Gejala PPOK umumnya sulit terdeteksi dan baru muncul setelah penderitanya mengalami kondisi ini selama bertahun-tahun. Jika gejalanya tidak segera ditangani, PPOK dapat semakin memburuk dan menyebabkan penderitanya sulit bernapas.
PPOK adalah kondisi peradangan pada paru-paru yang
berkembang dalam jangka waktu cukup lama. Banyak penderita penyakit paru
obstruktif kronis yang berpikir bahwa gejala PPOK yang mereka alami normal
terjadi karena kondisi tubuh yang semakin menua.
Hal ini dikarenakan gejala PPOK umumnya pertama kali muncul ketika
penderitanya berusia 40-an atau 50-an tahun atau ketika penyakit ini sudah
memasuki tahap yang parah.
Gejala-Gejala PPOK yang Perlu Dikenali
Pada awalnya, PPOK tidak bergejala atau hanya menimbulkan gejala ringan
seperti batuk dan pilek. Seiring perkembangan penyakit dan semakin parahnya
kerusakan pada paru-paru, penderita baru akan mengalami gejala PPOK sebagai
berikut:
- Sesak napas, terutama setelah
berolahraga
- Batuk berdahak yang tidak
kunjung sembuh
- Mengi
- Dada terasa sesak atau
mengganjal
- Mudah terkena batuk pilek
atau ISPA
- Tubuh terasa lemas atau
tidak bertenaga
- Berat badan turun
- Kaki, pergelangan kaki, atau
tungkai membengkak
- Kulit dan bibir kebiruan
(sianosis)
Gejala PPOK yang tidak diobati bisa memburuk dari waktu ke waktu,
terutama jika penderitanya tetap merokok atau sering terpapar asap rokok.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit melakukan kegiatan sehari-hari.
Terkadang, gejala PPOK bisa memburuk dengan tiba-tiba, terutama pada
musim hujan ketika udara menjadi dingin. Kondisi yang disebut eksaserbasi ini
bisa terjadi beberapa kali dalam setahun dengan durasi selama beberapa hari.
Cara Mengatasi Gejala PPOK
Jika Anda mengalami beberapa gejala PPOK yang telah disebutkan di atas,
terlebih jika Anda memiliki faktor risiko terkena PPOK, misalnya merokok atau
tinggal di tempat yang kualitas udaranya buruk, sebaiknya Anda berkonsultasi ke
dokter untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami merupakan gejala PPOK
atau bukan.
Untuk mendiagnosis PPOK, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, seperti tes darah, tes fungsi paru, foto Rontgen, dan CT scan
paru-paru.
PPOK tidak dapat disembuhkan. Jika Anda terdiagnosis menderita PPOK,
dokter akan memberikan beberapa langkah penanganan untuk meringankan gejala
PPOK dan mencegahnya agar tidak semakin parah. Berikut ini adalah beberapa
langkah penanganan PPOK yang dapat dilakukan dokter:
Menyarankan penderita untuk berhenti merokok
Salah satu langkah utama dalam penanganan PPOK adalah menghentikan
kebiasan merokok dan menghindari paparan asap rokok. Jika penderita PPOK tidak
berhenti merokok, kondisinya akan semakin parah dan semakin sulit ditangani.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan penderita untuk
menjauhi paparan debu, zat kimia, atau polusi yang dapat merusak paru-paru.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut.
Memberikan obat-obatan
Untuk meredakan gejala PPOK, dokter juga akan memberikan beberapa jenis
obat berikut ini:
- Bronkodilator, untuk melemaskan otot di
saluran pernapasan dan mengurangi sesak napas. Obat ini bisa diberikan
dalam bentuk obat hirup (inhaler) atau obat yang diminum.
- Kortikosteroid, untuk
mengurangi peradangan pada saluran napas dan mencegah eksaserbasi atau
gejala PPOK kambuh kembali.
- Phosphodiesterase-4
inhibitors, untuk mengurangi peradangan pada saluran napas dan melemaskan
saluran udara.
- Teofilin, untuk memperbaiki
pernapasan dan mencegah eksaserbasi. Jenis obat ini biasanya digunakan
ketika pengobatan lain tidak efektif mengatasi PPOK.
- Antibiotik, untuk mengatasi
infeksi pada saluran pernapasan, misalnya jika PPOK sudah menimbulkan
komplikasi pneumonia.
Fisioterapi paru
Selain dengan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan terapi
tambahan, seperti terapi oksigen, bisa juga oksigen dikombinasikan
dengan gas helium, dan fisioterapi atau rehabilitasi paru. Beberapa
studi menunjukkan bahwa fisioterapi paru mampu meringankan gejala PPOK.
Langkah penanganan ini biasanya dilakukan pada kasus PPOK dengan tingkat
keparahan sedang hingga berat.
Operasi
Operasi hanya dilakukan jika gejala PPOK tidak bisa diredakan atau
ditangani dengan obat-obatan atau terapi. Operasi umumnya bertujuan untuk
mengambil jaringan paru-paru yang rusak atau transplantasi paru-paru.
Jika Anda memiliki riwayat atau masih aktif merokok sejak lama dan
berusia di atas 35 tahun, janganlah ragu untuk memeriksakan kondisi paru-paru
Anda ke dokter. Jangan tunggu sampai Anda mengalami gejala PPOK di
atas untuk mendapatkan perawatan.
Semakin dini penyakit PPOK
terdeteksi dan ditangani, semakin baik peluang Anda untuk tercegah dari gejala
PPOK berat dan komplikasinya.
Post A Comment:
0 comments: