Tumor Rahang : Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya - Tumor rahang merupakan tumor langka yang berasal dari tulang rahang. Tumor rahang bisa bersifat jinak, bisa juga bersifat ganas dan merusak jaringan di sekitar rahang, termasuk mulut dan tulang wajah. Oleh karena itu, gejalanya perlu dikenali sejak dini agar dapat segera ditangani.
Tumor rahang biasanya akan
menimbulkan benjolan tidak normal di tulang rahang, mulut, dan wajah. Tumor ini
bisa berasal dari jaringan dan sel penyusun gigi yang terdapat di rahang atau
jaringan tulang rahang.
Penyebab dan
Gejala Tumor Rahang
Penyebab terbentuknya tumor
rahang belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga lebih berisiko
terjadi apabila terdapat penyakit sindrom Gorlin atau yang disebut juga nevoid
basal cell carcinoma syndrome (NBCCS).
NBCCS merupakan
kelainan genetik yang menyebabkan tubuh penderitanya mengalami kelainan organ
dan tulang kerangka serta lebih rentan terserang beberapa jenis tumor, termasuk
tumor pada rahang dan kanker kulit karsinoma sel basal.
Gejala yang dapat dialami
penderita tumor rahang antara lain:
- Benjolan
di rahang atas atau bawah, gigi, dan langit-langit mulut
- Wajah
bengkak
- Perubahan
pada bentuk wajah
- Nyeri
di tulang rahang, gigi, mulut, dan bagian wajah lainnya
- Sulit
menggerakkan rahang
- Mati
rasa pada mulut atau wajah
Berbagai gejala tersebut akan
membuat penderitanya sulit berbicara, mengunyah, dan menelan makanan. Tumor
rahang yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan gigi tergeser atau
bahkan copot dan menyebabkan kerusakan serius pada rahang.
Jenis-Jenis Tumor
Rahang
Tumor rahang ada yang bersifat
jinak maupun ganas, dan jenisnya juga bermacam-macam, antara lain:
1. Ameloblastoma
Ameloblastoma merupakan jenis
tumor rahang jinak yang tumbuh perlahan di rahang atas bagian belakang. Meski
bersifat jinak, tumor ini terkadang juga bisa tumbuh cepat dan menyebar ke
hidung, rongga mata, dan tengkorak kepala.
Pada beberapa kasus,
ameloblastoma tidak menimbulkan gejala apa pun. Jika muncul gejala, biasanya
berupa benjolan di sekitar rahang, sakit gigi, dan sakit
rahang. Jika terus dibiarkan tanpa pengobatan dalam waktu lama, tumor dapat
berubah menjadi ganas dan menyebar ke kelenjar getah bening atau paru-paru.
2. Odontoma
Odontoma merupakan jenis tumor
rahang jinak yang bermula di rahang atas dan biasanya mulai terdeteksi pada
usia remaja. Kondisi ini jarang menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan
pertumbuhan gigi terganggu. Tumor odontoma dapat menyerupai gigi normal atau
berupa benjolan kecil atau besar yang tidak beraturan.
3. Keratosis odontogenik
Kerastosis odontogenik
merupakan tumor jinak yang muncul di rahang bawah, dekat gigi geraham bagian
belakang. Tumor rahang jenis ini paling banyak dialami oleh penderita NBCCS.
Pertumbuhan tumor ini cenderung lambat, namun dapat merusak struktur rahang dan
gigi, bahkan berisiko muncul kembali setelah dioperasi dan diobati.
4. Myxoma odontogenic
Jenis tumor rahang jinak yang
tergolong langka ini paling sering muncul di rahang bawah dan sering kali mirip
dengan tumor rahang ameloblastoma. Tumor myxoma odontogenic bisa
tumbuh semakin besar dan merusak jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan
keluhan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di rahang dan wajah.
Tumor rahang ini dapat
menyebabkan posisi gigi bergeser dan merusak struktur rahang. Myxoma
odontogenic bisa muncul kembali setelah pengobatan, namun risiko
kemunculan kembalinya dapat diturunkan dengan perawatan yang lebih intensif dan
pemantauan berkala oleh dokter.
5. Central giant cell
granuloma
Tumor jinak yang paling sering
terjadi di rahang bawah bagian depan. Tumor ini dapat tumbuh dengan cepat,
menimbulkan rasa sakit, dan bahkan menghancurkan tulang rahang. Meskipun jinak,
tumor ini dapat tumbuh kembali setelah penanganan.
Selain beberapa jenis tumor
rahang di atas, ada pula tumor yang bersifat nonodontogenik, artinya tumor
tersebut berasal dari jaringan lain di sekitarnya, lalu menyebar ke rahang.
Beberapa jenis tumor nonodontogenik adalah:
- Karsinoma
sel skuamosa,
yaitu kanker kulit yang menyerang tulang rahang melalui rongga gigi
- Osteosarcoma, yaitu salah satu jenis kanker tulang yang
dapat menyerang tulang rahang
- Sarkoma
Ewing,
yaitu tumor ganas yang muncul di tulang dan jaringan lunak di sekitar
tulang, termasuk tulang rahang
- Multiple myeloma dan beberapa jenis tumor lain, seperti
tumor payudara, tumor paru-paru, dan tumor tiroid, yang
menyebar ke tulang rahang
Diagnosis dan Pengobatan
Tumor Rahang
Karena bisa disebabkan oleh
banyak jenis tumor, benjolan pada rahang perlu diperiksakan ke dokter. Untuk
mendiagnosis tumor rahang, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan pada
pasien, yaitu:
- Pemeriksaan
fisik
- Pemeriksaan
penunjang, seperti tes darah untuk memeriksa tumor marker, foto Rontgen,
CT scan, dan MRI
- Biopsi
Melalui pemeriksaan tersebut,
dokter dapat mengetahui jenis tumor serta tingkat pertumbuhan dan penyebaran
tumor (stadium tumor). Hasil pemeriksaan ini juga akan memandu dokter dalam
menentukan metode pengobatan yang efektif untuk menangani tumor rahang yang
diderita pasien.
Pengobatan tumor rahang
bertujuan untuk menghilangkan tumor dan mencegah penyebaran tumor. Metode
pengobatannya meliputi kemoterapi, terapi radiasi, operasi pengangkatan tumor,
atau kombinasi dari ketiganya.
Prosedur operasi dilakukan dengan
mengangkat tumor dan sejumlah jaringan sehat di sekitarnya termasuk gigi. Oleh
karena itu, dokter mungkin juga akan menyarankan:
- Operasi
rekonstruksi rahang, untuk memperbaiki bentuk rahang
- Fisioterapi,
untuk melatih pasien menggunakan rahang secara normal kembali
- Pemeriksaan
kesehatan secara berkala, untuk memastikan apakah tumor kembali tumbuh
atau tidak.
Jika terdapat tanda gejala
yang menandakan adanya tumor rahang, sebaiknya segera periksakan diri ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Deteksi
dini tumor rahang penting dilakukan karena dapat memengaruhi tingkat
keberhasilan pengobatan. Semakin awal tumor rahang terdiagnosis dan ditangani,
maka semakin besar peluangnya untuk bisa disembuhkan.
Post A Comment:
0 comments: