus) dengan dokter keberangkatan.


FAQ Singkat

PertanyaanJawaban Singkat
Apakah vaksin COVID‑19 masih diwajibkan?Tidak untuk visa, tapi sangat disarankan dan masuk daftar “recommended” Saudi.
Vaksin meningitis 5 tahun lalu, perlu ulang?Ya, ulangi jika lebih dari 5 tahun (konjugat) atau 3 tahun (jika jenis polisakarida).
Anak usia < 12 th?Ikuti aturan usia minimal masing‑masing vaksin (meningitis & polio boleh sejak ≥2 th).
Bagaimana jemaah lansia/alergi?Konsultasi dokter istithaah; dapat dibuat surat pengecualian medis jika kontraindikasi absolut.

Dengan memenuhi persyaratan di atas, jemaah dipastikan lulus istithaah kesehatan dan terhindar dari penolakan di imigrasi Saudi. Semoga sehat sampai pulang dan hajinya mabrur!

Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: