Neurofibromatosis tipe 2 (NF2) adalah kelainan genetik yang menyebabkan tumbuhnya tumor jinak di jaringan saraf yang ada di otak, saraf tulang belakang, dan sel-sel saraf. Vestibular schwanoma atau neuroma akustik adalah salah satu tumor jinak yang sering muncul akibat neurofibromatosis tipe 2.
Neurofibromatosis tipe 2
termasuk kondisi yang lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan neurofibromatosis
tipe 1. NF2 umumnya terjadi pada tiap satu dari 25.000 kelahiran.
Gejala neurofibromatosis tipe 2 biasanya akan mulai muncul pada usia dewasa
muda, sekitar usia 20-an. Gejala yang sering muncul, yaitu hilangnya
pendengaran, telinga berdenging, dan gangguan keseimbangan.
Penyebab Neurofibromatosis Tipe 2
Neurofibromatosis tipe 2
disebabkan oleh adanya kelainan genetik pada kromosom 22 atau gen
NF2. Kelainan (mutasi) genetik tersebut mengakibatkan terjadinya gangguan pada
produksi protein merlin. Hal ini selanjutnya menyebabkan pertumbuhan sel
saraf yang tidak terkontrol.
Belum diketahui penyebab
pasti terjadinya mutasi gen ini. Namun, anak yang memiliki ayah atau ibu yang
menderita neurofibromatosis tipe 2 memiliki risiko sebesar 50% untuk mengalami
kelainan yang sama.
Kelainan ini juga bisa
terjadi secara acak tanpa adanya riwayat NF2 di keluarga. Kondisi ini
dinamakan mosaic NF2.
Anak dengan mosaic NF2 umumnya
memiliki gejala yang lebih ringan.
Gejala
Neurofibromatosis Tipe 2
Neurofibromatosis tipe 2
(NF2) akan menyebabkan tumbuhnya tumor jinak pada sel-sel saraf. Pertumbuhan
tumor bisa terjadi saraf mana pun. Ada beberapa jenis tumor yang bisa muncul
akibat NF 2, yaitu:
- Neuroma akustik, yaitu tumor
jinak yang tumbuh di saraf penghubung antara telinga dan otak
- Glioma termasuk ependymomas, yaitu
tumor yang tumbuh pada sel glia yang ada di otak dan saraf tulang belakang
- Meningioma, yaitu tumor yang
tumbuh di meningen (selaput pelindung) yang ada otak dan tulang
belakang
- Schwannoma, yaitu tumor yang muncul
pada sel yang menutupi sel saraf
Walaupun gejala dan keluhan
lebih sering terjadi pada usia dewasa muda, neurofibromatosis tipe 2 juga bisa
menyebabkan juvenile
cortical cataract, yaitu katarak yang muncul pada anak.
Keluhan yang muncul akan
tergantung pada tempat tumbuhnya tumor. Namun, secara umum beberapa gejala atau
keluhan yang sering menandakan NF2 adalah:
- Tinnitus
- Gangguan keseimbangan
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan dan glaukoma
- Gangguan memori
- Mati rasa pada wajah,
lengan, atau tungkai
- Kejang
- Vertigo
- Gangguan menelan
- Aritikulasi saat berbicara
menjadi kurang jelas
- Muncul benjolan di bawah kulit
- Nyeri akibat neuropati
perifer
- Nyeri punggung
Kapan harus ke
dokter
Lakukan pemeriksaan ke
dokter jika Anda mengalami gejala-gejala neurofibromatosis tipe 2 yang
disebutkan di atas. Deteksi dan penanganan sejak dini diharapkan mampu mencegah
perkembangan tumor dan komplikasi akibat NF2.
Diagnosis Neurofibromatosis
Tipe 2
Dokter akan menanyakan
gejala, riwayat kesehatan pasien, dan riwayat neurofibromatosis tipe 2 di
keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan saraf,
pemeriksaan telinga, dan pemeriksaan mata. Untuk memastikan diagnosis, dokter
akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:
- Pemindaian dengan MRI atau CT
scan, untuk mendeteksi schwannoma, neuroma akustik, meningioma, atau
glioma
- Tes genetik, untuk mengetahui ada
tidaknya mutasi gen
Bila Anda atau pasangan
menderita neurofibromatosis tipe 2, pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan
sejak anak dalam kandungan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah
neurofibromatosis tipe 2 diturunkan kepada janin.
Pengobatan Neurofibromatosis
Tipe 2
Neurofibromatosis tipe 2
belum bisa disembuhkan. Penanganan akan disesuaikan dengan gejala dan keluhan
yang timbul. Beberapa langkah penanganan yang akan dilakukan oleh dokter
adalah:
Observasi
Dokter akan melakukan
observasi atau pengamatan rutin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
perkembangan tumor yang tumbuh saat mengalami neurofibromatosis tipe 2. Jika
muncul keluhan atau gejala selama dilakukan pengamatan, dokter akan melakukan
terapi sesuai dengan kondisi.
Saat melakukan observasi,
dokter akan melakukan pemindaian dengan MRI secara berkala untuk melihat
pertumbuhan tumor serta pemeriksaan mata dan telinga secara berkala.
Fisioterapi
Fisioterapi yang
dilakukan pada neurofibromatosis tipe 2 akan disesuaikan dengan gangguan atau
keluhan yang dialami oleh pasien. Contohnya, jika pasien mengalami gangguan
pendengaran, akan dilakukan terapi untuk melatih cara berkomunikasi dengan
orang lain, bisa dengan mengajarkan bahasa isyarat.
Jika pasien NF2 mengalami
telinga berdenging atau tinnitus, akan dilakukan tinnitus retraining therapy.
Terapi ini bertujuan untuk melatih dan membuat pengidapnya beradaptasi dengan
suara denging di telinga.
Pemasangan
alat bantu dengar
Penderita neurofibromatosis
tipe 2 sering mengalami gangguan bahkan kehilangan kemampuan pendengaran,
sehingga diperlukan alat bantu dengar atau implan pendengaran. Ada 2 jenis
implan pendengaran yang bisa digunakan, yaitu implan koklea atau auditory brainstem implant.
Operasi
Operasi dilakukan untuk
mengangkat tumor atau menangani katarak, sehingga dapat mencegah komplikasi.
Radioterapi
Prosedur ini dilakukan
dengan bantuan energi sinar-X untuk menghilangkan tumor.
Obat-obatan
Obat-obatan
bisa diberikan untuk meredakan keluhan dan gejala. Jika ada nyeri, dokter akan
memberikan obat anti nyeri.
Komplikasi
Neurofibromatosis Tipe 2
Jika tidak segera
ditangani, neurofibromatosis tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa:
- Gangguan pendengaran permanen
dan tuli
- Kerusakan saraf wajah
- Gangguan penglihatan
- Mati rasa
Pencegahan
Neurofibromatosis Tipe 2
Neurofibromatosis tipe 2
merupakan kelainan genetik sehingga sulit bahkan tidak dapat dicegah. Melakukan
skrining genetik saat akan merencanakan kehamilan bisa dilakukan untuk
mengetahui risiko terjadinya kelainan genetik pada keturunan.
Jika sudah didiagnosis
menderita neurofibromatosis tipe 2, ikuti anjuran dan terapi yang diberikan
oleh dokter. Lakukan juga kontrol sesuai jadwal yang diberikan agar kondisi
Anda terpantau.
Post A Comment:
0 comments: