Kemampuan
mendengar bayi sudah terbentuk sejak ia masih berada
di dalam perut ibu, yaitu sekitar usia 23-27 minggu di
dalam kandungan. Oleh karena itu, tak heran jika ibu hamil banyak disarankan
untuk berbicara atau bernyanyi pada bayinya
dalam kandungan.
Karena bayi sudah bisa mulai
mendengar sejak masih berada di dalam kandungan, maka ibu sudah bisa
mulai memperkenalkan suara kepadanya sejak masih mengandung.
Cara ini bisa menjadi salah satu langkah agar bayi mulai mengenal suara ibunya,
sekaligus juga menjadi cara untuk mempererat hubungan antara ibu dan bayi.
Tahap Perkembangan Pendengaran
Bayi
Pembentukan telinga sebagai
organ pendengaran dimulai sejak kehamilan minggu ke 4-5, bersama dengan
terbentuknya wajah, otak, hidung dan mata. Kemudian pada usia kehamilan 18
minggu, barulah awal proses pendengaran bayi mulai berfungsi.
Saat memasuki kehamilan trimester
kedua, bayi di dalam kandungan mulai mendengar suara detak jantung ibu,
pergerakan udara pada paru-paru, suara usus, dan aliran darah pada tubuh ibu.
Hingga pada usia kehamilan 23-27 minggu, bayi dalam kandungan sudah mampu
mendengar suara ibu dan sekelilingnya.
Berikut ini adalah tahapan
perkembangan kemampuan mendengar bayi seiring pertambahan usianya:
1. Bayi baru lahir
Bayi baru lahir sudah
dapat mengenali suara ibunya dan mulai mendengar suara-suara di sekitarnya. Ia
juga mungkin akan terkejut ketika mendengar suara-suara baru di sekitarnya,
karena suara tersebut belum pernah didengarnya saat di dalam kandungan ibu.
2. Bayi 3 bulan
Pada usia ini, panca indra
bayi sangat peka terhadap hal di sekitarnya, termasuk penciuman, pendengaran,
serta bahasa yang diucapkan oleh ibu. Terkadang ia juga merespons dengan
membuat beberapa suara. Di usia ini pula bayi mulai mencoba
"berbicara" pada orang di sekitarnya.
3. Bayi 4-5 bulan
Pada usia ini, kemampuan
mendengar pada bayi terus berkembang hingga ia sudah bisa merespons ucapan atau
nyanyian ibu dengan senyumnya yang lucu. Tidak hanya itu, bayi usia 4
bulan juga sudah mulai berceloteh sepatah atau dua patah kata.
4. Bayi 6-7 bulan
Di usia 6-7 bulan, bayi sudah
semakin aktif mencari asal suara yang ia dengar, baik itu suara orang tuanya
atau suara objek tertentu, seperti mainan dan bunyi televisi. Selain itu, bayi
juga akan berceloteh atau merespons dengan senyuman saat ia mendengar suara
yang dikenalnya.
5. Bayi 8-10 bulan
Pada usia 8-10 bulan, bayi
sudah mulai mengenali dan memahami kata-kata yang sering diucapkan orang di
sekitarnya, seperti "bola", "botol", dan
"mainan".
Tidak berhenti di situ, pada
usia ini, bayi juga sudah mengenali suara khas ibu dan ayahnya, bahkan orang-orang
lain yang suaranya sering ia dengar.
6. Bayi 1 tahun
Semakin bertambah usia bayi,
maka semakin berkembang juga pengetahuan bayi terkait bahasa yang sering ia
dengar. Di usia ini, bayi sudah dapat berkomunikasi dan mengatakan
"iya" atau "tidak", dan mulai mengucapkan beberapa kalimat
pendek. Bayi 1 tahun juga sudah mampu mengenali lagu anak yang
sering ia dengar.
Pemeriksaan Indra Pendengaran
pada Bayi Baru Lahir
Untuk memastikan bahwa
kemampuan mendengar bayi normal, maka perlu dilakukan pemeriksaan skrining
pendengaran sejak dini. Pemeriksaan ini biasanya akan dilakukan oleh dokter
sebelum bayi memasuki usia 1 bulan.
Pemeriksaan ini penting
dilakukan terutama pada bayi yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan
pendengaran, nilai APGAR rendah, lahir prematur, atau
lahir dari ibu yang pernah terkena infeksi selama hamil.
Apabila hasil
pemeriksaan skrining pendengaran bayi pertama kali menunjukkan
bahwa terdapat gangguan pendengaran, maka pemeriksaan ini akan diulang lagi 3
bulan kemudian. Pemeriksaan skrining pendengaran ulang ini akan dibarengi
dengan pemeriksaan fisik telinga dan pemantauan tumbuh kembangnya.
Jika setelah tes kedua bayi
masih terlihat mengalami gangguan pendengaran, maka dokter akan melakukan
langkah perawatan lebih lanjut untuk mengatasi gangguan tersebut. Perawatan ini
bisa dengan fisioterapi dan latihan khusus untuk mendorong kemampuan mendengar
bayi.
Orang tua dapat mendukung kemampuan
mendengar bayi sejak dalam kandungan dengan cara mengajaknya berbicara atau
memperdengarkan musik yang menenangkan demi menunjang perkembangannya secara
optimal.
Jika
dalam perkembangannya bayi mengalami gangguan pendengaran, segera periksakan
ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.
Post A Comment:
0 comments: