Cara Penggunaan Obat Sediaan Suppositoria Anal, Enema Dan Ovula

ARTIKEL KESEHATAN : Selain pil, tablet dan sirup ada banyak lagi bentuk sediaan obat yang lainnya. tentu setiap bentuk obat memiliki cara pakai yang berbeda-beda.

Sediaan obat ada juga yang memiliki cara penggunaan yang spesifik yaitu Suppositoria, Enama dan Ovula.
Suppositoria Anal
Suppositoria anal adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Cara penggunaan suppositoria
  1. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.
  2. Jika suppositoria yang akan digunakan menjadi lembek, maka masukan  ke dalam lemari es selama beberapa menit hingga teksturnya kembali menjadi keras. Catatan: jangan dimasukan ke dalam freezer pada lemari pendingin.
  3. Buka bungkus/ kemasan suppositoria.
  4. Jika dosis yang dianjurkan hanya setengah, maka dapat menggunakan setengah dari suppositoria dengan memotong memanjang.
  5. Gunakan sarung tangan.
  6. Lumasi ujung suppositoria dengan pelumas yang larut dalam air atau dengan melembabkan daerah rektum (anus/ dubur) menggunakan air dingin.
  7. Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian atas ditekuk ke depan perut.
    Catatan: tidak dianjurkan dalam posisi jongkok saat memasukan suppositoria karena akan menyebabkan suppositoria keluar kembali. Hal ini dapat terjadi karena adanya dorongan dari rongga perut dan atau adanya grafitasi sehingga suppositoria akan keluar kembali dari rektum (anus/ dubur).
  8. Usahakan agar lubang rektum (anus/ dubur) terbuka
  9. Masukkan suppositoria hingga ½ sampai 1 inchi. Jika dimasukkan tidak terlalu dalam, suppositoria dapat keluar kembali.
  10. Tahan hingga beberapa detik.
  11. Tetaplah berbaring hingga 5 menit untuk mencegah suppositoria keluar kembali.
  12. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.

Enema
Enema merupakan sediaan obat berupa larutan ataupun gel yang dimasukkan kedalam rektum dan colon, untuk merangsang pengeluaran kotoran (feses) memberikan efek terapi lokal atau sistemik.
Cara penggunaan enema
  1. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.
  2. Melepaskan penutup pada enema.
  3. Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian atas ditekuk ke depan perut.
  4. Keluarkan sedikit obat dan oleskan pada bagian ujung botol enema.
  5. Masukkan ujung enema kedalam rektum (anus/ dubur) secara pelan-pelan. Hindari memaksa enema masuk karena dapat melukai rektum (anus/ dubur).
  6. Tekan botol enema hingga dosis obat yang dianjurkan oleh Dokter masuk seluruhnya.
    Catatan: penggunaan enema hanya untuk sekali pakai. Jika penggunaan sesuai dosis tidak semuanya, maka sisa enema dalam kemasan tetap harus dibuang.
  7. Dengan tetap menekan botol keluarkan ujung enema.
  8. Tetaplah berbaring selama 5 menit.
  9. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.
     
Ovula
Ovula
 atau vaginal suppositoria merupakan sediaan padat yang digunakan melalui vagina, umumnya berbentuk telur dan dapat juga memiliki bentuk lonjong seperti kerucut, dapat melarut, melunak dan meleleh pada suhu tubuh dengan berat umum sekitar 5 gram.

Cara penggunaan ovula
  1. Gunakan obat vaginal sebelum tidur. Berbaring akan mencegah obat keluar dari vagina.
  2. Mencuci daerah vagina dengan sabun lembut dan air. Lalu keringkan dengan menggunakan handuk.
  3. Untuk produk krim vagina dapat menggunakan aplikator. Buka kemasan krim dan pasang pada aplikator.
  4. Tekan kemasan krim untuk memasukkan krim ke dalam aplikator sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Lepaskan aplikator dari kemasan krim.
  5. Penggunaan  tablet atau suppositoria untuk vagina dapat memakai aplikator. Buka tablet atau suppositoria dari kemasan dan pasang pada aplikator.
  6. Masukkan aplikator ke dalam vagina dengan posisi membuka kaki dan menekuk salah satu lutut.
  7. Atau berbaring dengan posisi telentang dengan lutut ditekuk dan kaki agak terpisah.
  8. Mendorong pangkal aplikator hingga semua obat masuk. Lalu lepaskan aplikator dari vagina.
  9. Jika aplikator dapat digunakan kembali maka cuci aplikator dengan menggunakan sabun. Namun jika aplikator hanya sekali pakai maka buanglah setelah digunakan.
  10. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.
Axact

ARTIKEL KESEHATAN

Bismillah...Blog ini merangkum beberapa artikel kesehatan yang ada di dunia maya sehingga menjadi sebuah blog kesehatan terpercaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber artikel kesehatan, semoga artikel yang telah di baca banyak orang membawa manfaat dan penulis artikel pertama mendapatkan pahala dari Alloh.

Post A Comment:

0 comments: